10 Cara Mencegah Stunting pada Anak Sejak Masa Kehamilan

Cara Mencegah Stunting

Setelah mengetahui apa itu stunting dan penyebabnya, sebagai orang tua, dan calon orang tua, kita harus mengetahui cara mencegah stunting agar tidak sampai terjadi kepada anak. Stunting sendiri merupakan masalah kesehatan yang marak terjadi pada anak-anak di Indonesia, terutama yang tinggal di daerah pelosok. Minimnya kesadaran masyarakat mengenai stunting membuat masalah ini sangat sulit untuk diatasi.

Pemerintah Indonesia sendiri, selama beberapa tahun ke belakang, sudah menggalakkan program pencegahan stunting untuk anak-anak di seluruh Indonesia melalui Kemenkes. Angka stunting di Indonesia sendiri memang masih cukup tinggi, bahkan masih lebih tinggi dari angka minimal yang ditetapkan oleh WHO. Lantas, bagaimana sih cara mencegah stunting?

Apa Itu Stunting?

Cara Mencegah Stunting Pada Masa Kehamilan

Agar dapat mencegah terjadinya stunting, Anda harus mengetahui apa yang dimaksud dengan stunting terlebih dahulu. Stunting merupakan kondisi di mana tumbuh kembang anak terganggu; biasanya ditandai dengan anak yang memiliki tinggi badan dan berat badan yang lebih kecil dari anak seusianya. Stunting dapat berlanjut hingga anak tersebut menginjak usia dewasa, dan dapat mengganggu kualitas hidupnya nanti.

Baca juga: 3 Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk yang Perlu Anda Ketahui

Ada banyak sekali faktor yang memengaruhi terjadinya stunting pada anak, mulai dari kekurangan gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang, infeksi yang berulang, hingga susahnya mendapatkan akses ke air bersih dan layanan kesehatan. Selain itu, terkadang stunting juga sudah mulai terjadi bahkan ketika anak masih berada di dalam kandungan.

Kondisi stunting, atau tubuh anak yang pendek, biasanya selalu dikaitkan dengan faktor genetik atau keturunan dari orang tuanya, sehingga masyarakat sangat sering menormalkan kondisi ini. Padahal, faktor genetik merupakan penentu kesehatan terkecil yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Di Indonesia, ada banyak sekali anak-anak yang mengalami stunting, tetapi orang tua dan orang-orang di sekitarnya tidak begitu menyadarinya. Oleh karena itu, angka stunting yang terjadi di Indonesia masih sangat tinggi, bahkan masih di atas rata-rata minimal yang ditetapkan oleh WHO. Untungnya, pemerintah Indonesia sudah mulai gencar melakukan program pencegahan stunting melalui Kementerian Kesehatan.

Baca juga: 12 Penyebab Stunting Menurut WHO dan Kemenkes

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita harus membantu pemerintah menyukseskan program pencegahan stunting. Anda bisa memulainya dengan mempelajari apa itu stunting secara lebih dalam dan apa saja penyebabnya, lalu mulai membagikannya kepada orang lain agar kesadaran terhadap masalah stunting terus bertumbuh dan masyarakat dapat melakukan pencegahannya sedini mungkin.

Coba Gratis Produk Crystal of the Sea

Cara Mencegah Stunting Pada Masa Kehamilan

Cara Mencegah dan Mengatasi Stunting

Stunting dapat terjadi bahkan ketika usia anak masih berada di dalam kandungan. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah stunting pada masa kehamilan yang dapat Anda terapkan.

1. Penuhi Kebutuhan Gizi Pada Masa Kehamilan

Tindakan yang relatif efektif untuk mencegah stunting pada anak adalah dengan selalu memenuhi asupan gizinya sejak masa kehamilan. Agar proses tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan optimal, orang tua harus memastikan bahwa anak mendapatkan asupan gizi yang cukup pada 1000 hari pertama kehidupannya, yakni sejak anak masih berada di dalam kandungan hingga berusia sekitar 2 tahun.

Selama masa kehamilan, pastikan ibu hamil cukup mengonsumsi makronutrien, seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Selain itu, ibu hamil juga perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan vitamin A, B, dan D, serta zat besi, kolin, asam folat, magnesium, hingga yodium. Ibu hamil dapat mengonsumsi berbagai makanan sehat bergizi seimbang, seperti ikan, telur, daging, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, keju, yogurt, serta aneka buah dan sayuran.

Baca juga: 20 Pilihan Camilan Sehat untuk Bumil yang Lezat dan Bergizi

2. Rutin Mengonsumsi Tablet Tambah Darah

Selain mencegah anemia, meminum tablet tambah darah juga dapat mencegah bayi lahir dalam kondisi stunting. Bahkan pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi wanita usia subur seperti remaja dan ibu hamil telah menjadi program rutin pemerintah untuk memerangi stunting di Indonesia.

Perlu diketahui bahwa tablet penambah darah dapat membantu mencegah stunting pada masa kehamilan karena dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Hemoglobin ini sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin karena membantu memasok oksigen dan gizi ke seluruh tubuh bayi. Jika kadar hemoglobin ibu hamil rendah, maka pasokan oksigen dan gizi ke janin pun menjadi terbatas, yang dapat berkontribusi pada risiko terjadinya stunting pada bayi.

Baca juga: 11 Makanan Untuk Mencegah Stunting Pada Balita

3. Lakukan Pemeriksaan Kandungan Secara Rutin

Sebagai calon orang tua, sangat penting bagi Anda untuk memantau kondisi kandungan secara rutin. Pastikan untuk melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin sesuai dengan saran dokter. Selain memantau pertumbuhan janin, pemeriksaan kandungan juga dapat membantu mendeteksi masalah yang terjadi selama masa kehamilan, seperti stunting pada anak.

Apabila masalah pada kehamilan dapat dideteksi sedini mungkin, maka dokter juga memiliki waktu yang lebih banyak untuk menanganinya. Selain itu, masalah yang terdeteksi sedini mungkin juga biasanya belum begitu parah dan masih dapat diatasi dengan lebih mudah. Oleh karena itu, ibu hamil harus selalu melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin.

4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Salah satu penyebab terjadinya stunting pada anak adalah karena infeksi yang berulang. Hal tersebut dapat terjadi jika tempat tinggal ibu pada masa kehamilan kotor dan kesulitan mendapatkan akses ke air bersih. Oleh karena itu, ibu hamil dan keluarganya harus selalu memastikan bahwa tempat tinggalnya bersih dan jauh dari kotoran, kuman, atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.

Selain itu, pastikan juga untuk selalu membersihkan diri, mulai dari rutin mencuci tangan hingga mandi. Jangan sampai ada celah sedikit pun untuk kuman atau bakteri masuk ke tubuh ibu hamil dan menyebabkan infeksi. Jika memiliki hewan peliharaan di rumah, pastikan hewan tersebut juga bersih dan tidak keluar sembarangan sehingga membawa kuman atau bakteri ke dalam rumah.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Udang? Temukan Jawabannya di Sini

5. Melakukan Olahraga Rutin

Olahraga merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah stunting pada masa kehamilan. Namun, ibu hamil harus melakukan olahraga yang sesuai dengan kondisi kehamilannya. Adapun olahraga yang dianjurkan untuk ibu hamil diantaranya senam kegel dan yoga.

6. Hindari Asap Rokok dan Alkohol

Ibu hamil harus sadar bahwa pertumbuhan janin yang sehat merupakan hal utama. Oleh karena itu, ibu hamil harus menghindari asap rokok dan berhenti mengonsumsi alkohol.

Perlu diketetahui bahwa, asap rokok dan konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko anak terlahir pramatur bahkan BBLR (berat badan lahir rendah) hingga stunting.

Untuk menghindari paparan asap rokok maupun debu, bumil dapat menggunakan masker. Jika terdapat anggota keluarga yang merokok, beritahu juga untuk tidak merokok di dalam rumah.

Baca juga: 10 Menu MPASI 7 Bulan yang Lezat dan Bergizi untuk Buah Hati

Bagaimana Cara Mencegah Stunting pada Anak Setelah Lahir?

Setelah anak lahir, masih ada berbagai macam hal yang perlu dilakukan orang tua agar anak dapat terhindar dari stunting. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah stunting pada anak yang dapat Anda terapkan.

7. Berikan ASI Eksklusif Sampai Bayi Berusia 6 Bulan

Kolostrum pada ASI ekslusif meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi

Setiap anak, terutama bayi yang baru lahir, perlu mendapatkan asupan gizi yang baik dan lengkap agar tumbuh kembangnya dapat optimal. Salah satu cara terbaik untuk memberikan asupan gizi yang baik dan lengkap adalah dengan memberikan ASI eksklusif pada anak, setidaknya sampai anak berusia enam bulan.

Veronika Scherbaum, ahli gizi dari University of Hohenheim di Jerman, menyatakan bahwa ASI memiliki potensi untuk menurunkan kemungkinan terjadinya stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro yang terkandung di dalamnya. Protein whey dan kolostrum yang terdapat dalam ASI juga dinilai mampu meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Oleh karena itu, pastikan anak mendapatkan ASI eksklusif, minimal sampai usia enam bulan dan idealnya hingga usia dua tahun.

8. Jaga Kebersihan Lingkungan

Seorang anak memiliki daya tahan tubuh yang sangat rentan, jadi mereka memang akan lebih mudah terkena infeksi dan bahkan infeksinya bisa berulang. Oleh karena itu, orang tua harus memastikan bahwa anak dapat hidup dan tinggal di lingkungan yang bersih agar dapat terhindar dari infeksi dan mengurangi risiko terjadinya stunting.

9. Memantau Tumbuh Kembang Anak

Cara mencegah stunting pada anak selanjutnya adalah dengan selalu memantau tumbuh kembang anak. Tinggi dan berat badan anak merupakan hal yang perlu dipantau secara serius.

Ketahui apakah si kecil sedang bertumbuh secara normal melalui tool keren dari Crystal of the Sea ‘Stunting Checker‘.

Pantau tumbuh kembang anak Anda dengan Stunting Checker dari Crystal of the Sea

Anda bisa membawa sang buah hati Anda ke klinik atau Posyandu secara berkala. Dengan demikian, lebih mudah mengetahui gejala awal jika terdeteksi gangguan tumbuh kembang anak. Selain itu, dokter juga dapat melakukan penanganan segera supaya anak Anda tidak mengalami stunting.

10. Berikan MPASI yang Sehat

Selain memberikan ASI eksklusif, memperkenalkan MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang sehat juga dapat menjadi kunci untuk memastikan gizi anak tercukupi dengan baik.

MPASI tidak hanya membantu anak mendapatkan sumber gizi tambahan, tetapi juga melatihnya untuk tidak terlalu bergantung pada ASI.

Pilihlah MPASI yang kaya protein hewani dan gizi penting lainnya, yang tidak hanya mendukung pertumbuhan dan perkembangan otot, tetapi juga merangsang perkembangan gigi anak untuk mencapai potensi optimalnya. Dengan cara ini, Anda dapat memberikan dukungan terbaik untuk tumbuh kembang anak secara menyeluruh.

Baca juga: 7 Protein Hewani untuk MPASI Bayi pada Tahun Pertama

Memenuhi Kebutuhan Gizi dengan Food Powder dari Crystal of the Sea untuk Mencegah Stunting pada Anak

Salah satu bahan makanan MPASI yang dapat orang tua berikan kepada anak adalah produk Crystal of the Sea. Kami menyediakan berbagai macam makanan sehat yang rasanya enak, mulai dari dried seafood hingga bubuk ikan teri. Jika ada pertanyaan lebih lanjut mengenai produk kami, hubungi kami di sini!

Produk Crystal of the Sea

Sumber rujukan:

  • https://promkes.kemkes.go.id/pencegahan-stunting
  • https://www.alodokter.com/cara-mencegah-stunting-pada-anak-sejak-masa-kehamilan
  • http://p2ptm.kemkes.go.id/post/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi
  • https://promkes.kemkes.go.id/?p=8486
  • https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

FOLLOW US

Bayi berusia 6 bulan sudah harus mulai diberikan MPASI atau makanan pendamping ASI. Oleh …

Ikan teri telah lama dikenal sebagai salah satu sumber protein yang kaya dan lezat. …

Sebenarnya ada beberapa perbedaan stunting dan gizi buruk yang masih tidak banyak diketahui oleh …