11 Cara Mencegah Stunting pada Anak Sejak Masa Kehamilan

Cara Mencegah Stunting

Setelah mengetahui apa itu stunting dan penyebabnya, sebagai orang tua, dan calon orang tua, kita harus mengetahui cara mencegah stunting agar tidak sampai terjadi kepada anak. Stunting sering kali disebabkan oleh kondisi kekurangan gizi kronis dan infeksi yang sering terjadi, yang mengakibatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan yang tidak sesuai dengan norma standar.

Stunting sendiri merupakan masalah kesehatan yang marak terjadi pada anak-anak di Indonesia, terutama yang tinggal di daerah pelosok. Minimnya kesadaran masyarakat mengenai cara pencegahan stunting membuat masalah ini sangat sulit untuk diatasi.

Lantas, bagaimana sih cara mencegah stunting?

Apa Itu Stunting?

Cara Mencegah Stunting Pada Masa Kehamilan

Agar dapat mencegah terjadinya stunting, Anda harus mengetahui apa yang dimaksud dengan stunting terlebih dahulu. Stunting merupakan kondisi di mana tumbuh kembang anak terganggu; biasanya ditandai dengan anak yang memiliki tinggi badan dan berat badan yang lebih kecil dari anak seusianya. Stunting dapat berlanjut hingga anak tersebut menginjak usia dewasa, dan dapat mengganggu kualitas hidupnya nanti.

Baca juga: 3 Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk yang Perlu Anda Ketahui

Ada banyak sekali faktor yang memengaruhi terjadinya stunting pada anak, mulai dari kekurangan gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang, infeksi yang berulang, hingga susahnya mendapatkan akses ke air bersih dan layanan kesehatan. Selain itu, terkadang stunting juga sudah mulai terjadi bahkan ketika anak masih berada di dalam kandungan.

Kondisi stunting, atau tubuh anak yang pendek, biasanya selalu dikaitkan dengan faktor genetik atau keturunan dari orang tuanya, sehingga masyarakat sangat sering menormalkan kondisi ini. Padahal, faktor genetik merupakan penentu kesehatan terkecil yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Di Indonesia, ada banyak sekali anak-anak yang mengalami stunting, tetapi orang tua dan orang-orang di sekitarnya tidak begitu menyadarinya. Oleh karena itu, angka stunting yang terjadi di Indonesia masih sangat tinggi, bahkan masih di atas rata-rata minimal yang ditetapkan oleh WHO. Untungnya, pemerintah Indonesia sudah mulai gencar melakukan program pencegahan stunting melalui Kementerian Kesehatan.

Baca juga: 12 Penyebab Stunting Menurut WHO dan Kemenkes

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita harus membantu pemerintah menyukseskan program pencegahan stunting. Anda bisa memulainya dengan mempelajari apa itu stunting secara lebih dalam dan apa saja penyebabnya, lalu mulai membagikannya kepada orang lain agar kesadaran terhadap masalah stunting terus bertumbuh dan masyarakat dapat melakukan pencegahannya sedini mungkin.

Coba Gratis Produk Crystal of the Sea

Cara Mencegah Stunting Pada Masa Kehamilan

Cara Mencegah dan Mengatasi Stunting

Stunting dapat terjadi bahkan ketika usia anak masih berada di dalam kandungan. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah stunting pada masa kehamilan yang dapat Anda terapkan.

1. Penuhi Kebutuhan Gizi Pada Masa Kehamilan

Untuk mencegah stunting pada anak, penting untuk selalu memenuhi asupan gizinya sejak masa kehamilan hingga usia 2 tahun, atau selama 1000 hari pertama kehidupannya. Orang tua harus memastikan bahwa pola makan pada ibu hamil cukup mengonsumsi makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta makanan yang kaya akan vitamin A, B, dan D, zat besi, kolin, asam folat, magnesium, dan yodium agar proses tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan optimal.

Baca juga: 20 Pilihan Camilan Sehat untuk Bumil yang Lezat dan Bergizi

2. Rutin Mengonsumsi Tablet Tambah Darah

Meminum tablet tambah darah (TTD) tidak hanya mencegah anemia tetapi juga mencegah bayi lahir dalam kondisi stunting, sehingga menjadi program rutin pemerintah untuk memerangi stunting di Indonesia.

Tablet tambah darah meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin karena membantu memasok oksigen dan gizi ke seluruh tubuh bayi. Jika kadar hemoglobin rendah, pasokan oksigen dan asupan gizi ibu ke janin terbatas, meningkatkan risiko stunting pada bayi.

Baca juga: 11 Makanan Untuk Mencegah Stunting Pada Balita

3. Lakukan Pemeriksaan Kandungan Secara Rutin

Sebagai calon orang tua, sangat penting bagi Anda untuk memantau kondisi kandungan secara rutin. Pastikan untuk melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin sesuai dengan saran dokter. Selain memantau pertumbuhan dan perkembangan janin, pemeriksaan kandungan juga dapat membantu mendeteksi masalah yang terjadi selama masa kehamilan, seperti stunting pada anak.

Apabila masalah pada kehamilan dapat dideteksi sedini mungkin, maka dokter juga memiliki waktu yang lebih banyak untuk menanganinya. Selain itu, masalah yang terdeteksi sedini mungkin juga biasanya belum begitu parah dan masih dapat diatasi dengan lebih mudah. Oleh karena itu, ibu hamil harus selalu melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin.

4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Sebagai calon orang tua, penting untuk memantau kondisi kandungan secara rutin dengan melakukan pemeriksaan sesuai saran dokter, yang tidak hanya memantau pertumbuhan janin tetapi juga membantu mendeteksi masalah seperti gangguan stunting. Deteksi dini memungkinkan dokter memiliki lebih banyak waktu untuk menangani masalah, yang biasanya belum begitu parah dan lebih mudah diatasi, sehingga ibu hamil harus selalu melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Udang? Temukan Jawabannya di Sini

5. Melakukan Olahraga Rutin

Olahraga merupakan salah satu cara cegah stunting yang efektif untuk mencegah seseorang mengalami stunting pada masa kehamilan. Namun, ibu hamil harus melakukan olahraga yang sesuai dengan kondisi kehamilannya. Adapun olahraga yang dianjurkan untuk ibu hamil diantaranya senam kegel dan yoga.

6. Hindari Asap Rokok dan Alkohol

Ibu hamil harus sadar bahwa pertumbuhan janin yang sehat merupakan hal utama. Oleh karena itu, ibu hamil harus menghindari asap rokok dan berhenti mengonsumsi alkohol.

Perlu diketetahui bahwa, asap rokok dan konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko anak terlahir pramatur bahkan BBLR (berat badan lahir rendah) hingga stunting.

Untuk menghindari paparan asap rokok maupun debu, bumil dapat menggunakan masker. Jika terdapat anggota keluarga yang merokok, beritahu juga untuk tidak merokok di dalam rumah.

Baca juga: 10 Menu MPASI 7 Bulan yang Lezat dan Bergizi untuk Buah Hati

Bagaimana Cara Mencegah Stunting pada Anak Setelah Lahir?

Setelah anak lahir, masih ada berbagai macam hal yang perlu dilakukan orang tua agar anak dapat terhindar dari stunting. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah stunting pada anak yang dapat Anda terapkan.

7. Berikan ASI Eksklusif Sampai Bayi Berusia 6 Bulan

Kolostrum pada ASI ekslusif meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi

Setiap anak memerlukan asupan gizi yang baik dan lengkap untuk tumbuh kembang optimal, pertumbuhan dan perkembangan salah satu cara terbaik adalah dengan memberikan ASI eksklusif hingga usia enam bulan.

Veronika Scherbaum, ahli gizi dari University of Hohenheim, Jerman, menyatakan bahwa ASI dapat menurunkan kemungkinan terjadinya stunting pada anak karena mengandung gizi mikro dan makro, serta protein whey dan kolostrum yang meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Oleh karena itu, pastikan anak mendapatkan ASI eksklusif minimal sampai usia enam bulan dan idealnya hingga dua tahun.

8. Jaga Kebersihan Lingkungan

Seorang anak memiliki daya tahan tubuh yang sangat rentan, jadi mereka memang akan lebih mudah terkena infeksi dan bahkan infeksinya bisa berulang. Oleh karena itu, orang tua harus memastikan bahwa anak dapat hidup dan tinggal di lingkungan yang sehat agar dapat terhindar dari infeksi dan mengurangi risiko terjadinya stunting.

9. Memantau Tumbuh Kembang Anak

Cara mencegah stunting pada anak selanjutnya adalah dengan selalu memantau tumbuh kembang anak. Tinggi dan berat badan anak merupakan hal yang perlu dipantau secara serius.

Ketahui apakah si kecil sedang bertumbuh secara normal melalui tool keren dari Crystal of the Sea ‘Stunting Checker‘.

Pantau tumbuh kembang anak Anda dengan Stunting Checker dari Crystal of the Sea

Anda bisa membawa sang buah hati Anda ke klinik atau Posyandu secara berkala. Dengan demikian, lebih mudah mengetahui gejala awal jika terdeteksi gangguan tumbuh kembang anak. Selain itu, dokter juga dapat melakukan penanganan segera supaya anak Anda tidak mengalami stunting.

10. Imunisasi Rutin

Imunisasi tidak hanya dapat melindungi anak dari penyakit saja tapi juga dapat membantu mencegah stunting. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang tidak menerima imunisasi lengkap memiliki resiko hingga 1.7 kali lebih tinggi untuk mengalami stunting.

Apa saja imunisasi yang harus ibu berikan kepada anak? Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, imunisasi wajib untuk anak sebelum usia 1 tahun antara lain: vaksin hepatitis B, vaksin polio, vaksin BCG, vaksin campak, dan vaksin pentavalen (DPT-HB-HiB).

11. Berikan MPASI yang Sehat

Selain memberikan ASI eksklusif, memperkenalkan MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang sehat juga dapat menjadi kunci untuk memastikan gizi anak tercukupi dengan baik.

MPASI tidak hanya membantu anak mendapatkan sumber gizi tambahan, tetapi juga melatihnya untuk tidak terlalu bergantung pada ASI.

Pilihlah MPASI yang kaya protein hewani dan gizi penting lainnya, yang tidak hanya mendukung pertumbuhan dan perkembangan otot, tetapi juga merangsang perkembangan gigi anak untuk mencapai potensi optimalnya. Dengan cara ini, Anda dapat memberikan dukungan terbaik untuk tumbuh kembang anak secara menyeluruh.

Baca juga: 7 Protein Hewani untuk MPASI Bayi pada Tahun Pertama

APAKAH STUNTING DAPAT DISEMBUHKAN?

Salah satu yang membuat Anda harus mencegah stunting pada anak Anda adalah karena stunting merupakan kondisi yang irreversible atau tidak dapat dikembalikan, apalagi jika anak Anda telah melewati usia 2 tahun.

Memang masih ada kemungkinan anak Anda dapat sembuh jika mendapatkan perawatan dan pengobatan pada masa 1000 hari pertama kehamilan. Pengobatan ini nantinya akan berlanjut hingga anak menginjak usia kurang lebih 5 tahun. Namun, setelah melewati usia balita, pengobatan dan perawatan untuk mengobati stunting akan jauh menurun dari segi efektivitasnya.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan tumbuh kembang anak sedari awal.

Memenuhi Kebutuhan Gizi dengan Food Powder dari Crystal of the Sea untuk Mencegah Stunting pada Anak

Salah satu bahan makanan MPASI yang dapat orang tua berikan kepada anak adalah produk Crystal of the Sea. Kami menyediakan berbagai macam makanan sehat yang rasanya enak, mulai dari dried seafood hingga bubuk ikan teri. Jika ada pertanyaan lebih lanjut mengenai produk kami, hubungi kami di sini!

Produk Crystal of the Sea

Sumber rujukan:

  • https://promkes.kemkes.go.id/pencegahan-stunting
  • https://www.alodokter.com/cara-mencegah-stunting-pada-anak-sejak-masa-kehamilan
  • http://p2ptm.kemkes.go.id/post/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi
  • https://promkes.kemkes.go.id/?p=8486
  • https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf
crystal sea indonesia

crystal sea indonesia

Crystal of the Sea hadir mempersembahkan yang terbaik dari alam untuk Anda, kami berkomitmen sepenuh hati untuk terus menghasilkan produk berkualitas yang sehat dan lezat.

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

FOLLOW US

Ketika hendak berbelanja udang rebon di pasar, pastikan Anda mengetahui ciri-ciri udang rebon yang …

Menjaga pola makan sehat dan seimbang merupakan kunci utama untuk mencapai berat badan ideal. …

Banyak orang percaya bahwa kecerdasan anak menurun dari ibu. Namun, apakah anggapan ini benar-benar …