Bergizi! Inilah 11 Makanan Untuk Mencegah Stunting Pada Balita

Makanan Untuk Mencegah Stunting Pada Balita

Ada beberapa jenis makanan untuk mencegah stunting pada balita yang dapat orang tua berikan. Stunting memang merupakan kondisi yang dapat menyebabkan banyak gangguan pada anak, bahkan sampai ketika mereka telah dewasa. Oleh karena itu, orang tua harus dapat mencegah terjadinya stunting pada anak.

Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari apa saja makanan untuk mencegah stunting pada balita yang dapat diberikan oleh orang tua. Mari simak rekomendasi lengkapnya di bawah ini!

Makanan Untuk Mencegah Stunting Pada Balita

Apa Makanan Untuk Mencegah Stunting Pada Balita

Stunting adalah kondisi di mana seorang anak memiliki tinggi badan di bawah rata-rata anak lain di usianya. Selain itu, stunting juga dapat menyebabkan beberapa dampak lainnya, seperti mudah sakit, IQ rendah, hingga gangguan belajar. Oleh karena itu, Anda harus mencegah stunting agar tidak terjadi kepada anak.

Berikut ini adalah beberapa makanan untuk mencegah stunting pada balita yang dapat diberikan oleh orang tua.

1. Telur

Telur sebagai Makanan Bergizi untuk Mencegah Stunting pada Anak

Telur adalah makanan yang mengandung protein dan memiliki kandungan vitamin yang tinggi, serta salah satu sumber kolin paling kaya. Kolin sendiri merupakan zat gizi penting yang diperlukan untuk membantu perkembangan otak anak. Selain itu, telur juga merupakan makanan yang mudah ditemukan.

Anda dapat menyajikan setidaknya satu butir telur kepada balita untuk mencegah terjadinya stunting. Hal ini telah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan dr. Lora Iannotti, PhD. dari Johns Hopkins University, Amerika Serikat. Iannotti melakukan penelitian pada 160 bayi berusia 6 sampai 9 bulan di area rural pegunungan Ekuador.

Berdasarkan hasil penelitiannya, bayi yang mengonsumsi telur setiap harinya memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami stunting daripada yang tidak mengonsumsi telur. Oleh karena itu, telur merupakan makanan untuk mencegah stunting pada balita yang baik.

Baca juga: GTM (Gerakan Tutup Mulut) pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya

2. Kacang-kacangan

Kacang merupakan salah satu jenis makanan yang kaya akan serat dan mengandung banyak protein. Selain itu, kacang-kacangan juga memiliki harga yang relatif murah serta mudah ditemukan.

Ada banyak jenis kacang yang dapat Anda berikan pada balita, mulai dari kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, dan masih banyak lagi. Anda dapat memasukkan kacang yang sudah digiling, atau selai kacang, ke berbagai jenis makanan balita atau MPASI.

3. Buah Beri

Buah beri yang segar sangat kaya akan vitamin dan mineral yang sangat baik untuk tumbuh kembang balita. Anda dapat memberikan setidaknya 2 sampai 3 buah beri setiap harinya kepada balita. Selain itu, Anda juga dapat menjadikan buah beri sebagai puree untuk MPASI bayi. Jadi, ada banyak pilihan menu yang dapat Anda lakukan dengan buah beri ini.

4. Alpukat

Alpukat merupakan salah satu sumber vitamin E terbaik yang bisa Anda dapatkan. Vitamin E sendiri memiliki peran yang penting untuk tumbuh kembang balita, mulai dari sebagai antioksidan hingga melindungi kulit dari sel radikal bebas. Selain itu, alpukat juga kaya akan kandungan lemak, serat, folat, dan potasium.

Anda dapat mengolah alpukat menjadi berbagai jenis makanan yang sangat nikmat, bahkan balita juga akan sangat menikmatinya. Salah satunya, Anda dapat membuat puree alpukat dan menyajikannya sebagai MPASI, atau membuat guacamole sebagai cocolan atau topping untuk berbagai makanan yang akan dihidangkan pada balita.

Baca juga: Inilah Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk yang Perlu Anda Ketahui

5. Ikan

Ikan sebagai Sumber Protein yang Baik untuk Asupan Gizi Anak
Sumber gambar: nabilarahman08 @instagram

Ikan memiliki banyak sekali kandungan protein yang baik untuk tumbuh kembang anak serta kandungan omega-3 yang baik untuk perkembangan mata, otak, dan saraf anak.

Selain itu, ikan juga merupakan salah satu makanan yang sangat mudah ditemui di negara maritim seperti Indonesia. Tekstur dari daging ikan yang lembut serta rasanya yang umami juga relatif disukai oleh anak-anak.

6. Yogurt

Yogurt merupakan salah satu jenis makanan dengan kandungan kalsium dan protein yang sangat tinggi. Kalsium sendiri merupakan zat yang sangat berguna untuk membantu tumbuh kembang tulang anak. Anda dapat memberikan yogurt sebagai MPASI pada balita jika masih diberikan ASI eksklusif untuk melengkapi gizi yang dibutuhkan.

Coba Gratis Produk Crystal Sea untuk Cegah Kekurangan Gizi pada Anak

7. Oatmeal

Oatmeal merupakan makanan dengan banyak sekali kandungan zat gizi yang berguna untuk mencegah stunting. Jika mengonsumsi oatmeal, balita bisa mendapatkan kandungan protein, karbohidrat, serat, mineral, serta lemak sehat yang dapat membantu tumbuh kembangnya agar lebih optimal. Kandungan serat yang terdapat pada oatmeal juga dapat memperlancar sistem pencernaan balita.

Anda dapat menyajikan oatmeal dengan berbagai cara. Sudah ada banyak sekali resep oatmeal yang dapat disajikan untuk balita, maupun sebagai MPASI pada bayi. Selain itu, dengan menyajikan oatmeal, Anda juga dapat membatasi asupan gula tambahan yang dapat menyebabkan obesitas pada anak.

Baca juga: 10 Resep MPASI 1 Tahun Anti GTM, Lezat, Bergizi dan Anak Suka

8. Daging Ayam

Daging ayam memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Seperti yang kita tahu, protein merupakan zat yang dapat membantu tumbuh kembang balita menjadi lebih optimal. Anda dapat menyajikan potongan daging ayam yang lembut sebagai topping pada bubur, atau langsung disajikan sebagai makanan utama balita.

Tidak hanya itu saja, pemberian daging ayam juga dapat membantu tumbuh kembang gigi balita karena mereka akan belajar mengunyah daging ayam tersebut. Pastikan saja usia balita sudah cukup untuk diberikan daging ayam, yaitu sekitar usia enam hingga sembilan bulan.

9. Tahu

Tahu merupakan makanan yang mengandung zat besi, kalsium, serta protein yang tinggi. Balita akan mendapatkan banyak sekali zat gizi yang baik untuk pertumbuhan tulangnya. Jadi, kondisi stunting pada balita dapat lebih dihindari dengan mengonsumsi tahu.

Selain itu, tahu juga merupakan salah satu jenis makanan yang dapat disajikan dengan berbagai macam cara. Anda dapat menyajikan tahu sebagai topping untuk sup atau langsung disajikan saja kepada balita karena teksturnya yang memang lembut.

Baca juga: 13 Slogan Stunting yang Menarik

10. Daging Merah

Daging merah, seperti daging sapi, adalah sumber asam amino dan protein yang sangat baik. Kedua zat tersebut dapat membantu perkembangan otak balita serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tidak hanya itu saja, daging merah juga kaya akan zat besi yang baik untuk sel darah merah balita.

Walaupun begitu, daging merah terkadang memiliki tekstur yang kenyal dan akan membuat balita kesulitan mengunyah dan menelannya. Oleh karena itu, Anda harus memilih bagian daging merah yang empuk, dan pastikan untuk memasaknya hingga benar-benar matang agar lebih sehat untuk balita.

11. Hati Ayam

Hati ayam atau ati ayam, merupakan salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan protein dan asam amino yang tinggi. Kedua kandungan zat tersebut sangat berguna untuk mencegah terjadinya stunting pada anak. Selain itu, hati ayam juga dapat berguna untuk membantu perkembangan otak balita.

Apakah Anak yang Terkena Stunting Bisa Kembali Normal?

Perlu diperhatikan bahwa sebagian besar efek stunting, termasuk masalah pertumbuhan tinggi badan, sulit untuk diperbaiki. Akan tetapi, untuk kondisi seperti penurunan berat badan dan rendahnya produktivitas, ada peluang untuk memperbaikinya dengan memberikan asupan gizi yang mencukupi.

Menurut Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, stunting memang masih bisa dikoreksi selama anak belum berusia 2 tahun atau dalam 1000 hari pertama kehidupannya. Pada periode tersebut, anak memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat cepat dan responsif terhadap asupan gizi yang memadai.

Namun, jika anak sudah berusia lebih dari 2 tahun, usaha perbaikan gizi akan lebih terbatas. Meskipun masih mungkin untuk meningkatkan berat badan anak, namun sulit untuk mengejar pertambahan tinggi badan jika anak sudah terlanjur pendek akibat stunting. Hal ini karena tingkat pertumbuhan tubuh anak cenderung melambat setelah usia 2 tahun.

Dengan demikian, penanganan stunting sebaiknya dimulai sejak dini, yaitu selama 1000 hari pertama kehidupan anak. Upaya pencegahan dan peningkatan gizi pada periode tersebut memiliki dampak yang lebih signifikan dalam mengurangi risiko stunting dan masalah pertumbuhan pada anak.

Baca juga: 15 Resep MPASI 9 Bulan yang Praktis dan Bikin Anak Ketagihan

Kesimpulan

Oleh karena itu, selain 11 makanan untuk mencegah stunting pada balita yang kami rekomendasikan di atas, Anda juga dapat menggunakan produk makanan sehat dari Crystal of the Sea.

Ada banyak sekali jenis makanan yang dapat Anda berikan, seperti food powder, snack ikan teri, hingga nugget tempe teri. Yuk cegah gangguan pertumbuhan pada anak Anda akibat stunting dengan penuhi kebutuhan zat gizinya menggunakan produk Crystal of the Sea!

Produk Crystal Sea sebagai Makanan Pendamping ASI

Sumber rujukan:

  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28588101/
  • https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/jemima/makanan-untuk-mencegah-stunting-pada-balita?page=all
  • https://www.briliofood.net/foodpedia/penuh-gizi-9-makanan-ini-bisa-bantu-cegah-stunting-pada-anak-220129j.html
  • https://www.halodoc.com/artikel/apakah-pertumbuhan-anak-stunting-bisa-diperbaiki
  • https://skata.info/article/detail/973/terlanjur-stunting-bisakah-diperbaiki
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

FOLLOW US

Dalam era kemajuan teknologi dan informasi seperti sekarang, isu-isu kesehatan menjadi perbincangan hangat di …

‘Bagaimana cara memilih bahan makanan yang baik dan sehat?’ Pertanyaan tersebut pasti terlintas di …

Momen pasca melahirkan dan menyusui bisa menjadi masa yang menantang buat Bunda. Bagaimana tidak, …