Kenali Ciri-Ciri Stunting Menurut Kemenkes dan Cara Mencegahnya

Ciri-Ciri Stunting Menurut Kemenkes dan Cara Mencegahnya

Sebagai orang tua, kita harus mengetahui apa saja ciri-ciri stunting agar dapat memastikan bahwa anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan optimal. Terkadang, hal-hal yang dianggap biasa saja dapat menjadi ciri-ciri awal terjadinya stunting pada anak. Oleh karena itu, Anda harus mempelajari dan mengetahui apa saja ciri-ciri stunting pada anak.

Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari secara lebih mendalam mengenai apa yang dimaksud dengan stunting dan apa saja ciri-ciri stunting. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara mencegah terjadinya stunting pada anak. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa yang Dimaksud dengan Stunting?

Stunting adalah sebuah kondisi ketika seorang anak gagal tumbuh ke ketinggian yang tepat untuk usianya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan stunting, tetapi penyebab utamanya adalah gizi buruk pada ibu hamil, bayi, dan balita. Stunting merupakan salah satu bentuk malnutrisi, tetapi lebih tepat disebut sebagai kekurangan gizi.

Di Indonesia, hanya sedikit sekali orang yang mengalami kekurangan kalori, tetapi kesadaran yang rendah akan gizi yang seimbang membuat makanan orang-orang Indonesia sering kali terlalu banyak mengandung nasi tanpa protein atau sayuran yang cukup. Selain itu, banyak juga orang tua yang tidak memahami pentingnya ASI eksklusif untuk bayi dan mereka malah mengandalkan susu formula yang tidak begitu bergizi untuk bayi.

Di beberapa daerah di Indonesia, kurangnya air bersih untuk sanitasi dan kebersihan pribadi serta terbatasnya akses ke layanan kesehatan dapat memperburuk masalah stunting yang terjadi. Bahkan, stunting sering mulai terjadi di dalam rahim karena sanitasi dan pola makan ibu hamil yang buruk. Namun, gejala stunting biasanya baru akan muncul ketika anak berusia sekitar dua tahun, di mana tumbuh kembang anak sudah benar-benar terlihat.

Baca juga: Inilah Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk yang Perlu Anda Ketahui

Ciri-Ciri Stunting Menurut Kemenkes

Ciri-Ciri Stunting Menurut Kemenkes

Pemerintah Indonesia, melalui Kemenkes, memang sedang mencoba menurunkan angka stunting di Indonesia dengan sangat giat. Sebagai warga negara Indonesia, kita sepatutnya membantu niat baik pemerintah dengan mengetahui ciri-ciri anak stunting agar dapat lebih menyadari dan kemudian mencegahnya. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri stunting yang terjadi pada anak.

1. Tinggi badan Lebih Pendek dibandingkan Anak Seusianya

Ciri-ciri stunting yang paling mudah dikenali adalah tinggi dari anak akan lebih pendek dibandingkan dengan anak lain seusianya. Biasanya, anak yang mengalami stunting akan memiliki badan yang lebih pendek dari anak-anak lain seusianya karena kurangnya gizi yang dibutuhkan untuk membantu tumbuh kembangnya.

Sayangnya, masih banyak orang tua di Indonesia yang belum sadar pentingnya menyeimbangkan gizi dalam makanan anak. Oleh karena itu, angka stunting yang terjadi pada anak-anak di Indonesia masih sangat tinggi, bahkan masih lebih tinggi dari standar minimal yang sudah ditetapkan oleh WHO.

Baca juga: 11 Makanan Untuk Mencegah Stunting Pada Balita

2. Berat Badan Lebih Rendah dari Anak Seusianya

Selain tinggi badan yang lebih pendek, berat badan yang lebih rendah juga merupakan salah satu ciri-ciri stunting yang terjadi pada anak. Hal ini terjadi karena kurangnya asupan gizi yang cukup, bahkan ketika anak masih berada di dalam kandungan. Dalam banyak kasus, tubuh anak yang mengalami stunting sebenarnya tetap terlihat proporsional, tetapi berat badannya di bawah rata-rata anak lain seusianya.

Produk Crystal Sea

3. Proporsi Tubuh Normal, Tetapi Terlihat Lebih Kecil dari Usianya

Banyak sekali kasus stunting yang menunjukkan bahwa seorang anak memiliki proporsi tubuh yang normal, tetapi mereka terlihat lebih kecil dan lebih muda dari anak lain seusianya, baik dari segi tinggi badan maupun berat badan. Hal seperti ini sebenarnya dapat membahayakan anak, bahkan sampai mereka dewasa nanti. Anak yang mengalami stunting cenderung lebih mudah sakit, perkembangan otaknya terhambat, dan masih banyak dampak negatif lainnya.

4. Pertumbuhan Gigi Terlambat

Pertumbuhan gigi terlambat pada anak bisa menjadi tanda stunting akibat kekurangan nutrisi dan gangguan hormon pertumbuhan. Konsultasikan dengan dokter jika khawatir, dan cegah stunting dengan pemberian ASI eksklusif, MPASI bergizi, pemantauan pertumbuhan, dan suplemen jika diperlukan.

Baca juga: Apa Saja Dampak Stunting Jangka Pendek dan Jangka Panjang?

Bagaimana Cara Mengatasi Stunting?

Banyak sekali anak di Indonesia yang mengalami stunting, dan sayangnya, banyak orang tua di luar sana yang tidak menyadari kondisi tersebut. Padahal, kondisi stunting dapat terus berlanjut hingga anak menginjak usia dewasa jika dibiarkan begitu saja. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi stunting sebelum berdampak pada tumbuh kembang anak secara menyeluruh.

1. Berikan ASI Eksklusif dan MPASI yang Penuh Gizi

Apabila Anda tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup selama masa kehamilan, risiko terjadinya stunting pada anak akan makin tinggi. Untuk mengatasinya, pastikan Anda selalu memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama usia anak. Lalu, lanjut dengan memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang penuh gizi dan menyehatkan bagi anak.

Agar ASI eksklusif yang diberikan penuh akan gizi mikro dan makro yang dapat membantu tumbuh kembang anak, Ibu juga harus mengonsumsi makanan yang sehat dan penuh gizi. Pastikan juga MPASI yang diberikan memiliki gizi mikro dan makro yang biasa didapatkan dari ASI agar tumbuh kembang anak makin optimal. Jadi, risiko stunting yang terjadi pada anak dapat diminimalisir dengan lebih baik.

2. Berikan Asupan Gizi yang Cukup

Biasanya, orang Indonesia sering sekali mengonsumsi makanan yang tidak seimbang, yaitu karbohidrat yang berlebih dan kurangnya gizi. Padahal, penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, orang tua harus selalu memastikan bahwa anak selalu mengonsumsi makanan yang seimbang.

Orang-orang Indonesia memang sangat gemar mengonsumsi makanan sumber karbohidrat seperti nasi dan mie. Namun, orang tua juga harus memastikan bahwa asupan gizi, nutrisi, dan protein dalam satu porsi makanan seimbang dengan karbohidrat. Sebagai contoh, dalam satu porsi makanan, Anda dapat memberikan anak nasi, lauk (seperti ikan, ayam, atau daging merah), sayur, dan buah-buahan. Asupan gizi anak pun dapat seimbang dan terpenuhi.

3. Obati Penyakit yang Dialami Anak

Salah satu faktor yang menyebabkan stunting pada anak adalah penyakit atau infeksi yang berulang, seperti flu, diare, cacingan, sembelit, dan masih banyak lagi. Apalagi, anak-anak memang lebih rentan terserang penyakit dan infeksi. Jika anak sedang sakit, sebaiknya Anda langsung membawanya ke dokter untuk ditangani.

Penyakit dan infeksi yang terjadi berulang-ulang dapat menghambat tumbuh kembang anak. Selain itu, anak yang sedang sakit juga sudah pasti nafsu makannya akan menurun. Jadi, anak akan makin kesulitan untuk mendapatkan asupan gizi yang cukup. Maka dari itu, pastikan untuk segera meminta pertolongan dokter jika anak terkena penyakit.

4. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Lingkungan yang kotor merupakan sumber penyakit dan infeksi, yang mana akan sangat berbahaya bagi kesehatan anak-anak. Oleh karena itu, pastikan lingkungan tempat tinggal Anda selalu bersih agar terbebas dari penyakit dan infeksi. Jadi, risiko stunting yang dapat terjadi pada anak dapat diminimalisir dengan baik.

Food Powder dari Crystal Sea untuk Mencegah Stunting pada Anak

Sebagai orang tua, kita harus mengetahui ciri-ciri stunting, yaitu kondisi pertumbuhan anak yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, agar dapat segera bertindak jika hal tersebut terjadi pada anak.

Pencegahan stunting sangat penting untuk mendukung pertumbuhan anak yang optimal. Salah satu cara untuk mencegah stunting adalah dengan memberikan asupan gizi yang cukup dan seimbang pada anak sejak dini, baik saat masih dalam kandungan maupun setelah lahir.

Oleh karena itu, yuk mulai konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, seperti produk Crystal of the Sea. Produk kami terbuat dari bahan-bahan alami berkualitas tinggi yang kaya akan nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

Anda dapat mengonsumsi produk kami baik ketika sedang hamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin, maupun sebagai MPASI (Makanan Pendamping ASI) untuk anak yang sudah mulai memasuki usia 6 bulan.

Dengan memberikan nutrisi yang tepat sejak dini, Anda dapat membantu mencegah stunting dan memastikan anak Anda tumbuh sehat, cerdas, dan aktif. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk Crystal of the Sea dan manfaatnya bagi pertumbuhan anak, Anda dapat menghubungi kami di sini!

Coba Gratis Produk Crystal Sea

Sumber rujukan:

  • https://www.tanotofoundation.org/en/news/what-is-stunting-and-why-it-matters/
  • https://promkes.kemkes.go.id/?p=8486
  • https://promkes.kemkes.go.id/pencegahan-stunting
  • https://promkes.kemkes.go.id/?p=8929
  • https://www.halodoc.com/artikel/4-cara-mengatasi-masalah-stunting-pada-balita
crystal sea indonesia

crystal sea indonesia

Crystal of the Sea hadir mempersembahkan yang terbaik dari alam untuk Anda, kami berkomitmen sepenuh hati untuk terus menghasilkan produk berkualitas yang sehat dan lezat.

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

FOLLOW US

Memasuki usia 1 tahun adalah fase penting bagi si kecil. Pada usia ini, bayi …

Pencinta kuliner Indonesia pasti tidak asing dengan berbagai hidangan tradisional yang menggugah selera. Salah …

Dalam industri makanan, food hygiene adalah konsep penting yang harus diterapkan. Penerapan food hygiene …