Foodborne illness adalah kondisi kesehatan yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya. Kejadian foodborne illness dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, demam, dan bahkan dapat mengancam nyawa dalam kasus yang parah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa itu foodborne illness, penyebabnya, serta cara-cara pencegahan yang baik guna menghindari kondisi ini.
Sebelum masuk ke ulasan lebih lanjut, jika Anda ingin mengetahui lebih dalam informasi seputar ciri-ciri pada tubuh kita, khususnya anak-anak yang mengalami keracunan pangan, Anda bisa membaca artikel Ciri-Ciri Keracunan Makanan Pada Anak.
Contents
- Apa Itu Foodborne Illness (Foodborne Disease)?
- Gejala Foodborne Illness (Foodborne Disease)
- Penyebab Foodborne Illness (Foodborne Disease)
- Berikut adalah beberapa penyebab umum terjadinya foodborne illness:
- 1. Membeli Makanan dari Sumber yang Tidak Aman
- 2. Memasak Makanan dengan Tidak Benar
- 3. Tidak Menjaga Kehangatan Makanan pada Suhu yang Tepat
- 4. Memasak dengan Alat Masak yang Terkontaminasi
- 5. Tidak Menjaga Kebersihan Tubuh dengan Baik
- 6. Mengidap Alergi terhadap Makanan Tertentu
- Bagaimana Cara Pencegahan yang Baik Agar Terhindari dari Foodborne Illness?
Apa Itu Foodborne Illness (Foodborne Disease)?
Foodborne illness, atau yang juga dikenal sebagai penyakit akibat konsumsi makanan, terjadi ketika makanan atau minuman yang kita konsumsi terkontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya seperti bakteri, virus, parasit, atau racun. Mikroorganisme ini bisa terdapat dalam makanan mentah, makanan yang tidak dimasak dengan benar, atau makanan yang terkontaminasi silang selama proses persiapan atau penyimpanan.
Saat kita mengonsumsi makanan yang terkontaminasi tersebut, infeksi mikroorganisme ini dapat masuk ke dalam tubuh kita dan menyebabkan berbagai gejala seperti mual, muntah, diare, kram perut, nyeri perut, demam, dan bahkan komplikasi yang lebih serius pada beberapa kasus.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Food Safety dan Seberapa Pentingkah di Industri Makanan?
Gejala Foodborne Illness (Foodborne Disease)
Pada dasarnya, foodborne illness dimulai dari gejala yang ringan seperti sakit perut, nyeri perut, mual, diare, hingga menyebabkan penyakit yang lebih berat.
Berikut ini beberapa gejala foodborne illness yang mungkin memerlukan waktu 1 minggu hingga berbulan-bulan.
Jenis | Sumber | Gejala | Durasi | |
Campylobacteriosis | Bakteri | 1. Unggas, makanan laut, dan daging mentah atau setengah matang 2. Air minum yang terkontaminasi | Diare Demam Sakit perut | 1 Minggu |
Giardiasis | Parasit | Makanan dan air minum yang terkontaminasi feses | Diare Dehidrasi Perut kembung Mual Muntah Diare | 2-6 Minggu |
Norovirus | Virus | Makanan yang dipanen dengan air yang terkontaminasi tinja (buah-buahan, sayuran, dan kerang) | Diare Mual Muntah Sakit perut | 2 Minggu |
Escherichia coli | Bakteri | 1. Air minum yang terkontaminasi 2. Sayuran 3. Produk daging giling 4. Susu mentah | Sakit Perut Diare Muntah Demam | 5-7 Hari |
Toxoplasmosis | Parasit | Daging babi dan rusa, dan kerang yang kurang matang atau terkontaminasi | Nyeri Otot Penglihatan Kabur Sakit Mata Keguguran | 1 Minggu – Berbulan Bulan |
Listeriosis | Bakteri | 1. Soft cheeses 2. Buah-buahan 3. Sayuran 4. Daging deli 5. Hot dog | Diare Muntah Demam Nyeri otot Fatigue Sakit kepala Kehilangan keseimbangan | 1 Hari sampai Seminggu |
Botulism | Racun Bakteri | 1. Makanan yang dikeringkan, diawetkan, dan difermentasi secara tidak benar 2. Madu | Otot melemah Sulit menelan Sulit bernapas Gangguan penglihatan | Beberapa Minggu |
Anisakiasis | Parasit | Ikan dan cumi mentah atau setengah matang | Sakit perut dan kembung Mual Muntah Anafilaksis | 3 Minggu |
Penyebab Foodborne Illness (Foodborne Disease)
Berikut adalah beberapa penyebab umum terjadinya foodborne illness:
Berikut adalah beberapa penyebab umum terjadinya foodborne illness:
1. Membeli Makanan dari Sumber yang Tidak Aman
Membeli makanan dari sumber yang tidak aman, seperti pasar tradisional yang tidak menjaga kebersihan atau pedagang yang tidak mematuhi standar sanitasi yang tepat, dapat meningkatkan risiko terkena foodborne illness. Penting untuk memastikan bahwa makanan yang kita beli berasal dari tempat yang tepercaya dan menjaga standar kebersihan yang tinggi.
2. Memasak Makanan dengan Tidak Benar
Salah memasak makanan dapat menyebabkan makanan tidak matang sempurna dan masih mengandung mikroorganisme berbahaya. Memasak makanan dengan suhu yang tidak mencapai tingkat keamanan yang diperlukan dapat meningkatkan risiko terkena foodborne illness. Oleh karena itu, penting untuk memahami waktu dan suhu yang tepat dalam memasak makanan.
Baca juga: Cara Memasak MPASI Berdasarkan Usia dan Contoh Resepnya
3. Tidak Menjaga Kehangatan Makanan pada Suhu yang Tepat
Makanan yang tidak dijaga suhu kehangatan yang tepat dapat menjadi tempat berkembang biak bagi mikroorganisme berbahaya. Jika makanan dibiarkan pada suhu kamar terlalu lama, bakteri dapat tumbuh dengan cepat dan meningkatkan risiko terkena foodborne illness. Pastikan untuk menyimpan makanan panas pada suhu yang aman dan mendinginkan makanan di lemari pendingin yang tidak langsung dikonsumsi.
4. Memasak dengan Alat Masak yang Terkontaminasi
Alat masak yang tidak bersih atau terkontaminasi dapat menjadi sumber penyebaran mikroorganisme berbahaya. Jika menggunakan alat masak yang tidak bersih, seperti pisau, talenan, atau wajan yang belum dicuci dengan baik setelah digunakan, mikroorganisme dari makanan sebelumnya dapat terbawa dan menyebabkan foodborne illness. Pastikan untuk membersihkan dan mengeringkan alat masak dengan baik sebelum digunakan.
5. Tidak Menjaga Kebersihan Tubuh dengan Baik
Ketika kita memegang makanan dengan tangan yang kotor atau tidak mencuci tangan dengan benar sebelum memasak atau makan, mikroorganisme berbahaya dapat masuk ke dalam makanan. Oleh karena itu, menjaga kebersihan tubuh dengan baik, terutama mencuci tangan secara menyeluruh sebelum menangani makanan, sangat penting untuk mencegah foodborne illness.
6. Mengidap Alergi terhadap Makanan Tertentu
Beberapa orang mengalami alergi terhadap makanan tertentu, seperti kacang, susu, telur, atau seafood. Jika makanan yang mengandung alergen tersebut tidak dihindari dan masih dikonsumsi, dapat menyebabkan reaksi alergi yang serius, termasuk gejala foodborne illness. Penting bagi individu yang memiliki alergi makanan untuk menghindari makanan yang memicu alergi mereka.
Baca juga: Jangan Sampai Salah, Ini 12 Cara Mengatasi Keracunan Makanan Kedaluwarsarsa
Bagaimana Cara Pencegahan yang Baik Agar Terhindari dari Foodborne Illness?
Untuk mencegah terjadinya foodborne illness, berikut adalah beberapa langkah menjaga keamanan pangan yang dapat dilakukan:
1. Menjaga Kebersihan Tangan
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum dan setelah menangani makanan sangat penting untuk mencegah penyebaran mikroorganisme berbahaya. Pastikan untuk membersihkan tangan secara menyeluruh selama minimal 20 detik dan mengeringkannya dengan handuk bersih atau tisu.
2. Mencuci Buah-buahan dan Sayuran Segar dengan Benar
Buah-buahan dan sayuran segar dapat terkontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya yang ada di permukaannya. Sebelum mengonsumsi buah-buahan atau sayuran mentah, cucilah dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran dan mikroorganisme yang mungkin ada. Gunakan sikat lembut untuk membersihkan permukaan yang kasar.
3. Membersihkan Perabotan Dapur
Pastikan untuk membersihkan perabotan dapur, seperti pisau, wajan, talenan, dan alat masak lainnya, dengan sabun dan air panas setelah digunakan. Hal ini akan menghilangkan sisa-sisa makanan dan mikroorganisme yang mungkin menempel pada perabotan dapur.
4. Memisahkan Letak Bahan Matang dan Mentah
Selama proses memasak, penting untuk memisahkan bahan makanan mentah dan matang. Hindari menggunakan alat masak yang sama untuk bahan makanan mentah dan matang, karena hal ini dapat menyebabkan kontaminasi silang. Gunakan talenan yang berbeda dan cuci alat masak dengan baik setelah digunakan untuk bahan mentah.
5. Memasak dengan Suhu yang Sempurna
Pastikan makanan dimasak dengan suhu yang mencapai tingkat keamanan yang diperlukan. Gunakan termometer makanan untuk memastikan bahwa daging, unggas, ikan, dan produk telur mencapai suhu yang tepat untuk membunuh mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada.
6. Menyimpan Makanan dengan Suhu yang Aman
Simpan makanan pada suhu yang aman (keep food at safe temperatures). Hal ini dikarenakan bakteri dapat berkembang dengan cepat di rentang suhu 4 hingga 60 ⁰C, yang dikenal sebagai zona suhu berbahaya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menyimpan makanan:
- Segera dinginkan produk dalam kulkas yang diatur pada suhu 4 ⁰C atau lebih rendah.
- Jika perlu, bekukan produk segera dalam freezer dengan suhu -18 ⁰C.
- Pastikan untuk mencairkan produk yang telah dibekukan dengan benar sebelum digunakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontaminasi bakteri.
Perlu diketahui bahwa makanan yang dibiarkan pada suhu kamar terlalu lama dapat menjadi tempat berkembang biak bagi mikroorganisme berbahaya. Selain itu, pastikan untuk membuang makanan yang telah kedaluwarsa dan jangan memanaskan makanan lebih dari sekali.
Baca juga: Begini Cara Menyimpan Makanan di Kulkas dengan Benar Agar Tahan Lama
7. Menggunakan Bahan Baku dan Air yang Aman
Pastikan bahan baku yang digunakan dalam memasak adalah segar dan berkualitas baik. Jangan menggunakan bahan baku yang telah kedaluwarsa atau terlihat tidak segar. Selain itu, pastikan air yang digunakan untuk memasak dan mencuci makanan adalah air bersih dan aman untuk dikonsumsi.
Foodborne illness merupakan kondisi yang dapat dihindari jika kita menjaga kebersihan dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang baik dalam memasak dan mengonsumsi makanan. Dengan menjaga kebersihan tangan, memasak dengan benar, dan memastikan kebersihan bahan makanan, kita dapat melindungi diri kita sendiri dan orang-orang terdekat dari risiko foodborne illness. Kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita sehari-hari.
Baca juga: Begini Cara Menyimpan Makanan di Kulkas dengan Benar Agar Tahan Lama
Jika anak Anda mengalami gejala penyakit bawaan makanan, penting untuk segera mengambil tindakan yang tepat. Pastikan anak Anda terhidrasi dengan baik dengan memberikan banyak cairan, seperti air putih, oralit, atau kaldu bening.
Hindari memberikan obat pereda nyeri atau diare yang dijual bebas tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, karena beberapa obat tersebut mungkin tidak cocok untuk anak-anak atau dapat memperburuk kondisi tertentu.
Perhatikan gejala yang dialami anak Anda. Jika gejalanya parah, seperti demam tinggi, muntah terus-menerus, diare berdarah, sakit perut, nyeri perut, atau tanda-tanda dehidrasi berat seperti mulut kering, mata cekung, atau jarang buang air kecil, segera bawa anak Anda ke dokter atau rumah sakit. Penanganan medis yang tepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut dan mempercepat proses pemulihan.
Selain itu, pastikan anak Anda mendapatkan istirahat yang cukup. Gejala seperti muntah, diare, dan demam dapat membuat anak lelah dan lemas, sehingga istirahat yang cukup akan membantu tubuhnya melawan infeksi dan memulihkan diri.
Setelah kondisi anak Anda mulai membaik dan nafsu makannya kembali, berikan makanan dalam porsi kecil dan mudah dicerna, seperti bubur, nasi tim, atau roti tawar. Hindari makanan berlemak, pedas, atau berbumbu kuat yang dapat mengiritasi saluran pencernaan. Jika anak Anda kembali merasa mual atau muntah setelah makan, hentikan pemberian makanan dan konsultasikan dengan dokter.
Apabila Anda membutuhkan alternatif pencegahan foodborne illness dengan makanan sehat yang praktis untuk disimpan dan aman untuk dikonsumsi, Anda bisa menambahkan Nugget Tempe Teri Wortel dari Crystal of the Sea dan Gizigo ke dalam menu sehat untuk makanan sehari-hari anak dan keluarga.
Produk Crystal Sea satu ini tergolong ke dalam makanan Superfoods yang tinggi akan protein hewani dan protein Nabati tinggi yang dihasilkan oleh kandungan tempe dan teri berkualitas tinggi. Selain dapat menjadi lauk bergizi untuk masakan keluarga, menu ini juga sangat cocok dijadikan bekal praktis untuk anak sekolah.
Kandungan Omega-3, Kalsium, Vitamin B2, dan Magnesium dalam menu ini sangat baik untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak agar tetap terjaga. Tidak hanya itu saja, makanan ini bisa Anda jadikan pilihan menu MPASI bagi bayi karena rendah natrium, tanpa MSG dan pengawet makanan.
Tunggu apa lagi? Dapatkan produknya sekarang juga hanya di Tokopedia atau Shopee!
Sumber rujukan:
- https://klubpompi.pom.go.id/news/mari-mengenal-foodborne-illness-sakit-akibat-pangan#:~:text=Menghindari%20foodborne%20illness%20dapat%20dilakukan,dan%20bahan%20baku%20yang%20aman.
- https://www.daya.id/kesehatan/tips-info/makan-sehat/5-tips-pelanggan-anda-terbebas-dari-foodborne-disease
- https://manganfoods.com/blogs/tips-tricks/mari-mengenal-foodborne-illness-sakit-akibat-pangan
- https://www.healthline.com/health/food-borne-illness