Foodborne illness adalah penyakit yang disebabkan oleh makanan terkontaminasi, pelajari penyebab, gejala, dan cara mencegahnya agar tetap sehat.
Siapa yang pernah mengalami sakit perut hebat setelah makan? Duh, pasti rasanya tidak enak banget, ya? Ternyata, makanan yang kita konsumsi bisa jadi penyebabnya, lho! Kondisi ini dikenal dengan istilah foodborne illness, atau lebih kita kenal sebagai keracunan makanan.
Secara umum, foodborne illness adalah kondisi yang terjadi ketika kita mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kuman jahat, seperti bakteri dan virus. Kuman-kuman ini bisa bersembunyi di makanan yang tampak lezat dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Penting bagi kita untuk memahami foodborne illness agar dapat melindungi diri sendiri dan keluarga, terutama si kecil yang masih rentan. Nah, di artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu foodborne illness, penyebabnya, gejalanya, dan yang paling penting, cara mencegahnya! Yuk, simak informasi selengkapnya!


Contents
Foodborne Illness adalah?
Makanan adalah kebutuhan dasar manusia, sumber energi dan berbagai nutrisi penting bagi tubuh. Namun, perlu diingat bahwa makanan juga bisa menjadi sumber penyakit jika tidak ditangani dengan benar. Kuman seperti bakteri, virus, parasit, bahkan racun, bisa saja mengkontaminasi makanan dan minuman yang kita konsumsi.
Hal ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang serius, lho! Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan foodborne illness? Foodborne illness adalah penyakit yang terjadi akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Istilah ini sering disamakan dengan “keracunan makanan”, meskipun tidak semua foodborne illness menyebabkan keracunan. Ada beberapa jenis foodborne illness, di antaranya infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme itu sendiri, intoksikasi akibat racun yang dihasilkan mikroorganisme, dan toxin-mediated infection yang merupakan gabungan keduanya.
Beberapa contoh penyakit yang umum terjadi akibat foodborne illness antara lain salmonellosis, infeksi E. Coli, dan norovirus.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Food Safety dan Seberapa Pentingkah di Industri Makanan?
Penyebab Foodborne Illness


Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya foodborne illness. Yuk, kita bahas satu per satu agar kita bisa lebih waspada!
1. Kontaminasi Bahan Makanan
Foodborne illness seringkali disebabkan oleh kontaminasi pada bahan makanan. Kontaminasi ini bisa berasal dari berbagai sumber, lho! Bakteri, virus, parasit, bahkan bahan kimia bisa mengkontaminasi makanan yang akan kita konsumsi.
Misalnya, bakteri Salmonella dapat ditemukan pada telur mentah, daging ayam mentah, dan produk susu yang tidak dipasteurisasi. Virus seperti norovirus bisa mengkontaminasi kerang yang dipanen dari perairan yang tercemar. Parasit seperti cacing pita dapat ditemukan pada daging yang tidak dimasak dengan matang.
Bahan kimia seperti pestisida juga bisa mencemari buah dan sayuran jika tidak dicuci dengan bersih. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu memilih bahan makanan yang segar, berkualitas, dan berasal dari sumber yang terpercaya.
2. Pengolahan Makanan yang Tidak Tepat
Selain kontaminasi pada bahan makanan, pengolahan makanan yang tidak tepat juga menjadi penyebab utama foodborne illness. Kebersihan dalam setiap tahap pengolahan makanan, mulai dari menyimpan, memasak, hingga menyajikan, sangatlah penting.
Sayangnya, masih banyak kesalahan umum yang sering dilakukan dalam pengolahan makanan. Contohnya, mencuci daging ayam sebelum dimasak. Perlu diketahui, hal ini justru dapat menyebarkan bakteri ke seluruh dapur! Air yang terpercik saat mencuci ayam mentah dapat mengandung bakteri seperti Campylobacter yang dapat mengkontaminasi permukaan dapur, peralatan masak, dan bahkan makanan lain yang ada di sekitarnya.
Memasak makanan hingga matang sempurna juga sangat penting untuk membunuh bakteri berbahaya. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menangani makanan, ya!
3. Penyimpanan Makanan yang Tidak Benar
Penyimpanan makanan yang tidak benar juga dapat memicu pertumbuhan bakteri dan meningkatkan risiko foodborne illness. Suhu dan cara penyimpanan yang tepat sangatlah penting untuk menjaga keamanan makanan. Menyimpan makanan matang berdekatan dengan makanan mentah di dalam kulkas adalah salah satu contoh kesalahan yang sering terjadi.
Bakteri dari makanan mentah dapat dengan mudah mengkontaminasi makanan matang yang sudah siap santap. Selain itu, memasukkan makanan panas ke dalam kulkas sebelum didinginkan juga dapat meningkatkan suhu di dalam kulkas dan memicu pertumbuhan bakteri pada makanan lainnya.
Pastikan Anda menyimpan makanan dalam wadah tertutup dan memperhatikan suhu penyimpanan yang dianjurkan untuk setiap jenis makanan, ya!
Sakit perut saja sudah sangat mengganggu, ya? Apalagi kalau sampai mengalami foodborne illness atau yang biasa kita sebut keracunan makanan. Foodborne illness adalah kondisi yang terjadi ketika kita mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Gejala Foodborne Illness


Nah, setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, tubuh bisa memberikan berbagai sinyal melalui gejala-gejala tertentu. Gejala-gejala ini bisa berbeda-beda pada setiap orang, mulai dari yang ringan hingga berat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan gejala antara lain jenis kuman penyebabnya, jumlah kuman yang tertelan, dan kondisi kesehatan orang yang mengalaminya. Gejala yang umum terjadi akibat foodborne illness antara lain:
1. Gangguan pencernaan
Ini adalah gejala yang paling sering muncul. Anda mungkin akan merasakan mual, bahkan muntah. Perut terasa sakit dan melilit, disertai dengan diare. Kondisi ini terjadi karena kuman penyebab foodborne illness menyerang sistem pencernaan.
Gejala-gejala ini biasanya muncul beberapa jam hingga beberapa hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, tergantung jenis kuman dan jumlahnya. Misalnya, jika foodborne illness disebabkan oleh bakteri Salmonella, gejala biasanya muncul 12-72 jam setelah terpapar.
2. Demam
Suhu tubuh yang meningkat bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Demam akibat foodborne illness bisa bervariasi, mulai dari demam ringan hingga demam tinggi. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh sedang bekerja keras untuk melawan kuman penyebab infeksi.
3. Nyeri otot dan sendi
Beberapa jenis foodborne illness dapat menyebabkan nyeri otot dan sendi. Rasa nyeri ini bisa terasa di seluruh tubuh atau hanya di bagian-bagian tertentu saja. Nyeri otot dan sendi ini bisa terjadi karena peradangan yang dipicu oleh infeksi.
Baca juga: Cara Memasak MPASI Berdasarkan Usia dan Contoh Resepnya
4. Sakit kepala
Sakit kepala juga bisa menjadi salah satu gejala foodborne illness. Rasa sakitnya bisa bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang cukup mengganggu aktivitas. Sakit kepala ini bisa disebabkan oleh dehidrasi akibat diare dan muntah, atau bisa juga karena efek langsung dari racun yang dihasilkan oleh kuman penyebab foodborne illness.
5. Kelelahan
Merasa lemas dan tidak bertenaga bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang berusaha melawan infeksi. Kelelahan ini bisa berlangsung selama beberapa hari, tergantung pada tingkat keparahan foodborne illness yang Anda alami.
Pada kasus yang lebih parah, foodborne illness dapat menyebabkan komplikasi serius seperti dehidrasi, gangguan sistem saraf, bahkan gagal ginjal.
Pencegahan Foodborne Illness di Rumah


Siapa bilang mencegah foodborne illness itu sulit? Dengan menerapkan beberapa kebiasaan baik di rumah, kita bisa menjaga keamanan pangan dan melindungi keluarga dari risiko keracunan makanan. Yuk, ikuti tips berikut ini!
1. Memilih Bahan Makanan yang Berkualitas
Langkah pertama dalam mencegah foodborne illness adalah memilih bahan makanan yang berkualitas. Pastikan Anda memilih bahan makanan yang segar, bersih, dan berasal dari sumber yang terpercaya. Perhatikan tanggal kadaluarsa dan kondisi kemasan sebelum membeli. Pilihlah produk yang dikemas dengan baik dan disimpan dengan benar.
Seperti produk-produk Crystal of the Sea yang diproses secara higienis dan terjamin kualitasnya, Anda bisa menyajikan hidangan lezat dan bergizi untuk keluarga tanpa khawatir akan risiko foodborne illness.
2. Menyimpan Makanan dengan Benar
Setelah memilih bahan makanan yang berkualitas, langkah selanjutnya adalah menyimpan makanan dengan benar. Suhu dan cara penyimpanan yang tepat sangat penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Berikut beberapa tips mudah menyimpan makanan di rumah:
- Simpan makanan dalam wadah tertutup rapat, hal ini untuk mencegah kontaminasi silang dan menjaga makanan tetap segar.
- Simpan makanan mentah di bagian bawah kulkas agar cairan dari makanan mentah tidak menetes ke makanan matang.
- Pastikan kulkas Anda bersuhu 4 derajat Celcius atau lebih rendah, dan freezer bersuhu -18 derajat Celcius.
- Jangan biarkan makanan berada di suhu ruangan terlalu lama. Bakteri dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu ruangan, segera masukkan makanan ke dalam kulkas atau freezer setelah dibeli atau dimasak.
Produk Crystal of the Sea dikemas dalam kemasan kedap udara untuk menjaga kualitas dan keamanannya, sehingga Anda tidak perlu khawatir akan kontaminasi dan pertumbuhan bakteri.
3. Memasak Makanan dengan Tepat
Memasak makanan dengan tepat juga sangat penting untuk mencegah foodborne illness. Pastikan Anda memasak makanan hingga matang sempurna untuk membunuh bakteri berbahaya. Berikut beberapa tips memasak makanan hingga matang sempurna:
- Gunakan termometer makanan untuk memastikan suhu internal makanan sudah mencapai suhu aman. Suhu aman untuk daging unggas adalah 74 derajat Celcius, daging sapi 63 derajat Celcius, dan ikan 63 derajat Celcius.
- Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah menangani makanan.
- Gunakan talenan dan peralatan masak yang berbeda untuk makanan mentah dan makanan matang.
- Masak makanan dalam jumlah kecil agar matang merata.
Produk-produk Crystal of the Sea, seperti bubuk ikan dan udang, praktis digunakan dan dapat ditambahkan langsung ke dalam masakan, sehingga Anda bisa menyiapkan hidangan sehat dan lezat dengan mudah dan cepat.
Baca juga: Begini Cara Menyimpan Makanan di Kulkas dengan Benar Agar Tahan Lama
4. Menjaga Kebersihan
Kebersihan adalah kunci utama dalam mencegah foodborne illness. Pastikan Anda selalu menjaga kebersihan diri, peralatan masak, dan area dapur. Berikut beberapa tips menjaga kebersihan:
- Cuci tangan Anda dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menangani makanan, setelah menggunakan toilet, dan setelah menyentuh hewan peliharaan.
- Cuci peralatan masak dengan bersih menggunakan sabun dan air panas.
- Bersihkan area dapur secara teratur, termasuk meja, kompor, dan wastafel.
- Buang sampah secara teratur dan jaga kebersihan tempat sampah.
Dengan menerapkan kebiasaan baik ini, Anda dapat mencegah foodborne illness dan menjaga kesehatan keluarga.
Yuk, Jaga Kesehatan Keluarga dari Foodborne Illness!
Nah, itulah beberapa informasi penting seputar foodborne illness yang perlu kita ketahui. Ingat, foodborne illness adalah penyakit yang disebabkan oleh makanan atau minuman yang terkontaminasi kuman berbahaya. Gejala yang ditimbulkan bisa beragam, mulai dari gangguan pencernaan hingga demam, nyeri otot, dan kelelahan.
Foodborne illness dapat dicegah dengan menerapkan kebiasaan baik di rumah, seperti memilih bahan makanan yang berkualitas, menyimpan makanan dengan benar, memasak makanan hingga matang sempurna, dan menjaga kebersihan.
Yuk, kita lebih peduli terhadap keamanan pangan demi kesehatan diri sendiri dan keluarga! Mulailah dengan hal-hal kecil, seperti mencuci tangan sebelum makan dan memastikan makanan yang kita konsumsi diolah dengan higienis.
Temukan produk-produk Crystal of the Sea yang aman, sehat, dan praktis. Dapatkan juga berbagai tips dan resep menarik untuk mengolah makanan sehat dan lezat bagi keluarga.


Sumber rujukan:
- https://manganfoods.com/blogs/tips-tricks/mari-mengenal-foodborne-illness-sakit-akibat-pangan
- https://cfns.ugm.ac.id/2020/06/26/food-borne-disease/#:~:text=Beberpa%20bakteri%20yang%20dapat%20menyebabkan,kram%20perut%20dan%20muntah%2Dmuntah.
- https://www.health.state.mn.us/diseases/foodborne/basics.html