5 Ciri-Ciri Stunting pada Bayi Baru Lahir

Inilah Ciri Ciri Stunting pada Bayi Baru Lahir

Sebagai orang tua, Anda harus mengetahui ciri-ciri stunting pada bayi baru lahir agar dapat mengatasinya sehingga tumbuh kembang bayi dapat optimal. Stunting memang merupakan masalah kesehatan yang marak terjadi di antara anak-anak di Indonesia, dan kondisi tersebut bisa mulai timbul bahkan sejak anak masih berada di dalam kandungan.

Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari apa saja ciri-ciri stunting pada bayi baru lahir agar dapat mengatasinya dengan baik dan bagaimana cara mencegahnya. Namun sebelum itu, Anda harus mempelajari lebih dalam mengenai apa itu stunting terlebih dahulu. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Mengenal Stunting Lebih Dalam

Stunting merupakan kondisi kesehatan yang mengganggu tumbuh kembang anak. Biasanya, anak yang mengalami stunting akan memiliki tinggi badan yang lebih pendek dan berat badan yang lebih rendah dari anak lain seusianya. Selain gangguan pada fisik, stunting juga dapat mengganggu perkembangan kognitif dan produktivitas anak.

Stunting yang terjadi pada anak bisa tetap berlanjut bahkan sampai anak tersebut menginjak usia dewasa. Hasilnya, ketika dewasa nanti, anak tersebut akan memiliki fisik yang lebih kecil daripada orang-orang kebanyakan serta memiliki tingkat kecerdasan dan produktivitas yang lebih rendah dari orang lain.

Ada banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting pada anak, atau pada janin yang masih berada di dalam kandungan. Beberapa faktor terjadinya stunting meliputi kurangnya asupan gizi dan nutrisi semenjak di dalam kandungan dan setelah lahir, sering terkena infeksi, sulitnya akses ke air bersih untuk sanitasi, hingga tidak mendapat layanan kesehatan yang memadai.

Stunting Pada Anak di Indonesia

Angka dari anak yang menderita stunting di Indonesia masih sangat tinggi, dan masih berada di bawah standar yang telah ditetapkan oleh WHO, yaitu 20 persen. Walaupun begitu, dalam beberapa tahun terakhir, angka stunting yang terjadi pada anak di Indonesia terus menurun setiap tahunnya.

Sebelumnya, angka stunting di Indonesia mencapai 40 persen, tetapi pada tahun 2021 angka tersebut sudah menurun sampai 24,4 persen. Penurunan angka tersebut adalah hasil dari program pencegahan stunting yang gencar dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin sendiri telah menargetkan angka tersebut akan menurun setidaknya tiga persen pada tahun 2022. Pemerintah Indonesia sendiri memang telah menargetkan untuk menurunkan angka stunting di Indonesia hingga menjadi hanya sebesar 14 persen pada tahun 2024.

Baca juga: 3 Cara Mencegah Stunting Sejak Masa Kehamilan

Ciri-Ciri Stunting Pada Bayi Baru Lahir

Ciri-Ciri Stunting Pada Bayi Baru Lahir

Agar dapat mencegah atau mengatasi terjadinya stunting pada anak, orang tua harus memahami apa saja ciri-ciri stunting bahkan pada janin dan bayi yang baru lahir. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri stunting pada bayi baru lahir yang perlu Anda ketahui.

1. Berat dan Tinggi Janin Rendah

Gejala stunting paling dini yang dapat Anda temui adalah pada janin ketika masih berada di dalam kandungan. Biasanya, janin yang mengalami stunting akan memiliki berat yang lebih rendah dari standar usia kehamilannya. Selain itu, janin yang mengalami stunting juga biasanya akan memiliki tinggi fundus (jarak dari puncak tulang panggul hingga bagian atas perut ibu) yang tidak normal.

Baca juga: Inilah Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk yang Perlu Anda Ketahui

2. Fisik Bayi Baru Lahir Lebih Kecil

Ketika baru lahir, bayi yang mengalami stunting biasanya akan memiliki fisik yang lebih kecil daripada bayi yang normal, baik itu dari berat badan maupun tinggi badannya. Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berat badan dari bayi yang baru lahir normalnya berkisar di antara 2,5 hingga 4 kg. Lalu, tinggi badan dari bayi yang baru lahir normalnya akan mencapai 45 hingga 54 cm.

Apabila Anda menemukan bayi yang baru lahir memiliki berat badan dan tinggi badan yang lebih kecil dari bayi normal, maka Anda dapat mewaspadai bahwa bayi tersebut menderita stunting. Langsung konsultasikan dengan dokter mengenai langkah atau tindakan yang dapat diambil untuk mengatasinya, dan pastikan untuk melakukan pengecekan kesehatan bayi secara rutin sesuai arahan dokter.

Coba Gratis Produk Crystal of the Sea

3. Proses Pertumbuhan Lebih Lambat

Pada awal masa kehidupannya, apalagi ketika masih mengonsumsi ASI eksklusif, biasanya seorang bayi akan memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat dan pesat. Sebagai contoh, ukuran fisik bayi akan sedikit demi sedikit membesar secara konsisten, makin lama akan makin mudah untuk diajak komunikasi, dan lain sebagainya. Namun, bayi yang mengalami stunting akan memiliki proses pertumbuhan yang lebih lambat.

Bayi yang mengalami stunting biasanya akan memiliki ukuran fisik yang lebih kecil daripada bayi lain yang seusianya.

Lengkapi asupan gizi bayi Anda dengan makanan pendamping ASI (MPASI) agar terhindar dari kondisi stunting:

4. Perkembangan Psikomotorik Lebih Lambat

Selain pertumbuhan yang lambat, ciri ciri stunting pada bayi baru lahir yaitu perkembangan fisik dan kognitif dari bayi yang jauh lebih lambat, seperti kesulitan menggerakkan tubuh bahkan tidak merespons komunikasi yang diberikan oleh orang tua.

Baca juga: 11 Resep Makanan Bayi 6 Bulan untuk Kecerdasan Otak!

5. Lebih Mudah Sakit

Bayi yang mengalami stunting biasanya akan lebih mudah sakit, terutama pada penyakit yang berbentuk infeksi. Hal ini akan sangat berbahaya bagi bayi, apalagi karena daya tahan tubuh bayi masih sangat rentan dan penyakit sekecil apa pun dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, orang tua harus melakukan pengecekan kondisi kesehatan bayi secara rutin ke dokter, apalagi jika bayi sedang sakit.

Tips Mencegah Stunting Pada Bayi

Cara mencegah stunting yang paling efektif adalah dengan melakukan pencegahan bahkan ketika bayi masih berada di dalam kandungan ibu. Berikut ini adalah beberapa tips mencegah stunting yang perlu Anda ketahui.

1. Kontrol Kandungan Secara Rutin ke Dokter

Kondisi kehamilan adalah fase yang sangat rentan, baik itu bagi ibu maupun bagi anak di dalam kandungan. Orang tua harus selalu melakukan kontrol kandungan secara rutin sesuai arahan dokter untuk mengecek perkembangan janin serta mendeteksi jika sampai ada masalah pada kandungan. Dengan begitu, dokter dapat melakukan tindakan secara langsung untuk mengatasi masalahnya.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Udang? Temukan Jawabannya di Sini

2. Selalu Menjaga Kebersihan

Infeksi berulang merupakan salah satu penyebab terjadinya stunting pada bayi, dan infeksi biasanya dihasilkan dari lingkungan yang kotor. Oleh karena itu, Anda harus selalu menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar, seperti rajin mencuci tangan, selalu membersihkan lantai, dan lain sebagainya.

3. Penuhi Asupan Gizi dan Nutrisi yang Dibutuhkan

Ibu yang sedang hamil akan memerlukan asupan gizi dan nutrisi yang lebih banyak dari biasanya karena akan dibagikan langsung kepada janin. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan yang penuh dengan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan. Jangan sampai makanan Anda tidak seimbang, seperti kebanyakan kalori (nasi) dan kurang lauknya (protein).

Ketika sedang hamil, sudah pasti nafsu makan dari ibu memang akan bertambah karena harus berbagi nutrisi kepada janin. Namun, jangan sampai ibu hamil mengonsumsi makanan secara sembarangan. Pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan yang sehat dan penuh dengan nutrisi serta kandungan gizi yang dibutuhkan, baik untuk ibu hamil maupun untuk janin.

Asupan Nutrisi Almond Fish dari Crystal of the Sea yang Baik untuk Pertumbuhan Anak

Ada banyak sekali makanan yang dapat dikonsumsi sebagai camilan sehat untuk ibu hamil, salah satunya adalah produk Crystal of the Sea. Kami menyediakan berbagai macam makanan sehat yang rasanya enak, mulai dari snack, dried seafood,hingga bubuk ikan teri. Jika ada pertanyaan lebih lanjut mengenai produk kami, hubungi kami di sini!

Produk Crystal of the Sea

Sumber rujukan:

  • http://p2ptm.kemkes.go.id/post/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi
  • https://promkes.kemkes.go.id/pencegahan-stunting
  • https://promkes.kemkes.go.id/?p=8486
  • https://www.liputan6.com/news/read/4960140/wapres-maruf-amin-angka-stunting-harus-turun-minimal-3-persen-pada-2022
  • https://www.prenagen.com/id/stunting-bayi
  • https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/kenali-risiko-stunting-pada-bayi-baru-lahir-apa-cirinya
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

FOLLOW US

Memasak MPASI (Makanan Pendamping ASI) bagi si kecil merupakan langkah penting dalam memberikan asupan …

Apa itu picky eater? Mudahnya, picky eater adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan orang, …

Seorang filsuf Amerika Serikat bernama Ralph Waldo Emerson berkata bahwa mata adalah karunia yang …