10 Ciri Bayi Kekurangan ASI dan Cara Mengatasi dengan Tepat: Panduan untuk Ibu Menyusui

Ciri Bayi Kekurangan ASI

Menjadi seorang ibu menyusui adalah tanggung jawab besar yang membutuhkan perhatian khusus terhadap kesehatan bayi. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah kecukupan ASI (Air Susu Ibu).

Bayi yang kekurangan ASI dapat menunjukkan beberapa ciri yang perlu diwaspadai oleh ibu. Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 ciri bayi kekurangan ASI dan cara mengatasinya dengan tepat.

Coba Gratis Produk Crystal of the Sea

10 Ciri Bayi Kekurangan ASI

Memahami ciri-ciri ini adalah langkah penting bagi ibu untuk memberikan perhatian khusus terhadap asupan ASI dan memastikan bayi mendapatkan gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Adapun sepuluh ciri tersebut adalah:

1. Bayi Sering Menangis

Bayi yang kekurangan ASI cenderung sering menangis sebagai respons terhadap kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi. Menyusui secara cukup dan rutin dapat membantu mengatasi kecenderungan ini.

2. Berat Badan Bayi Tidak Naik

Jika berat badan bayi tidak mengalami peningkatan yang memadai, hal ini dapat menjadi indikasi kekurangan ASI. Perhatikan pertumbuhan berat badan bayi dan konsultasikan dengan dokter jika diperlukan.

Baca juga: Apa Penyebab Bayi Mencret Setelah MPASI? Ini Penjelasannya!

3. Bayi Terlihat Lelah dan Lesu

Kekurangan ASI dapat membuat bayi kekurangan energi, sehingga terlihat lelah dan lesu. Memastikan bayi mendapatkan cukup ASI dengan kualitas baik dapat membantu mengatasi kelelahan ini.

4. Bayi Sering Tidur

Meskipun tidur merupakan bagian penting dari pertumbuhan bayi, kelebihan tidur bisa menjadi tanda kurangnya energi dari ASI. Pastikan bayi tidak terlalu sering tertidur dan terus memperhatikan pola tidurnya.

5. Bayi Sering Terkena Infeksi

Bayi yang kekurangan ASI dapat memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, meningkatkan risiko infeksi. Jika bayi sering mengalami penyakit, periksakan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

6. Tubuh Bayi Terlihat Kuning

Warna kuning pada tubuh bayi dapat menjadi tanda bilirubin yang tinggi, yang dapat terkait dengan kekurangan ASI. Segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Panduan Gizi MPASI: Manfaat Double Protein Hewani untuk Pertumbuhan Bayi

7. Mulut dan Mata Bayi Kering

Kekurangan cairan dari ASI dapat menyebabkan mulut dan mata bayi terasa kering. Pastikan bayi tetap terhidrasi dengan menyusui secara cukup dan memberikan air jika diperlukan.

8. Bayi Sering Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi dapat terjadi akibat kurangnya cairan dari ASI. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi seperti kurangnya air mata, bibir kering, dan urine yang pekat. Segera konsultasikan dengan dokter jika terjadi gejala ini.

9. Bayi Sering Mengalami Konstipasi

Kurangnya serat dalam ASI dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti konstipasi pada bayi. Jaga agar pola makan bayi seimbang dan konsultasikan dengan dokter jika masalah ini berlanjut.

10. Bayi Terlihat Kurus dan Kering

Jika bayi terlihat sangat kurus dan kering, ini dapat menjadi tanda ekstrem dari kekurangan ASI. Segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut dan perencanaan gizi yang lebih baik.

Baca juga: Yuk Cari Tahu Kandungan Gizi Udang yang Lezat dan Sehat

Cara Mengatasi Kekurangan ASI pada Bayi

Ketika menghadapi kekurangan ASI pada bayi, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan produksi dan kualitas ASI. Berikut adalah cara-cara untuk mengatasi kekurangan ASI pada bayi:

1. Menyusui Secara Teratur

Pastikan bayi disusui secara teratur sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan. Menyusui secara konsisten membantu menjaga asupan gizi yang cukup dan memicu produksi ASI.

2. Menyusui dengan Benar

Pelajari teknik menyusui yang benar untuk memastikan bayi mendapatkan ASI dengan maksimal. Pastikan bayi mendapatkan gigitan yang baik dan memastikan puting payudara tidak terlalu dalam atau terlalu dangkal.

3. Meningkatkan Produksi ASI

Stimulasi yang lebih sering dan efektif dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Menyusui bayi lebih sering, terutama di malam hari, dapat merangsang kelenjar susu untuk memproduksi lebih banyak ASI.

4. Mengonsumsi Makanan yang Baik untuk Produksi ASI

Gizi ibu berperan penting dalam kualitas ASI. Konsumsilah makanan yang kaya gizi seperti oatmeal, sayuran hijau, ikan berlemak, dan biji-bijian. Pastikan mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung produksi ASI yang baik.

Baca juga: 12 Penyebab Stunting Menurut WHO dan Kemenkes

5. Menghindari Stres

Stres dapat menghambat produksi ASI. Usahakan untuk mengelola stres dengan melakukan aktivitas relaksasi seperti berjalan-jalan, meditasi, atau bahkan tidur yang cukup.

6. Menggunakan Teknik Relaksasi

Teknik relaksasi seperti meditasi dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Luangkan waktu untuk diri sendiri dan fokus pada pernapasan untuk meredakan stres.

7. Menggunakan Suplemen ASI

Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan suplemen ASI. Beberapa ibu mungkin membutuhkan bantuan tambahan untuk memastikan asupan gizi yang memadai untuk bayi.

Baca juga: Bergizi! Inilah 11 Makanan Untuk Mencegah Stunting Pada Balita

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Ketika menghadapi situasi yang menunjukkan gejala kekurangan ASI atau masalah kesehatan pada bayi, penting untuk mengenali tanda-tanda yang memerlukan perhatian medis. Berikut adalah beberapa kondisi yang memerlukan kontak dengan dokter segera:

1. Bayi Terlihat Sangat Lelah dan Lesu

Jika bayi terus-menerus terlihat sangat lelah dan lesu, meskipun telah mendapatkan cukup waktu istirahat, ini bisa menjadi indikasi masalah kesehatan yang perlu dinilai oleh dokter. Lelah yang berlebihan dapat menjadi tanda kekurangan gizi atau penyakit lain yang memerlukan perhatian medis.

2. Bayi Mengalami Dehidrasi yang Parah

Dehidrasi parah pada bayi adalah kondisi serius yang memerlukan intervensi medis segera. Jika bayi mengalami bibir kering, kurang air mata, urine pekat, atau penurunan turgor kulit, segera hubungi dokter untuk penilaian dan penanganan lebih lanjut.

3. Bayi Terlihat Sangat Kurus dan Kering

Jika bayi terlihat sangat kurus dan kering, ini bisa menjadi tanda bahwa kebutuhan gizinya tidak terpenuhi. Dokter dapat melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan penyebab dan merencanakan tindakan yang tepat.

4. Bayi Tidak Mau Minum ASI Sama Sekali

Penolakan bayi untuk menyusu sama sekali dapat menjadi tanda masalah serius. Dokter dapat membantu menentukan penyebab penolakan dan memberikan panduan untuk memastikan bayi mendapatkan gizi yang cukup.

Baca juga: Bayi Makin Sehat, Inilah 5 Resep MPASI Ikan Gabus yang Wajib Bunda Ketahui

5. Bayi Mengalami Demam Tinggi

Demam tinggi pada bayi memerlukan perhatian khusus, terutama jika demam tidak mereda atau meningkat. Hubungi dokter untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut, terutama jika demam disertai dengan gejala lain seperti lesu, kehilangan nafsu makan, atau kesulitan bernapas.

ASI (Air Susu Ibu) memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan gizi yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kekurangan ASI dapat memberikan dampak serius pada kesehatan dan kesejahteraan bayi. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan cukup ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Brown Anchovy - Cara Menghangatkan MPASI agar Kualitas Gizinya Terjaga

Untuk melengkapi gizi selain ASI yang dibutuhkan oleh bayi, ada pilihan menu yang dapat disajikan, salah satunya adalah menu dengan udang. Udang kaya akan mineral, kalsium,  antioksidan, dan tinggi protein, yang semuanya sangat penting untuk pertumbuhan bayi. Kombinasi gizi ini mendukung perkembangan otak, tulang, dan sistem kekebalan tubuh bayi.

Jika Anda merasa bingung dalam memilih produk sehat yang tepat untuk memberikan pelengkap menu bayi yang mengandung udang, kami merekomendasikan Kaldu Bubuk Udang Tanpa Garam dari Crystal of the Sea. Produk ini dipilih karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Kaya gizi: Kaldu bubuk udang ini mengandung gizi penting seperti protein, mineral, dan asam lemak yang mendukung pertumbuhan bayi.
  • Tanpa garam: Tanpa penambahan garam pada produk ini menjadikannya pilihan yang sesuai untuk bayi, menghindarkan risiko konsumsi garam berlebihan pada usia dini.
  • Praktis untuk MPASI: Produk ini dirancang untuk menjadi praktis dalam pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI) bagi bayi, memudahkan ibu dalam menyajikan menu sehat.

Tunggu apa lagi? Silakan kunjungi Tokopedia atau Shopee dan temukan produk Crystal of the Sea yang Anda butuhkan!

Produk Crystal of the Sea

Sumber rujukan:

  • https://www.prenagen.com/id/tanda-bayi-kekurangan-asi
  • https://www.alodokter.com/bunda-wajib-mengetahui-tanda-bayi-cukup-asi-berikut
  • https://www.haibunda.com/menyusui/20220608012128-54-275955/8-tanda-bayi-kurang-asi-jangan-diabaikan-ya-bun
  • https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/gejala-bayi-kekurangan-asi
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

FOLLOW US

Apakah usia 18 tahun masih bisa tumbuh tinggi? Usia 18 tahun memang merupakan usia …

Menjadi seorang ibu menyusui adalah tanggung jawab besar yang membutuhkan perhatian khusus terhadap kesehatan …

Masih banyak sekali orang yang belum mengetahui apa itu stunting dan penyebabnya. Padahal, masalah …