Memperkenalkan bayi pada makanan padat, atau yang dikenal sebagai MPASI (Makanan Pendamping ASI), dapat menjadi momen yang menegangkan bagi para orang tua. Meski MPASI sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, tidak sedikit bayi yang mengalami diare atau mencret setelah mulai mengonsumsi MPASI. Lantas, apa penyebab bayi mencret setelah MPASI?
Sebelum membaca lebih dalam mengenai penyebab bayi mencret setelah mulai mengonsumsi MPASI, Anda dapat membaca tulisan mengenai 7 Cara Membuat MPASI yang Sehat dan Bergizi yang pernah kami bahas sebelumnya. Selain itu, Anda juga bisa mengukur kandungan nutrisi yang dikonsumsi oleh sang buah hati setiap harinya menggunakan Kalkulator Nutrisi dari Crystal of the Sea.
Pada artikel ini, Anda akan mendapatkan pembahasan mengenai apa penyebab bayi mencret setelah MPASI. Selain itu, akan ada juga cara menangani bayi yang sedang mencret dan beberapa rekomendasi bahan makanan MPASI agar si kecil tidak mengalami mencret. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Contents
Apa Penyebab Bayi Mencret Setelah MPASI?
Bayi yang baru mulai mengonsumsi MPASI mungkin akan mengalami perubahan dalam konsistensi dan frekuensi tinja mereka. Namun, jika bayi Anda mengalami diare setelah memulai MPASI, beberapa penyebabnya dapat termasuk:
1. Infeksi
Infeksi dapat menyebabkan diare pada bayi setelah memulai MPASI. Bakteri, virus, atau parasit dapat menyebabkan infeksi dan biasanya diakibatkan karena makanan atau air dikonsumsi oleh si kecil telah terkontaminasi. Selain itu, infeksi juga dapat menyebar melalui orang yang terinfeksi atau melalui benda-benda yang terkontaminasi. Beberapa gejala infeksi yang dapat menyertai diare meliputi demam, muntah, dan kelelahan.
2. Alergi atau Intoleransi Makanan
Bayi mungkin mengalami reaksi alergi atau intoleransi terhadap makanan baru yang diperkenalkan ke dalam diet mereka. Sebagai contoh, bayi yang alergi terhadap susu sapi atau kedelai dapat mengalami diare setelah memulai MPASI yang mengandung produk susu atau kedelai.
Selain diare, reaksi alergi atau intoleransi makanan juga dapat menyebabkan muntah, ruam kulit, atau bahkan kesulitan bernapas. Oleh karena itu, sebaiknya Anda langsung konsultasikan ke dokter jika ada masalah yang terjadi setelah bayi mengonsumsi MPASI.
Baca juga: 5 Tips MPASI Working Mom Anti Ribet
3. Perubahan Pola Makan
Bayi yang baru memulai MPASI masih belum terbiasa dengan makanan padat atau berbeda dari yang biasa mereka konsumsi. Bayi yang terbiasa dengan ASI atau susu formula tentu akan mengalami perubahan dalam sistem pencernaan mereka ketika mulai mengonsumsi makanan padat. Selain itu, memberikan makanan yang sangat manis atau berlemak dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan diare karena bayi tidak terbiasa dengan jumlah gula atau lemak yang banyak.
4. Overfeeding
Bayi yang diberi makanan terlalu banyak dan terlalu sering atau overfeeding dapat mengalami diare karena sistem pencernaan mereka tidak dapat menangani makanan dalam jumlah tersebut. Makanan yang tidak dicerna dengan baik dapat mengakibatkan tinja bayi menjadi encer dan sering keluar.
5. Gangguan Pencernaan
Beberapa bayi mungkin mengalami gangguan pencernaan seperti gastroenteritis, intoleransi laktosa, atau celiac disease.
- Gastroenteritis dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan.
- Intoleransi laktosa dapat terjadi ketika bayi tidak dapat mencerna laktosa atau gula yang terdapat di dalam makanan.
- Celiac disease adalah kondisi di mana bayi tidak dapat mencerna gluten, protein yang terdapat dalam gandum dan jelai (barley). Kondisi ini dapat menyebabkan diare dan masalah pencernaan lainnya.
Penting untuk diingat bahwa perubahan dalam tinja bayi setelah memulai MPASI biasanya normal dan tidak selalu menunjukkan masalah yang serius. Namun, jika bayi Anda mengalami diare yang berkepanjangan, muntah, dehidrasi, atau gejala lain yang tidak biasa, segeralah hubungi dokter anak Anda untuk mendapatkan nasihat medis.
Baca juga: 5 Cara Menyimpan MPASI yang Benar, Jangan Sampai Salah!
Bahan Makanan untuk MPASI agar Bayi Tidak Mencret
Pada tahap MPASI, bayi Anda memasuki fase baru dalam pengenalan makanan padat. Pada tahap ini, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang diberikan pada bayi agar pencernaannya tidak terganggu dan terjadi masalah pencernaan seperti diare atau mencret saat buang air. Berikut adalah bahan makanan yang dapat diberikan pada bayi untuk mencegah terjadinya masalah pencernaan seperti mencret.
1. Buah-buahan
Buah-buahan adalah salah satu makanan yang penting untuk diberikan pada bayi selama tahap MPASI karena mengandung banyak serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh bayi. Namun, tidak semua buah-buahan cocok untuk bayi, terutama bagi mereka yang memiliki sistem pencernaan yang sensitif. Beberapa buah yang dianjurkan untuk diberikan pada bayi antara lain: pisang, alpukat, mangga, dan pir.
2. Sayuran
Sayuran juga sangat penting untuk dikonsumsi oleh bayi selama tahap MPASI karena mengandung banyak serat, vitamin, dan mineral. Sayuran yang direkomendasikan untuk bayi antara lain: brokoli, kembang kol, wortel, bayam, labu, kacang polong, dan kentang. Namun, beberapa sayuran seperti kubis dan buncis dapat menyebabkan perut kembung pada bayi dan sebaiknya dihindari.
3. Protein
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Beberapa sumber protein yang baik untuk diberikan pada bayi antara lain: ikan, daging ayam atau sapi, telur, tahu, dan tempe. Pastikan untuk memasak bahan protein hingga matang dan dengan benar sehingga aman untuk dikonsumsi oleh bayi.
Baca juga: Manfaat Teri Nasi untuk MPASI sang Buah Hati
4. Karbohidrat
Karbohidrat penting untuk memberikan energi pada bayi dan menjaga kesehatan pencernaannya. Pilih jenis karbohidrat yang mudah dicerna oleh bayi seperti nasi, kentang, atau roti putih. Pastikan untuk menghindari jenis karbohidrat yang sulit dicerna seperti roti gandum atau sereal yang tinggi serat.
5. Lemak Sehat
Lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan memberikan energi yang dibutuhkan oleh sang buah hati. Namun, pastikan untuk tidak memberikan terlalu banyak lemak pada bayi karena dapat memicu terjadinya obesitas.
6. Yoghurt
Yoghurt mengandung bakteri baik yang dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan bayi. Yoghurt juga kaya akan kalsium yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Namun, pastikan untuk memilih yoghurt yang rendah gula dan tidak mengandung bahan tambahan seperti pewarna dan pengawet, serta sebaiknya memberikan yoghurt dengan varian rasa yang plain.
Baca juga: 5 Penyebab Bayi Sembelit saat MPASI, Ini Cara Mengatasinya!
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Bayi Mencret Setelah MPASI?
Jika bayi Anda mengalami mencret setelah memulai MPASI, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengatasinya:
- Jangan panik dan jangan hentikan MPASI. Bayi Anda masih membutuhkan nutrisi dari makanan padat dan menghentikan MPASI dapat menyebabkan kekurangan nutrisi pada bayi.
- Berikan air putih atau ASI tambahan untuk membantu mencegah dehidrasi.
- Coba berikan makanan yang mudah dicerna seperti nasi, kentang, atau pisang untuk membantu memulihkan pencernaan bayi.
- Batasi makanan yang sulit dicerna atau makanan yang berpotensi menyebabkan alergi.
- Apabila mencret berlangsung lebih dari 24 jam atau bayi Anda mengalami gejala lain seperti demam, muntah, atau kehilangan nafsu makan, segera konsultasikan dengan dokter.
Mencret setelah MPASI mungkin adalah masalah umum, tetapi dapat diatasi dengan memperhatikan jenis makanan yang diberikan pada bayi dan melakukan langkah-langkah yang tepat ketika bayi mengalami mencret. Penting untuk selalu mengawasi kesehatan si kecil dan berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengkhawatirkan kondisinya.
Apabila Anda kebingungan memilih bahan makanan yang bergizi untuk bayi, coba gunakan produk-produk dari Crystal of the Sea. Kami menyediakan food powder yang mudah sekali digunakan serta memiliki kandungan protein dan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh si kecil. Cukup taburkan food powder kami ke dalam MPASI yang dibuat dan makanan tersebut akan terasa lebih lezat, bergizi, serta dapat memenuhi kebutuhan harian bayi Anda. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi kami di sini!
Sumber rujukan:
- https://www.halodoc.com/artikel/anak-diare-akibat-mpasi-ibu-harus-apa
- https://rs-alirsyadsurabaya.co.id/mengapa-anak-mengalami-diare-setelah-pemberian-mpasi/
- https://www.alodokter.com/komunitas/topic/diare-seteleh-diberi-mpasi-pertama
- https://bebeclub.co.id/artikel/pencernaan-alergi/bayi/penyebab-bayi-diare-dan-cara-mengatasinya
- https://www.alodokter.com/penanganan-dan-makanan-untuk-mengatasi-diare-pada-bayi
- https://www.orami.co.id/magazine/5-mpasi-yang-baik-dikonsumsi-saat-bayi-diare