5 Penyebab Bayi Sembelit saat MPASI

Penyebab Bayi Sembelit saat MPASI

Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab bayi sembelit saat MPASI. Sembelit atau susah buang air besar pada bayi memang dapat disebabkan oleh makanan yang dikonsumsinya. Oleh karena itu, sebagai orang tua, Anda harus memperhatikan bahan makanan yang digunakan dalam MPASI untuk mencegah si kecil mengalami sembelit.

Sebelum membaca lebih dalam mengenai penyebab bayi sembelit setelah mulai mengonsumsi MPASI, Anda dapat membaca tulisan mengenai 7 Cara Membuat MPASI yang Sehat dan Bergizi yang pernah kami bahas sebelumnya. Selain itu, Anda juga bisa mengukur kandungan nutrisi yang dikonsumsi oleh sang buah hati setiap harinya menggunakan Kalkulator Nutrisi dari Crystal of the Sea.

Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari mengenai apa saja penyebab bayi sembelit saat MPASI. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan informasi mengenai bagaimana cara mengatasi bayi yang mengalami sembelit serta beberapa rekomendasi bahan makanan agar bayi Anda tidak mudah sembelit. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa yang Membuat bayi MPASI Sembelit?

Penting bagi orang tua untuk mengetahui penyebab sembelit pada bayi saat MPASI agar dapat mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa penyebab bayi sembelit saat MPASI yang perlu setiap orang tua ketahui.

1. Memberikan Makanan Padat Terlalu Banyak dan Cepat

Ketika bayi mulai menerima makanan padat, sistem pencernaannya belum sepenuhnya matang sehingga memberikan makanan padat terlalu banyak dan cepat bisa menyebabkan sembelit. Sebaiknya, berikan makanan padat secara bertahap dan sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi. Jangan langsung memberikan makanan padat dalam jumlah yang banyak atau terlalu sering.

Produk Crystal of the Sea

2. Tidak Memberikan Cukup Serat dalam Makanan Bayi

Serat dapat membantu melancarkan proses pencernaan dan memudahkan buang air besar. Sebaiknya, berikan bayi Anda makanan yang kaya serat seperti buah-buahan dan sayuran. Namun, pastikan untuk memberikan serat secara bertahap dan tidak terlalu banyak sekaligus agar sistem pencernaan bayi bisa menyesuaikan diri.

3. Makanan yang Terlalu Halus dan Lembek

Makanan yang terlalu halus dan lembek bisa mengurangi tekanan pada usus bayi sehingga buang air besar menjadi sulit. Sebaiknya, berikan makanan yang lebih kasar dan mengandung serat seperti bubur kasar atau puree sayuran. Makanan yang kasar akan membantu melatih usus bayi dan mempercepat proses pencernaan.

Baca juga: Apa Penyebab Bayi Mencret Setelah MPASI?

4. Makanan yang Kurang Variatif

Memberikan makanan yang monoton dan tidak variatif bisa membuat bayi bosan dan tidak tertarik untuk makan. Hal ini bisa membuat bayi mengalami sembelit karena makanannya tidak tercukupi. Sebaiknya, berikan makanan yang beragam dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, serta jangan terlalu sering memberikan makanan yang sama.

5. Tidak Memberikan Asi Atau Susu Formula Yang Cukup

Cairan adalah hal yang sangat penting untuk melancarkan sistem pencernaan bayi. Ketika bayi kekurangan cairan, maka feses akan menjadi keras dan buang air besar akan menjadi sulit. Pastikan bayi mendapatkan ASI atau susu formula yang cukup, sesuai dengan usia dan kebutuhan bayi. Jangan terlalu sering memberikan air putih pada bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan.

Tanda atau Gejala Bayi Mengalami Sembelit

Ada beberapa ciri atau gejala yang dapat Anda perhatikan untuk memastikan bayi Anda sedang mengalami sembelit, yaitu:

  • Buang air besar menjadi berkurang dari pola biasanya.
  • Bayi mengejan lebih dari biasanya saat buang air besar.
  • Perubahan bentuk feses, dari lunak menjadi lebih keras dan berbentuk seperti kerikil.
  • Perut bayi terlihat kembung atau bengkak karena gas.
  • Terdapat darah pada feses bayi.

Cara Mengatasi Bayi Sembelit Saat MPASI

cara mengatasi bayi MPASI sembelit atau konstipasi

Jika bayi mengalami sembelit saat MPASI, Anda tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi bayi sembelit saat MPASI.

1. Berikan Lebih Banyak Cairan

Cairan sangat penting untuk melancarkan sistem pencernaan bayi. Ketika bayi mengalami sembelit, memberikan lebih banyak asupan cairan bisa membantu melunakkan feses dan mempermudah buang air besar.

Anda bisa memberikan ASI atau susu formula lebih sering pada bayi, atau memberikan air putih dalam jumlah yang tepat pada bayi yang sudah lebih dari 6 bulan. Pastikan bayi mendapatkan cairan yang cukup untuk mengatasi sembelit.

2. Berikan Lebih Banyak Makanan Berserat

Makanan yang kaya serat bisa membantu melancarkan sistem pencernaan dan mempermudah buang air besar pada bayi yang mengalami sembelit. Jika bayi sudah mulai mengonsumsi MPASI, Anda bisa memberikan makanan seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, atau biji-bijian. Namun, pastikan untuk memberikan serat secara bertahap dan tidak terlalu banyak agar sistem pencernaan bayi bisa menyesuaikan diri.

3. Memandikan Bayi dengan Air Hangat

Mandi dengan air hangat bisa membantu merelaksasi otot-otot usus pada bayi dan memudahkan proses buang air besar. Anda bisa merendam bayi menggunakan air hangat dalam bak mandi selama beberapa menit.

Pastikan air tidak terlalu panas agar tidak membahayakan bayi. Anda juga bisa memberikan pijatan lembut pada bagian perut bayi untuk membantu merangsang sistem pencernaan.

Baca juga: 3 Cara Memasak MPASI Berdasarkan Usia dan Contoh Resepnya

13 Bahan Makanan yang Baik untuk Mengatasi Bayi Sembelit saat MPASI

Mengatasi sembelit pada bayi saat MPASI dapat dilakukan dengan memberikan makanan yang tepat. Berikut adalah 13 bahan makanan yang baik untuk membantu mengatasi sembelit pada bayi saat MPASI.

1. Pisang

Pisang merupakan buah yang mudah dicerna dan kaya akan serat, vitamin C, dan kalium. Serat dalam pisang membantu melancarkan pencernaan dan mempermudah buang air besar. Selain itu, kalium dalam pisang dapat membantu mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh dan mencegah sembelit.

2. Apel

Apel mengandung pektin, serat larut air yang dapat melunakkan feses dan mempermudah buang air besar. Selain itu, apel juga kaya akan vitamin C dan antioksidan yang baik untuk sistem kekebalan tubuh bayi.

3. Pir

Pir adalah buah yang kaya akan serat dan bisa membantu melancarkan pencernaan. Selain itu, pir juga mengandung vitamin C dan antioksidan yang penting untuk sistem kekebalan tubuh bayi.

4. Paprika

Paprika mengandung serat dan vitamin C, yang dapat membantu melancarkan sistem pencernaan bayi. Paprika juga mengandung lutein dan zeaxanthin, yang baik untuk kesehatan mata bayi.

5. Kentang

Kentang merupakan sumber serat yang baik dan mengandung karbohidrat yang bisa membantu melancarkan pencernaan bayi. Selain itu, kentang juga mengandung vitamin C dan kalium yang penting untuk kesehatan bayi.

6. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan seperti kacang hijau atau kacang merah adalah sumber serat yang baik dan dapat membantu melancarkan sistem pencernaan bayi. Selain itu, kacang-kacangan juga mengandung protein, vitamin B, dan zat besi yang baik untuk pertumbuhan bayi.

Baca juga: Tabel Berat Badan Ideal Usia 0-5 Tahun (Khusus Anak Indonesia)

7. Bayam

Bayam mengandung serat, vitamin C, dan zat besi yang dapat membantu melancarkan pencernaan bayi. Selain itu, bayam juga mengandung lutein dan zeaxanthin, yang baik untuk kesehatan mata bayi.

8. Brokoli

Brokoli kaya akan serat dan mengandung vitamin C dan vitamin K yang dapat membantu melancarkan sistem pencernaan bayi. Brokoli juga mengandung senyawa antioksidan dan sulforaphane yang baik untuk kesehatan bayi.

9. Wortel

Wortel mengandung serat dan beta-karoten yang bisa membantu melancarkan pencernaan bayi. Selain itu, wortel juga mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata bayi.

10. Labu

Labu mengandung serat dan vitamin A yang dapat membantu melancarkan sistem pencernaan bayi. Selain itu, labu juga mengandung senyawa antioksidan dan beta-karoten yang baik untuk kesehatan bayi.

11. Oatmeal

Oatmeal kaya akan serat dan dapat membantu melancarkan pencernaan bayi. Selain itu, jenis makanan ini juga mengandung protein dan karbohidrat yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

12. Yoghurt

Yoghurt mengandung probiotik yang dapat membantu memperbaiki keseimbangan bakteri baik di dalam usus dan melancarkan pencernaan bayi. Selain itu, yoghurt juga mengandung kalsium dan vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang bayi.

Baca juga: 6 Makanan yang Baik untuk Tulang

13. Alpukat

Alpukat mengandung serat dan lemak sehat yang dapat membantu melancarkan pencernaan bayi. Selain itu, alpukat juga mengandung vitamin C dan vitamin E yang baik untuk sistem kekebalan tubuh bayi.

Food Powder Crystal of The Sea Tersertifikasi HACCP

Perlu diingat bahwa makanan-makanan di atas sebaiknya diberikan secara bertahap dan tidak terlalu banyak sekaligus agar sistem pencernaan bayi bisa menyesuaikan diri. Selain itu, pastikan untuk memberikan makanan yang telah dihaluskan terlebih dahulu agar bayi bisa mengonsumsinya dengan mudah.

Agar dapat membuat rasa dari MPASI yang dikonsumsi oleh bayi Anda lebih lezat dan bergizi, coba tambahkan food powder dari Crystal of the Sea. Kami menyediakan berbagai macam jenis food powder yang lezat dan bergizi, mulai dari bubuk ikan teri hingga bubuk udang. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi kami di sini!

Coba Gratis Produk Crystal Sea

Sumber rujukan:

  • https://www.halodoc.com/artikel/mpasi-bisa-sebabkan-si-kecil-sembelit-ini-cara-mengatasinya
  • https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/mpasi-bikin-bayi-sembelit-ini-cara-atasinya
  • https://bebeclub.co.id/artikel/pencernaan-alergi/bayi/tips-mengatasi-bayi-sembelit
  • https://www.halodoc.com/artikel/ini-menu-mpasi-untuk-mencegah-sembelit-pada-bayi
  • https://www.ibudanbalita.com/artikel/bayi-susah-bab-lancarkan-dengan-10-makanan-ini
  • https://www.nationwidechildrens.org/conditions/constipation-infant
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

FOLLOW US

Omega 3 telah lama dikenal sebagai salah satu asam lemak esensial yang penting bagi …

Rambut yang sehat dan indah adalah impian bagi banyak orang. Namun, seringkali faktor lingkungan, …

‘Don’t judge a book by its cover’. Begitulah ungkapan yang harus terlintas di benak …