Ada beberapa jenis makanan untuk mencegah stunting pada balita yang dapat orang tua berikan. Stunting memang merupakan kondisi yang dapat menyebabkan banyak gangguan pada anak, bahkan sampai ketika mereka telah dewasa. Oleh karena itu, orang tua harus dapat mencegah terjadinya stunting pada anak.
Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari apa saja makanan untuk mencegah stunting pada balita yang dapat diberikan oleh orang tua, termasuk kandungan gizi yang penting. Mari simak rekomendasi lengkapnya di bawah ini!
Contents
Makanan untuk Mencegah Stunting pada Balita
Stunting adalah kondisi di mana seorang anak memiliki tinggi badan di bawah rata-rata anak lain di usianya. Selain itu, stunting juga dapat menyebabkan beberapa dampak lainnya, seperti mudah sakit, IQ rendah, hingga gangguan belajar, yang semuanya terkait dengan kekurangan gizi dan kurangnya kandungan gizi yang memadai. Oleh karena itu, Anda harus mencegah stunting pada anak.
Berikut ini adalah beberapa makanan bergizi untuk mencegah stunting pada balita yang dapat diberikan oleh orang tua.
1. Telur
Telur adalah makanan yang mengandung sumber protein hewani dan memiliki kandungan vitamin yang tinggi, serta salah satu sumber kolin paling kaya, yang merupakan nutrisi penting untuk perkembangan otak anak. Selain itu, telur juga merupakan makanan bergizi yang mudah ditemukan.
Anda dapat menyajikan setidaknya satu butir telur kepada balita untuk mencegah terjadinya stunting. Hal ini telah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan dr. Lora Iannotti, PhD. dari Johns Hopkins University, Amerika Serikat. Iannotti melakukan penelitian pada 160 bayi berusia 6 sampai 9 bulan di area rural pegunungan Ekuador.
Berdasarkan hasil penelitiannya, bayi yang mengonsumsi telur setiap harinya memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami stunting daripada yang tidak mengonsumsi telur. Oleh karena itu, telur merupakan makanan untuk mencegah stunting pada balita yang baik.
Baca juga: GTM (Gerakan Tutup Mulut) pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya
2. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan merupakan salah satu jenis makanan yang kaya akan kandungan serat dan mengandung banyak protein nabati. Selain itu, kacang-kacangan juga memiliki harga yang relatif murah serta mudah ditemukan.
Ada banyak jenis kacang yang dapat Anda berikan pada balita, mulai dari kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, dan masih banyak lagi. Anda dapat memasukkan kacang hijau atau lainnya yang sudah digiling, atau selai kacang, ke berbagai jenis makanan balita atau MPASI.
3. Buah Beri
Buah beri yang segar sangat kaya akan vitamin dan mineral yang sangat baik untuk tumbuh kembang balita. Anda dapat memberikan setidaknya 2 sampai 3 buah beri setiap harinya kepada balita. Selain itu, Anda juga dapat menjadikan buah beri sebagai puree untuk MPASI bayi. Jadi, ada banyak pilihan menu yang dapat Anda lakukan dengan buah beri ini.
4. Alpukat
Alpukat merupakan salah satu sumber vitamin E terbaik yang bisa Anda dapatkan. Vitamin E sendiri memiliki peran yang penting untuk tumbuh kembang balita, mulai dari sebagai antioksidan hingga melindungi kulit dari sel radikal bebas. Selain itu, alpukat juga kaya akan kandungan lemak sehat, serat, folat, dan potasium.
Anda dapat mengolah alpukat menjadi berbagai jenis makanan yang sangat nikmat, bahkan balita juga akan sangat menikmatinya. Salah satunya, Anda dapat membuat puree alpukat dan menyajikannya sebagai MPASI, atau membuat guacamole sebagai cocolan atau topping untuk berbagai makanan yang akan dihidangkan pada balita.
Baca juga: Inilah Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk yang Perlu Anda Ketahui
5. Ikan
Sumber gambar: nabilarahman08 @instagram
Ikan memiliki banyak sekali kandungan protein yang baik untuk tumbuh kembang tubuh anak serta kandungan omega-3 yang baik untuk perkembangan mata, otak, dan saraf anak.
Selain itu, ikan juga merupakan salah satu makanan yang sangat mudah ditemui di negara maritim seperti Indonesia. Tekstur dari daging ikan yang lembut serta rasanya yang umami juga relatif disukai oleh anak-anak.
6. Yogurt
Yogurt merupakan salah satu jenis makanan dengan kandungan kalsium dan protein yang sangat tinggi. Kalsium sendiri merupakan zat yang sangat berguna untuk membantu tumbuh kembang tulang anak. Anda dapat memberikan yogurt sebagai MPASI pada balita jika masih diberikan ASI eksklusif untuk melengkapi gizi yang dibutuhkan.
7. Oatmeal
Oatmeal merupakan makanan dengan banyak sekali mengandung zat gizi yang berguna untuk cegah stunting. Jika mengonsumsi oatmeal, balita bisa mendapatkan kandungan protein, karbohidrat kompleks, serat, mineral, serta lemak sehat yang dapat membantu tumbuh kembangnya agar lebih optimal. Kandungan serat yang terdapat pada oatmeal juga dapat memperlancar sistem pencernaan balita.
Anda dapat menyajikan oatmeal dengan berbagai cara. Sudah ada banyak sekali resep oatmeal yang dapat disajikan untuk balita, maupun sebagai MPASI pada bayi. Selain itu, dengan menyajikan oatmeal, Anda juga dapat membatasi asupan gula tambahan yang dapat menyebabkan obesitas pada anak.
Baca juga: 10 Resep MPASI 1 Tahun Anti GTM, Lezat, Bergizi dan Anak Suka
8. Daging Ayam
Daging ayam memiliki kandungan protein hewani yang sangat tinggi. Seperti yang kita tahu, protein merupakan zat yang dapat membantu tumbuh kembang balita menjadi lebih optimal. Anda dapat menyajikan potongan daging ayam yang lembut sebagai topping pada bubur, atau langsung disajikan sebagai makanan utama balita.
Tidak hanya itu saja, pemberian daging ini juga dapat membantu tumbuh kembang gigi balita karena mereka akan belajar mengunyah daging tersebut. Pastikan saja usia balita sudah cukup untuk diberikan daging ayam, yaitu sekitar usia enam hingga sembilan bulan.
9. Tempe dan Tahu
Tempe merupakan makanan yang sangat baik untuk mencegah stunting pada anak. Kandungan protein, vitamin, mineral, serat, dan probiotik yang tinggi dalam tempe sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal anak. Dengan mengolah tempe dengan benar dan bervariasi, kita dapat memberikan nutrisi terbaik untuk anak-anak
Ada juga tahu yang mengandung zat besi, kandungan kalsium, serta protein yang tinggi. Balita akan mendapatkan banyak sekali zat gizi yang baik untuk pertumbuhan tulangnya. Jadi, kondisi stunting pada balita dapat lebih dihindari dengan mengonsumsi tahu.
Selain itu, tahu juga merupakan salah satu jenis makanan yang dapat disajikan dengan berbagai macam cara. Anda dapat menyajikan tahu sebagai topping untuk sup atau langsung disajikan saja kepada balita karena teksturnya yang memang lembut.
Baca juga: 13 Slogan Stunting yang Menarik
10. Daging Merah
Daging merah, seperti daging sapi, adalah sumber asam amino dan protein yang sangat baik. Kedua zat tersebut dapat membantu perkembangan otak balita serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tidak hanya itu saja, daging merah juga mengandung zat besi yang baik untuk sel darah merah balita.
Walaupun begitu, daging merah terkadang memiliki tekstur yang kenyal dan akan membuat balita kesulitan mengunyah dan menelannya. Oleh karena itu, Anda harus memilih bagian daging merah yang empuk, dan pastikan untuk memasaknya hingga benar-benar matang untuk mendapatkan kebaikan zat besi yang maksimal.
11. Hati Ayam
Hati ayam atau ati ayam, merupakan salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan protein dan asam amino yang tinggi. Kedua kandungan zat besi pada hati ayam tersebut sangat berguna untuk cegah stunting pada anak. Selain itu, zat besi pada hati ayam juga dapat berguna untuk membantu perkembangan otak balita.
Apakah Anak yang Terkena Stunting Bisa Kembali Normal?
Perlu diperhatikan bahwa sebagian besar efek stunting, termasuk masalah pertumbuhan tinggi badan, sulit untuk diperbaiki. Akan tetapi, untuk kondisi seperti penurunan berat badan dan rendahnya produktivitas, ada peluang untuk memperbaikinya dengan memberikan asupan gizi yang mencukupi.
Menurut Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, stunting memang masih bisa dikoreksi selama anak belum berusia 2 tahun atau dalam 1000 hari pertama kehidupannya. Pada periode tersebut, anak memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat cepat dan responsif terhadap asupan gizi yang memadai.
Namun, jika anak sudah berusia lebih dari 2 tahun, usaha perbaikan gizi akan lebih terbatas. Meskipun masih mungkin untuk meningkatkan berat badan anak, namun sulit untuk mengejar pertambahan tinggi badan jika anak sudah terlanjur pendek akibat stunting. Hal ini karena tingkat pertumbuhan tubuh anak cenderung melambat setelah usia 2 tahun.
Dengan demikian, penanganan stunting sebaiknya dimulai sejak dini, yaitu selama 1000 hari pertama kehidupan anak. Upaya pencegahan dan peningkatan gizi pada periode tersebut memiliki dampak yang lebih signifikan dalam mengurangi risiko stunting dan masalah pertumbuhan pada anak.n stunting sebaiknya dimulai sejak dini, yaitu selama 1000 hari pertama kehidupan anak. Upaya pencegahan dan peningkatan gizi pada periode tersebut memiliki dampak yang lebih signifikan dalam mengurangi risiko stunting dan masalah pertumbuhan pada anak.
Baca juga: 15 Resep MPASI 9 Bulan yang Praktis dan Bikin Anak Ketagihan
Kesimpulan
Oleh karena itu, selain 11 makanan untuk mencegah stunting pada balita yang kami rekomendasikan di atas, Anda juga dapat menggunakan produk makanan sehat dari Crystal of the Sea.
Ada banyak sekali jenis makanan yang dapat Anda berikan, seperti food powder, snack ikan teri, hingga nugget tempe teri. Yuk cegah gangguan pertumbuhan pada anak Anda akibat stunting dengan penuhi kebutuhan zat gizinya menggunakan produk Crystal of the Sea!
Sumber rujukan:
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28588101/
- https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/jemima/makanan-untuk-mencegah-stunting-pada-balita?page=all
- https://www.briliofood.net/foodpedia/penuh-gizi-9-makanan-ini-bisa-bantu-cegah-stunting-pada-anak-220129j.html
- https://www.halodoc.com/artikel/apakah-pertumbuhan-anak-stunting-bisa-diperbaiki
- https://skata.info/article/detail/973/terlanjur-stunting-bisakah-diperbaiki