Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi ini telah merambah ke berbagai sektor, mulai dari industri hingga kehidupan sehari-hari. Bagaimana cara kerja Artificial Intelligence sehingga mampu meniru kemampuan otak manusia? Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang cara kerja AI dan berbagai aspek yang terlibat dalam merancang kecerdasan buatan.
Contents
Mengenal Artificial Intelligence
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang cara kerja AI, mari kita kenali dahulu apa itu Artificial Intelligence. AI atau Artificial Intelligence adalah bidang ilmu komputer yang bertujuan untuk menciptakan sistem yang mampu melakukan tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia. Tujuan utama dari AI adalah memberikan kemampuan pada mesin untuk belajar, beradaptasi, dan melakukan tugas-tugas kompleks dengan sendirinya.
Sistem AI mencakup berbagai jenis seperti sistem rekomendasi, pengenalan suara, pengenalan wajah, mobil otonom, chatbot, dan masih banyak lagi. Ada dua jenis utama dari AI, yaitu AI lemah (weak AI) dan AI kuat (strong AI). AI lemah dirancang untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu tanpa kesadaran diri, sedangkan AI kuat memiliki kemampuan seperti kesadaran dan pemahaman seperti manusia.
Dalam pengaplikasiannya, AI menggunakan berbagai pendekatan seperti Machine Learning, Deep Learning, dan Cognitive Computing. Selanjutnya, mari kita eksplorasi lebih dalam tentang bagaimana cara kerja AI.
Baca juga: Inilah 7 Jenis-Jenis Artificial Intelligence, Teknologi yang Memudahkan Operasional Bisnis
Bagaimana Cara Kerja Artificial Intelligence?
Proses atau cara kerja dari Artificial Intelligence harus melalui beberapa tahapan spesifik untuk menghasilkan hasil yang akurat. Di bawah ini adalah urutan cara kerja dari sebuah Artificial Intelligence, yaitu:
1. Pengumpulan Data dan Pengamatan
Dalam cara kerja AI, langkah pertama yang penting adalah pengumpulan data dan pengamatan. Data merupakan bahan bakar utama bagi sistem AI. Makin banyak data yang diolah, makin baik kualitas kinerja AI. Proses pengamatan dilakukan untuk memahami tugas atau masalah yang ingin dipecahkan oleh AI. Pengamatan yang jelas membantu dalam menentukan jenis algoritma dan model yang tepat untuk digunakan.
2. Data Preprocessing
Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah data preprocessing. Tujuan dari tahap ini adalah membersihkan, mengorganisir, dan mempersiapkan data sebelum diolah lebih lanjut. Data yang bersih dan terstruktur akan membantu proses pelatihan dan pengujian model AI.
3. Penggunaan Algoritma dan Model Machine Learning
Salah satu cara utama AI belajar adalah melalui Machine Learning. Pada tahap ini, algoritma dan model Machine Learning dipilih dan diterapkan pada data yang telah diproses. Model ML akan diinstruksikan untuk mencari pola dan relasi dalam data serta mengidentifikasi karakteristik yang relevan untuk tugas yang diberikan.
4. Proses Training (Pelatihan) Model
Proses training atau pelatihan model merupakan langkah penting dalam cara kerja AI. Pada tahap ini, model Machine Learning akan diberikan data pelatihan dan akan melakukan iterasi berulang kali untuk mengoptimalkan parameter dan meningkatkan kinerjanya. Proses ini berlanjut hingga model mencapai tingkat akurasi yang memadai untuk digunakan dalam keadaan sebenarnya.
5. Pengujian dan Evaluasi Model
Setelah model dilatih, tahap selanjutnya adalah pengujian dan evaluasi. Model akan diuji dengan menggunakan data uji yang berbeda dari data pelatihan. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk memastikan bahwa model dapat menghasilkan prediksi atau tindakan yang akurat dan andal.
6. Implementasi dan Integrasi
Jika model telah berhasil diuji dan dievaluasi, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan dan mengintegrasikannya ke dalam sistem yang diinginkan. AI dapat berfungsi sebagai bagian dari suatu aplikasi atau sistem yang lebih besar, atau bahkan berdiri sendiri sebagai produk atau layanan yang mandiri.
7. Monitoring dan Pemeliharaan
Proses cara kerja AI tidak berhenti setelah implementasi. Monitoring dan pemeliharaan terus-menerus diperlukan untuk memastikan AI tetap berfungsi dengan baik dan menghasilkan hasil yang akurat. Data yang terus-menerus dikumpulkan dari penggunaan AI dapat membantu dalam meningkatkan performanya melalui perbaikan dan pembaruan.
Baca juga: 6 Masalah Keamanan Pangan di Indonesia dan Bagaimana AI dapat Membantu Mengatasinya
Cara Merancang Artificial Intelligence
Dalam merancang Artificial Intelligence (AI), diperlukan perencanaan dan proses yang sistematis untuk menciptakan sistem yang efektif dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Berikut adalah beberapa langkah penting dalam merancang AI:
1. Neural Network
Neural network atau jaringan saraf adalah fondasi dari banyak sistem AI. Langkah pertama dalam merancang AI adalah memahami dan memilih arsitektur neural network yang sesuai dengan tujuan aplikasi. Jaringan saraf terdiri dari lapisan neuron yang saling terhubung, dan melalui proses pembelajaran, bobot dan bias setiap neuron diatur agar jaringan dapat mengenali pola dalam data yang kompleks.
2. Machine Learning
Machine learning adalah teknik di mana AI dapat mempelajari pola dari data dan melakukan keputusan berdasarkan pola-pola tersebut. Dalam merancang AI, pemilihan algoritma machine learning yang sesuai dengan tugas yang diinginkan sangatlah penting. Algoritma ini dapat meliputi regresi, klasifikasi, pengelompokkan, atau algoritma lainnya yang dapat membantu AI belajar dari data yang diberikan.
Metode pembelajaran mesin sendiri terbagai ke dalam 3 kategori bersar: reinforcement learning, supervised learning, dan unsupervised learning.
Dalam reinforcement learning, sebuah sistem akan dibentuk untuk memberikan AI ‘hadiah’ jika kecerdasan buatan dapat melakukan hal yang diinginkan. Kecerdasan buatan nantinya akan mengambil tindakan untuk memaksimalkan jumlah ‘hadiah’ yang didapatkan.
Kemudian ada supervised dan unsupervised learning yang berbeda dari data yang digunakan. Pada supervised learning, AI akan belajar dari data yang telah diberi label atau terkategori. Sementara pada unspervised learning, AI akan belajar dari data yang benar-benar mentah tanpa label atau kategori.
3. Deep Learning
Deep learning adalah cabang dari machine learning yang menggunakan neural network dengan banyak lapisan. Langkah selanjutnya adalah memutuskan apakah deep learning adalah pendekatan yang tepat untuk aplikasi yang diinginkan. Deep learning sangat efektif dalam mengatasi tugas-tugas yang kompleks, seperti pengenalan gambar dan bahasa alami. Namun, perlu diingat bahwa deep learning memerlukan data yang cukup besar dan waktu komputasi yang lebih lama.
4. Cognitive Computing
Cognitive computing mencoba menciptakan AI yang dapat “berpikir” seperti manusia. Dalam merancang AI dengan pendekatan cognitive computing, perlu dipertimbangkan elemen-elemen seperti Natural Language Processing (NLP) untuk memahami bahasa manusia, computer vision untuk memahami gambar dan video, serta kemampuan AI untuk mengenali emosi dan konteks tertentu. Cognitive computing banyak digunakan dalam sistem interaksi manusia-mesin, analisis sentimen, dan bidang-bidang yang melibatkan pemahaman konteks manusia.
Baca juga: 10 Prinsip GMP yang Harus Diperhatikan dalam Industri Pangan
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang cara kerja Artificial Intelligence atau AI, yang telah mengubah lanskap teknologi dan berbagai sektor. AI memanfaatkan teknologi seperti neural network, machine learning, deep learning, cognitive computing, dan banyak lagi untuk mencapai tujuan tertentu. Penggunaan AI meliputi berbagai aplikasi, seperti pengenalan gambar, analisis teks, kendaraan otonom, dan asisten virtual.
Penting untuk diingat bahwa perkembangan teknologi AI terus berlanjut, dan akan menjadi kekuatan pendorong dalam revolusi teknologi pada masa depan. Dengan pemahaman yang baik tentang cara kerja AI, kita dapat merancang dan mengimplementasikan sistem AI yang inovatif dan efisien untuk membantu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh manusia.
Crystal of the Sea sebagai penyedia makanan sehat keluarga juga mengimplementasikan sistem AI untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas setiap produk kami agar dapat lebih bisa dinikmati oleh Anda. Keluarga Indonesia tidak perlu khawatir dengan kualitas produk-produk dari Crystal of the Sea yang telah menerapkan sistem Artificial Intelligence dalam proses produksinya.
Crystal of the Sea menggunakan teknologi ini untuk memastikan efisiensi dan akurasi produksi. AI yang kami gunakan dapat membantu mengoptimalkan proses, mengurangi kesalahan manusia, dan meningkatkan kualitas produk.
Tidak hanya itu, keikutsertaan kami dalam Hannover Messe 2023 adalah komitmen kami untuk membuktikan bahwa setiap produk Crystal of the Sea memprioritaskan kesehatan keluarga serta kualitas pangan yang premium. Oleh karena itu, Anda dan keluarga tidak perlu khawatir lagi untuk memilih produk makanan sehat untuk keluarga, serta camilan sehat seperti snack Ikan Teri Almond dari Crystal of the Sea sebagai menu makanan sehari-hari.
Snack ikan teri ini mengandung ikan teri jengki premium asli tanpa ada bahan pengawet, pewarna makanan, gula, atau bahkan garam tanpa mengurangi kelezatannya. Oleh karena itu, sangat aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak, ibu hamil, atau lansia.
Almond fish snack ini dapat dijadikan sebagai camilan yang enak dan menyehatkan. Ikan teri sangat kaya akan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, khususnya untuk anak-anak dan ibu hamil, mulai dari kalsium, omega-3, omega-6, vitamin, dan protein.
Tunggu apa lagi? Jangan ragu untuk memilih produk dari Crystal of the Sea sebagai konsumsi sehat keluarga dan dapatkan produknya sekarang juga hanya di Tokopedia atau Shopee!
Sumber rujukan:
- https://algorit.ma/blog/data-science/cara-kerja-artificial-intelligence/
- https://www.cloudeka.id/id/berita/teknologi/apa-itu-teknologi-artificial-intelligence/#:~:text=Secara%20umum%2C%20Artificial%20Intelligence%20bekerja,menemukan%20pemecahan%20akan%20suatu%20masalah.
- https://www.dicoding.com/blog/mengenal-kecerdasan-buatan/