Apa Itu Picky Eater: Pengertian, Penyebab, dan Tips Mengatasinya

Apa Itu Picky Eater

Apa itu picky eater? Mudahnya, picky eater adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan orang, baik itu anak-anak maupun orang dewasa, yang memilih-milih makanannya. Umumnya, fase di mana seorang anak mengalami picky eater yang paling tinggi adalah pada usia balita, terutama di umur empat hingga lima tahun.

Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari secara lebih mendalam mengenai apa itu picky eater, mulai dari pengertiannya hingga tips mengatasinya. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Pengertian Picky Eater

Picky eater adalah istilah yang merujuk pada seseorang, baik itu anak-anak maupun orang dewasa, yang memilih-milih makanannya. Biasanya, seorang picky eater hanya ingin memakan makanan yang mereka sukai dan tidak akan menyukai jenis makanan lainnya. Selain itu, seorang picky eater juga kerap kali enggan untuk mencoba makanan baru, atau makanan apa pun yang tidak mengandung makanan kesukaannya.

Tidak semua picky eater sama; mereka tidak memiliki alasan yang sama mengapa tidak ingin memakan atau mencoba memakan sesuatu. Beberapa picky eater menghindari sebuah makanan tertentu hanya karena mereka tidak menyukai rasanya, sementara yang lainnya menghindari makanan tersebut karena tidak suka teksturnya.

Beberapa picky eater mungkin memiliki reaksi mendalam, seperti tersedak, meludah, atau ketidakmampuan untuk menelan, terhadap suatu makanan yang mereka hindari, sementara yang lainnya memilih untuk tidak makan makanan tertentu. Tingkat keparahan keengganan seseorang terhadap makanan tertentu, serta reaksi mereka terhadap makanan tersebut, dapat membantu Anda mengidentifikasi penyebab yang mendasari sifat pilih-pilih makanan tersebut.

Baca juga: Apa Itu Stunting dan Penyebabnya? Pahami di Sini!

Apa Perbedaan Picky Eater dan Selective Eater?

Perbedaan utama antara picky eater dengan selective eater yaitu jika picky eater masih dianggap sebagai tahap normal dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, maka selective eater berbeda karena dapat menyebabkan anak mengalami risiko kekurangan asupan makro atau mikronutrien tertentu. Hal ini karena anak yang masuk ke dalam selective eater menolak hampir semua jenis makanan dalam kategori tertentu, seperti menolak semua jenis karbohidrat, protein, atau susu.

Penyebab Picky Eater

Penyebab Picky Eater

Dalam banyak kasus, picky eater bukan merupakan kondisi serius yang harus ditangani dengan intens. Bahkan, hampir setiap orang pasti pernah mengalami fase di mana mereka akan memilih-milih makanan selama masa hidupnya, baik itu ketika masih anak-anak maupun saat sudah dewasa.

Kondisi picky eater sering muncul pada sekitar usia satu tahun, yaitu saat di mana seorang anak mulai makan sendiri. Pada usia tersebut, anak-anak sudah mulai dapat memilih apa dan seberapa banyak makanan yang ingin dimakan. Jadi, suatu hari mereka mungkin akan memakan apa pun yang diberikan, tetapi di hari lain mereka mungkin tidak ingin makan sama sekali.

Baca juga: 11 Resep Makanan Bayi 6 Bulan untuk Kecerdasan Otak

Anak-anak biasanya memang akan tumbuh dengan cepat pada tahun pertamanya, tetapi pertumbuhan tersebut akan mulai melambat pada tahun keduanya. Selain itu, anak juga akan mempelajari banyak keterampilan baru di usia tersebut, seperti berbicara, berjalan, berlari, memanjat, dan masih banyak lagi.

Selama masa pertumbuhan tersebut, di mana akan ada banyak perubahan pada dirinya, anak-anak sering kali mencari “kesamaan” sebanyak mungkin, termasuk tetap berpegang pada makanan yang sama. Konsistensi ini dapat membantu mereka merasa aman dan terjamin selama periode perubahan yang cepat.

Pada masa tersebut, orang tua harus memastikan ekspektasi terhadap pola makanan anak, makanan apa saja yang Anda inginkan untuk dikonsumsi oleh anak dan seberapa banyak makannya. Tidak realistis jika mengharapkan anak, yang usianya masih balita, untuk memakan apa pun yang diberikan kepadanya. Lagi pula, ukuran perut balita juga masih sebesar kepalan tangan orang tuanya.

Produk Crystal of the Sea

Ellyn Satter, MS RD LCSW BCD, seorang peneliti dan praktisi di bidang praktik pemberian makan anak, menjelaskan bahwa baik orang tua maupun anak memiliki “pekerjaan” masing-masing dalam hal makan. Orang tua bertanggung jawab untuk menyediakan makanan yang sehat, sedangkan anak bertanggung jawab atas apa dan berapa banyak yang mereka makan.

Jadi, sebagai orang tua, Anda cukup selalu berikan makanan yang sehat dan dapat memenuhi zat gizinya saja untuk memastikan tumbuh kembang anak dapat maksimal. Biarkan anak memilih untuk memakan makanan tersebut atau tidak. Hal ini dapat membantu anak belajar bagaimana rasanya lapar dan kenyang, serta bagaimana membuat pilihan yang sehat berdasarkan kesadaran ini, yaitu makan saat lapar dan berhenti saat kenyang.

Kondisi pilih-pilih makanan yang dialami oleh seorang picky eater memang selalu dimulai ketika usianya masih balita. Terkadang, kondisi tersebut memang akan terbawa bahkan sampai usianya sudah dewasa. Namun, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, kondisi tersebut juga dapat berubah karena indra perasa yang dimiliki oleh setiap orang juga akan berubah.

Apa Dampak Anak Suka Pilih-Pilih Makanan?

Pilih-pilih makanan adalah kondisi yang sangat umum, terutama pada anak-anak, dan biasanya menjadi bagian dari perkembangannya yang normal. Namun, kondisi pilih-pilih makanan yang bertahan lama juga bisa menjadi tanda awal terjadinya suatu kondisi medis atau perilaku yang lebih berbahaya.

Berikut ini dampak yang bisa ditimbulkan jika anak suka pilih-pilih makanan:

1. Tidak Mendapatkan Nutrisi yang Cukup

Anak yang pilih-pilih makanan mungkin tidak akan mendapatkan cukup nutrisi penting yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya. Sebagai contoh, pilih-pilih makanan yang berkepanjangan dan ekstrem dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, seperti kekurangan vitamin C atau vitamin B12. Namun, Anda dapat memberi anak multivitamin untuk membantu mencegah kekurangan tersebut.

2. Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Orang tua dari seorang picky eater sering khawatir bahwa anak mereka mungkin akan terlalu kurus dan tidak sehat. Namun, menurut penelitian terbaru di European Journal of Clinical Nutrition, seorang picky eater biasanya tidak kurus. Mereka mungkin lebih kurus dari anak-anak atau orang-orang yang seusianya, tetapi bukan berarti mereka tidak sehat.

Jika seorang anak yang picky eater mulai turun berat badannya, barulah orang tua harus mulai khawatir. Jatuh dari grafik pertumbuhan anak atau memiliki indeks massa tubuh atau Body Mass Index (BMI), yang terlalu rendah adalah tanda bahwa kondisi pilih-pilih makanan dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Baca juga: 15 Resep MPASI 9 Bulan yang Praktis dan Bikin Anak Ketagihan

3. Menyebabkan Masalah Kesehatan

Karena kurangnya asupan nutrisi maka dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada anak seperti anemia, masalah pada tulang, kurangnya energi, masalah kulit, masalah pada gigi, dan lainnya.

4. Mempengaruhi Kondisi Mental Anak

Kondisi anak yang menolak mengonsumsi makanan tertentu bisa menjadi tanda bahwa seorang anak sedang stres atau memiliki kecemasan. Seorang anak mungkin memiliki kecemasan atau kepekaan sensorik tentang aspek-aspek tertentu dari suatu makanan, seperti bau, tekstur, atau bahkan warna. Anak lain mungkin memiliki ketakutan atau stres terkait dengan proses makan, seperti takut sakit ketika menelan, takut tersedak, atau muntah saat makan. Terkadang, stresor yang ada di sekolah atau rumah dapat memengaruhi cara makan seorang anak.

Kondisi pilih-pilih makanan juga bisa menjadi tanda eating disorder (gangguan makan) jika mulai memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, nutrisi, dan kesehatan mental seorang anak. Eating disorder adalah perilaku makan disfungsional yang membahayakan kesehatan dan pertumbuhan anak yang merupakan kondisi serius yang harus ditangani oleh ahli kesehatan mental.

Tips Mengatasi Picky Eater

Tips Menghadapi Anak Picky Eater

Picky eater adalah fase yang umum dialami oleh anak-anak, jadi sudah ada banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa tips mengatasi picky eater yang perlu Anda ketahui.

1. Beri Anak Pilihan

Ketika anak-anak tumbuh dan berkembang, rasa otonomi mereka juga tumbuh. Ini berarti anak-anak mungkin ingin lebih memiliki “otoritas” atas makanan apa yang mereka makan. Tentu saja seorang anak empat tahun seharusnya tidak memiliki kendali penuh atas makanannya, tetapi orang tua dapat mengatasi pertumbuhan rasa otonomi anak dengan memberikannya pilihan makanan.

Jika Anda kesulitan membuat anak-anak makan sayuran, itu mungkin bukan karena mereka tidak menyukainya, tetapi karena mereka tidak ingin dipaksa memakan sayuran. Alih-alih memaksa anak makan suatu sayuran, coba berikan anak dua pilihan makanan yang sehat dan tanyakan mana yang mereka sukai. Terkadang pertanyaan sesederhana “Mau wortel atau brokoli?” dapat memecahkan masalah ini.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Nutrisi Alami Untuk Anak

2. Makan Bersama Anak

Cara mengatasi anak yang picky eater selanjutnya adalah dengan makan bersama. Anak-anak melihat orang tua mereka sebagai seorang role model. Jadi, jangan kecewa ketika Anda sudah menyiapkan sebuah makanan untuk anak tetapi mereka malah meminta sesuatu yang lain.

Ketika anak melihat orang tua makan dan menikmati makanannya, seorang anak picky eater mungkin memutuskan untuk melakukan hal yang sama. Jadi, coba untuk makan bersama anak dan usahakan menu makanannya sama.

3. Tetapkan dan Pertahankan Rutinitas

Anak-anak akan berkembang dengan baik dalam lingkungan dengan rutinitas dan waktu makan yang sudah tetap. Banyak kondisi pilih-pilih makanan dapat dikaitkan dengan anak-anak yang menghindari hal-hal yang tidak biasa. Ketika anak-anak menemukan hal yang belum pernah ditemui dan dilakukan sebelumnya, sudah pasti mereka akan takut terlebih dahulu.

Mencoba makanan baru merupakan hal yang cukup menakutkan dan dapat membuat stres bagi anak kecil, jadi cobalah membuat pengalaman makan mereka dapat diprediksi dan konsisten agar mereka merasa lebih “aman” untuk makan. Sebagai orang tua, coba sisihkan waktu setiap harinya khusus untuk makan bersama, dan konsistenlah untuk menerapkannya, mulai dari kapan waktunya dan di mana dilakukannya.

4. Jadikan Makan sebagai Aktivitas yang Menyenangkan

Buat makan menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan dan positif bagi anak, sehingga ia merasa nyaman dan senang saat makan. Anda juga dapat melibatkannya saat makanan hendak disiapkan.

Anda bisa meminta anak Anda untuk memilih sayur atau buah-buahan pada saat di pasar atau supermarket. Lakukan juga hal tersebut di rumah, contohnya dengan melibatkan anak Anda untuk membersihkan sayur dan buah yang telah dipilih hingga mengatur meja makan.

5. Jauhkan Gangguan Di Waktu Makan

Cara selanjutnya adalah dengan menjauhkan distraksi-distraksi yang mungkin mengganggu anak Anda pada saat makan.

Buatlah suasana makan yang tenang dan rileks, tanpa ada distraksi seperti televisi atau perangkat elektronik (handphone) agar anak dapat lebih fokus saat makan.

Baca juga: Growth faltering adalah Berat Badan Anak Seret? Kenali Penyebabnya, Jangan Sembarang Kasih Vitamin!

6. Sabar dan Jangan Dipaksa

Jika anak Anda menolak makan brokoli, mereka tidak akan mungkin secara ajaib menyukainya di kemudian hari. Memperoleh kesukaan terhadap rasa akan membutuhkan waktu dan paparan yang berulang, setidaknya sepuluh hingga 15 kali paparan. Artinya, ketika anak mengunyah brokoli dan memuntahkannya, biarkan saja dan jangan dipaksa untuk anak agar terus mencobanya.

Berikan waktu bagi para picky eater untuk menyesuaikan diri dengan makanan baru dan terus beri mereka kesempatan untuk mencoba makanan yang berbeda. Selain itu, dukungan moril juga akan sangat membantu seorang anak untuk lebih berani mencoba berbagai makanan baru. Sebagai orang tua, jangan sampai Anda kehilangan kesabaran dan malah mengatai atau mengomeli anak karena tidak ingin memakan masakan yang Anda buat.

7. Campurkan Makanan

Meskipun paparan berulang adalah salah satu cara untuk membantu picky eater menyukai suatu makanan, ini tidak berarti orang tua hanya harus menyiapkan makanan tersebut sampai anak menyukainya. Jika anak Anda tidak menyukai wortel, jangan mencoba memberi mereka wortel pada setiap kesempatan.

Perlu diingat bahwa keengganan anak untuk makan suatu jenis makanan mungkin berakar pada rasa atau tekstur makanannya. Jadi, coba campurkan makanan tersebut dengan bahan lain atau olah makanan tersebut dengan cara lain. Lagi pula, ada banyak sekali bahan sehat yang dapat Anda berikan kepada anak. Jangan takut untuk bereksperimen dan belajar mengolah banyak makanan sehat dan makanan yang mengandung nutrisi alami untuk anak Anda.

Food powder dari Crystal of the Sea untuk Atasi Picky Eater
Food powder dari Crystal of the Sea untuk Atasi Picky Eater

Salah satu produk makanan sehat yang sangat lezat dan bergizi adalah produk-produk food powder dari Crystal of the Sea. Anda dapat mencampurkan produk makanan sehat kami dengan bahan makanan lain untuk anak-anak. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk kami, hubungi kami di sini!

Coba Gratis Produk Crystal Sea
Sumber rujukan:
  • https://www.zerotothree.org/resource/how-to-handle-picky-eaters/
  • https://www.buoyhealth.com/learn/picky-eating
  • https://askthescientists.com/picky-eating/
  • https://www.self.com/story/the-scientific-reason-you-are-a-picky-eater
  • https://pediasure.in/healthy-eating-tips/is-your-child-is-a-picky-eater
  • https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pilih-pilih-makanan
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

FOLLOW US

Pencinta kuliner Indonesia pasti tidak asing dengan berbagai hidangan tradisional yang menggugah selera. Salah …

Makanan Pendamping ASI (MPASI) sangat penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang bayi. MPASI berguna untuk …

Program diet harus dilakukan dengan disiplin. Namun, mungkin bagi yang baru memulai, tentu akan …