Hygiene dan sanitasi makanan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam menjalankan bisnis makanan. Pasalnya, kesehatan publik menjadi salah satu fokus utama bagi industri pangan dalam mencegah penyakit yang bisa ditularkan melalui makanan. Untuk mencapai tujuan tersebut, industri makanan harus menerapkan enam prinsip hygiene sanitasi makanan yang tidak boleh diabaikan.
Ketika mendengar istilah hygiene dan sanitasi, Anda mungkin berpikir bahwa prinsip ini hanya berfokus pada kebersihan makanan. Nyatanya, prinsip hygiene dan sanitasi pangan tidaklah sebatas itu. Prinsip ini dijalankan supaya kegiatan operasional bisnis pangan yang sedang dijalankan tetap aman dan bebas dari risiko kontaminasi bahan-bahan yang bisa membahayakan kesehatan konsumennya.
Sebelum lanjut membahas prinsip hygiene dan sanitasi, ada baiknya Anda memahami dahulu tentang food hygiene and food sanitation. Bacalah artikel Memahami Pengertian Food Hygiene dan Food Sanitation dalam Industri Makanan untuk menambah wawasan Anda tentang standar kebersihan dan sanitasi makanan.
Mari kita ulas lengkap mengenai prinsip hygiene dan sanitasi makanan melalui bacaan artikel di bawah ini.
Peranan Makanan dalam Penularan Penyakit
Sekilas diungkapkan sebelumnya bahwa makanan adalah salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan publik melalui penularan penyakit. Pertanyaannya, seperti apa peran makanan dalam penularan penyakit? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Makanan sebagai Agen Penyakit
Makanan berperan sebagai agen penyakit. Artinya, makanan bisa menjadi penyebab penyakit melalui kontaminasi yang terjadi melalui tumbuhan atau hewan. Selain itu, penyakit atau infeksi akibat makanan juga berasal dari binatang dan ditularkan kepada manusia, meskipun penularannya juga bisa terjadi melalui cara lain.
Contohnya adalah jamur Aspergillus yang dapat tumbuh di berbagai substrat seperti buah busuk, sayuran, biji-bijian, roti, dan bahan pangan lainnya.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Food Safety dan Seberapa Pentingkah di Industri Makanan?
2. Makanan sebagai Pembawa (Vehicle) Penyakit
Makanan juga bisa menjadi pembawa atau vehicle penyakit, seperti bahan kimia, parasit, mikroorganisme patogen, atau bahan radioaktif yang terkontaminasi dan ikut dikonsumsi bersama makanan. Makanan tersebut tercemar oleh zat-zat berbahaya yang bisa membahayakan kesehatan. Maka dari itu, Anda harus memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi bebas dari zat kontaminan tersebut agar menghindari penyakit dan keracunan.
Contohnya adalah bahan kimia dan mikroorganisme yang terkontaminasi dengan bahan makanan. Apabila bahan makanan tersebut dikonsumsi, bahan kimia dan mikroorganisme bisa membahayakan kesehatan manusia.
3. Makanan sebagai Media Penyebaran Penyakit
Terakhir, makanan berfungsi sebagai media penyebaran penyakit. Artinya, kontaminasi kecil pada makanan yang dibiarkan dalam suhu dan waktu yang cukup lama dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan patogen penyakit dalam jumlah yang signifikan. Alhasil, makanan yang terkontaminasi bisa menyebabkan wabah penyakit yang serius jika dikonsumsi.
Selain itu, orang yang sedang sakit atau menjadi pembawa penyakit dapat menularkan penyakit melalui makanan melalui saluran pernapasan saat batuk atau bersin, maupun saluran pencernaan melalui kontak dengan makanan yang terkontaminasi kuman penyakit.
Baca juga: Tujuan dan Manfaat HACCP dalam Industri Pangan
Prinsip Hygiene Sanitasi Makanan
Prinsip hygiene sanitasi makanan merupakan pengendalian terhadap empat faktor dalam proses produksi makanan, yaitu tempat, peralatan, orang, dan bahan makanan itu sendiri. Ada enam prinsip hygiene dan sanitasi makanan yang perlu dilakukan oleh produsen makanan, antara lain.
1. Pemilihan Bahan Baku Makanan
Dalam memilih bahan baku makanan, produsen harus memperhatikan perlindungan terhadap bahaya dari bahan kimia, pertumbuhan mikroorganisme patogen, serta pembentukan toksin selama proses transportasi dan penyimpanan makanan. Langkah ini diperlukan untuk mencegah kontaminasi pada tahap awal proses pengolahan makanan.
2. Penyimpanan Bahan Makanan
Penyimpanan bahan makanan yang baik harus diperhatikan untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh kontaminasi bakteri baik dari lingkungan maupun perlakuan manusia.
Bisnis makanan harus memperhatikan enzim selama proses penyimpanan makanan yang bisa memengaruhi proses memasak makanan tersebut sampai matang. Dalam penyimpanan bahan makanan, pencemaran bakteri bisa dikendalikan melalui upaya pencegahan yang tepat.
Baca juga: 6 Cara Menyimpan MPASI yang Benar, Jangan Sampai Salah!
3. Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan melibatkan perubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan yang siap saji. Prinsip hygiene sanitasi dalam pengolahan makanan mencakup memastikan dapur memenuhi persyaratan kebersihan sesuai dengan regulasi yang berlaku, menggunakan peralatan masak yang mudah dibersihkan dan hanya digunakan untuk tujuan memasak, serta menjaga kebersihan wadah penyimpanan makanan.
4. Pengangkutan Makanan
Pengangkutan makanan yang sehat juga memainkan peran penting dalam mencegah kontaminasi makanan. Risiko pencemaran pada makanan yang telah dimasak lebih tinggi daripada pencemaran pada bahan makanan selama proses pengangkutan. Oleh karena itu, bisnis makanan harus menjaga kebersihan dan keamanan makanan selama proses pengangkutan atau transportasi.
5. Penyimpanan Makanan Jadi
Langkah penyimpanan makanan jadi berbeda dengan penyimpanan bahan makanan. Kontaminasi bisa terjadi selama proses pengolahan makanan maupun melalui wadah kemasan apabila terpapar suhu ruangan. Dalam melakukan prinsip hygiene sanitasi makanan, bisnis harus memperhatikan lingkungan yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen dalam makanan siap saji.
Selain itu, bisnis juga harus memperhatikan beberapa faktor lainnya seperti kandungan protein dan kelembaban (moisture) dalam makanan, pH, serta suhu. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kebersihan peralatan makan, memastikan suhu dan waktu penyimpanan sesuai, serta menjaga personal hygiene yang baik.
6. Penyajian Makanan
Terakhir namun tidak kalah penting, bisnis juga harus memperhatikan prinsip hygiene dalam sanitasi makanan. Prinsip ini mencakup penempatan makanan dalam wadah terpisah dan tertutup untuk mencegah kontaminasi silang antara jenis makanan. Penyajian makanan yang tepat dilakukan menjaga kebersihan makanan dan mencegah penularan penyakit melalui makanan yang dikonsumsi.
Kesimpulannya, bisnis makanan harus menjaga kebersihan dan sanitasi makanan mulai dari proses produksi hingga penyajian atau pengemasannya. Enam prinsip hygiene sanitasi makanan yang telah dibahas sebelumnya berguna dalam menghasilkan kualitas produk yang tinggi serta mengurangi risiko kontaminasi makanan yang bisa membahayakan kesehatan konsumennya. Namun, bisnis makanan harus menjaga kepatuhan terhadap prinsip ini demi menjaga kesehatan dan kepuasan pelanggan.
Crystal of the Sea adalah produsen makanan sehat di Indonesia yang telah menerapkan prinsip hygiene sanitasi makanan dalam proses produksinya. Salah satu produknya, yaitu snack ikan kering dibuat dengan memperhatikan keenam prinsip yang telah disebutkan di atas. Ikan teri yang digunakan dalam produk Snack Ikan Teri Almond Kering Tanpa Garam | Almond Fish (Original) sudah melalui proses agar bebas dari bahan pengawet dan kotoran serta telah melalui proses sortir dan lab testing, jadi Anda dan keluarga bisa langsung mengonsumsi tanpa perlu memasaknya lagi.
Kunjungi online store Crystal of the Sea hanya di Tokopedia dan Shopee untuk mendapatkan produknya!
Sumber rujukan:
- https://environment-indonesia.com/6-prinsip-hygiene-sanitasi-yang-harus-diperhatikan/
- https://www.indonesian-publichealth.com/terjadinya-kontaminasi-makanan/
- http://repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/f7fe1c4c-aca5-4425-af53-e57bf9eac879/1523423049486_BAB%201-5.pdf