Panduan Pemberian MPASI untuk Bayi Berusia 6-24 Bulan, Ibu Wajib Tahu

Panduan Pemberian MPASI

Salah kaprah mengenai porsi makan yang cukup banyak membuat bayi cepat besar menimbulkan kekeliruan di kalangan masyarakat Indonesia. Tidak sedikit orang tua yang memberikan makanan dalam porsi yang besar padahal bayinya masih berusia 6 bulan. Anda perlu memperhatikan panduan pemberian MPASI yang tepat dan sesuai dengan usia si kecil agar perkembangannya makin optimal.

Dalam memberikan MPASI, tentu Anda harus memperhatikan jumlah energi yang tersedia pada makanannya. Untuk memudahkan pemberian MPASI sesuai dengan kebutuhan energi si kecil, Anda bisa mengakses Kalkulator Gizi dari Crystal of the Sea. Baca juga artikel 7 Cara Membuat MPASI Yang Sehat Dan Bergizi sebagai panduan mempersiapkan menu MPASI untuk si kecil.

Coba Gratis Produk Crystal of the Sea

Yuk, cari tahu panduan pemberian MPASI yang baik supaya Anda bisa memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan energi si kecil.

Panduan Pemberian MPASI Anak Usia 6 Bulan

Pemberian makanan padat di setiap rentang usia bayi berbeda beda

Pada usia 6 bulan, si kecil sudah memerlukan tambahan makanan selain ASI yang disebut Makanan Pendamping ASI (MPASI). Namun, Anda tetap perlu melanjutkan pemberian ASI secara rutin sebagai bagian terpenting dari makanan bayi. Jumlah energi tambahan yang diperlukan dari MPASI sebanyak 200 kkal per harinya.

Bayi usia 6 bulan sudah bisa menggenggam makanan dan memasukkannya ke dalam mulut. Si kecil juga sudah belajar duduk tegak secara mandiri tanpa bantuan. Ketika Anda mendekatkan sendok, bayi sudah bisa menunjukkan respons membuka mulut dan memindahkan makanan dari sendok. Bayi juga sudah menunjukkan sinyal lapar dengan mencoba meraih makanan di sekitarnya.

1. Frekuensi

Si kecil cukup diberikan MPASI sebanyak 2 kali sehari.

2. Jumlah

Jumlah MPASI yang diberikan hanya berkisar 2-3 sendok dalam sekali makan sebagai langkah awal.

3. Tekstur

Pada usia ini, Anda perlu membuat MPASI dengan tekstur yang halus menyerupai bubur kental (puree).

4. Responsif

Walaupun sudah menunjukkan tanda-tanda siap MPASI, bayi masih membutuhkan masa adaptasi. Anda harus sabar dan terus mendorong si kecil untuk terus makan MPASI. Jangan terlalu memaksa si kecil untuk menghabiskan makanannya.

Baca juga: 7 Cara Membuat MPASI yang Sehat dan Bergizi

Panduan Pemberian MPASI Anak Usia 6-9 Bulan

ASI masih harus diberikan pada bayi berusia 6-9 bulan sesuai permintaan si kecil. Pasalnya, lebih dari setengah kebutuhan energi anak pada usia ini masih dipenuhi oleh ASI. Tidak hanya itu, ASI juga membantu menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh. Untuk pemberian MPASI, pastikan jumlah energinya sebanyak 200 kkal per hari.

Pada usia ini, bayi sudah bisa memindahkan makanan dari satu sisi mulut ke sisi lainnya. Gigi depannya mulai tumbuh dan bayi bisa menelan makanan dengan tekstur yang lebih kental. Bayi juga sudah bisa menunjukkan jari ke arah makanan dan mencoba meraihnya sebagai sinyal tanda lapar.

1. Frekuensi

Jumlah pemberian MPASI dan camilan lebih intens daripada masa awal pemberian MPASI. Berikan MPASI sebanyak 2 sampai 3 kali makan dan camilan sebanyak 1 sampai 2 kali dalam sehari.

2. Jumlah

Jumlah MPASI harus ditingkatkan secara perlahan hingga mencapai setengah mangkuk berukuran 250 ml.

3. Tekstur

MPASI masih diberikan dengan tekstur menyerupai puree. Namun, Anda bisa memberikan juga makanan yang dilumatkan hingga halus (mashed).

4. Responsif

Pada usia ini, bunda sebaiknya masih bersabar dan terus mendorong si kecil untuk makan serta tidak memaksanya. Agar kebutuhan asupannya terpenuhi, gunakan mangkuk berukuran 250 ml.

Baca juga: 10 Ciri-ciri Anak Siap MPASI yang Wajib Diketahui Orang Tua

Panduan Pemberian MPASI Anak Usia 9-12 Bulan

Si kecil masih tetap membutuhkan ASI pada usia 9-12 bulan untuk memenuhi setengah kebutuhan energi harian serta menjaga kesehatan dan kekuatannya. Namun, jumlah energi yang diperlukan dalam MPASI bertambah menjadi 300 kkal per harinya.

Ada pun tahap perkembangan si kecil dalam menerima MPASI terdiri dari:

  • Merapatkan bibir ketika disuapi untuk membersihkan makanan yang terdapat pada sendok.
  • Bisa menggigit makanan dengan tekstur yang lebih keras sesuai pertumbuhan gigi.
  • Mulai menyebutkan beberapa nama makanan yang biasa dimakannya.
  • Sering menggumamkan ‘lapar’ atau beberapa nama makanan yang diketahui untuk menunjukkan rasa laparnya.

1. Frekuensi

Pemberian MPASI pada usia 9-12 bulan sudah meningkat menjadi 3-4 kali setiap harinya. Untuk camilan, Anda bisa memberikannya sebanyak 1-2 kali.

2. Jumlah

MPASI diberikan sebanyak setengah mangkuk berukuran 250 ml.

3. Tekstur

Anda sudah bisa berkreasi membuat makanan dengan tekstur yang bervariasi, seperti makanan yang dicincang halus (minced), dicincang kasar (chopped), atau makanan yang bisa dipegang (finger food).

4. Responsif

Walaupun sudah menunjukkan tanda minat akan makanan, tetaplah bersabar dan mendorong si kecil ketika mulai menunjukkan tanda GTM. Gunakan juga mangkuk berukuran 250 ml untuk memastikan kebutuhan asupannya.

Baca juga: 15 Resep MPASI 9 Bulan yang Praktis dan Bikin Anak Ketagihan

Panduan Pemberian MPASI Anak Usia 12-24 Bulan

Sejak menginjak usia 12 bulan, pemberian MPASI makin konsisten dan perlu dipertahankan hingga si kecil berumur 24 bulan nanti. ASI harus tetap diberikan sesuai permintaan si kecil karena minuman ini bisa memenuhi sepertiga kebutuhan energi hariannya. Untuk MPASI, Anda perlu menyediakan makanan dengan jumlah energi sebanyak 550 kkal per hari.

Baca juga: 10 Resep MPASI 1 Tahun Anti GTM, Lezat, Bergizi dan Anak Suka

Pada usia ini, si kecil sudah bisa beradaptasi dengan segala macam bentuk atau tekstur makanan, tetapi masih butuh waktu untuk mengunyah makanannya dengan sempurna. Si kecil juga sudah mulai beradaptasi dengan segala bentuk makanan, termasuk makanan yang disantap bersama keluarganya. Bayi juga bisa mengenali makanan dari bentuk, rasa, dan aroma, mengucapkan nama makanan dan memberikan sinyal lapar dengan nama makanan tersebut. Menariknya, si kecil sudah bisa makan menggunakan sendok secara mandiri.

1. Frekuensi

Waktu pemberian MPASI pada usia ini tetaplah 3-4 kali sehari, sedangkan camilannya cukup diberikan 1-2 kali.

2. Jumlah

Jumlah MPASI sudah bisa ditingkatkan secara perlahan menjadi tiga perempat mangkuk berukuran 250 ml sekali makan.

3. Tekstur

Anda sudah bisa memberikan menu makanan keluarga, tetapi jangan lupa untuk mencincang atau menghaluskannya seperlunya.

4. Responsif

Pada usia ini, si kecil bisa saja GTM atau susah makan. Tetaplah menjadi orang tua yang sabar dan terus mendorong si kecil untuk makan. Agar kebutuhan gizinya tercukupi, gunakan mangkuk berukuran 250 ml.

Baca juga: 11 Rekomendasi Buku MPASI Terbaik untuk Panduan Anda

Prinsip Dasar Pemberian MPASI

Prinsip Pemberian MPASI pada Bayi
Sumber: IDAI

MPASI sebaiknya tidak boleh diberikan begitu saja tanpa mengetahui prinsip yang tepat. Ada empat prinsip dasar pemberian MPASI yang perlu dipenuhi berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yaitu: 

1. Tepat Waktu (On Time)

MPASI harus diberikan pada waktu yang tepat, yaitu sejak usia 6 bulan dan ketika ASI tidak lagi memenuhi kebutuhan gizi si kecil. Anda juga bisa berkonsultasi ke dokter spesialis anak terlebih dahulu untuk mengetahui kesiapan si kecil dalam mengonsumsi MPASI. Kenali juga tanda-tanda si anak siap MPASI seperti leher tegak, bisa mengangkat kepala sendiri, dan sudah mengurangi refleks menjulurkan lidah. 

Baca juga: 10 Ciri-Ciri Anak Siap MPASI yang Wajib Diketahui Orang Tua!

Pemberian MPASI terlalu dini berisiko menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan, alergi, dan obesitas, sedangkan terlalu lambat memberikan MPASI berisiko kekurangan gizi dan stunting.

2. Cukup (Adequate)

MPASI yang cukup tidak hanya dinilai berdasarkan jumlah makanan yang diberikan. Pastikan MPASI mengandung nutrisi yang tidak bisa dipenuhi dengan ASI, seperti energi, protein, zat besi, dan seng. Menu MPASI sebaiknya bervariasi, tetapi harus memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Anda bisa mulai mengenalkan buah dan sayur dalam jumlah kecil, tetapi perhatikan asupan karbohidrat, protein, dan lemak. 

Ikuti panduan pemberian MPASI yang dijelaskan sebelumnya untuk mengetahui kadar MPASI yang cukup dan sesuai dengan usia si kecil.

Baca juga: Inilah Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk yang Perlu Anda Ketahui

3. Aman dan Higienis (Safe)

Sudah pasti keamanan dan kebersihan merupakan hal nomor satu dalam memberikan MPASI. Sebelum menyajikan makanan, pastikan tangan, bahan MPASI, dan peralatan makan tetap bersih dan steril. Sebaiknya Anda memisahkan talenan yang digunakan untuk mempersiapkan bahan makanan mentah dan matang. Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum menyuapi si kecil.

Ketika menyimpan MPASI, letakkanlah di kulkas dengan suhu di bawah 5 derajat Celcius dalam wadah tertutup. Sedangkan bahan ikan dan daging yang digunakan harus disimpan terpisah dari MPASI yang sudah dimasak. Ingatlah bahwa MPASI hanya bisa bertahan selama 2 jam jika disimpan di suhu ruang. Untuk menghangatkan MPASI, rendam dahulu ke dalam air bersama plastik pembungkus, kemudian ganti airnya setiap 30 menit.

4. Diberikan dengan Cara yang Tepat (Properly Fed)

Prinsip terakhir adalah MPASI harus diberikan dengan cara yang tepat dan responsif sesuai sinyal lapar dan kenyang yang ditunjukkan si kecil. Tetaplah menjaga jadwal makan yang teratur sesuai panduan di atas dengan durasi setiap makannya maksimal 30 menit. Jika si kecil menunjukkan tanda tidak mau makan, tawarkan kembali makanan tanpa paksaan. Akhiri proses makan jika setelah 10-15 menit tetap tidak mau makan. 

Hindari juga sumber distraksi seperti TV, gawai, atau mainan ketika si kecil sedang makan. Anda bisa memberikan jenis makanan baru secara teratur, tetapi tetaplah bersabar dan menunggu 10-15 kali tawaran sebelum si kecil mau menerimanya.

Baca juga: Mengenal Penyebab Bayi Sering BAB setelah Diberi MPASI

Alasan Bayi Tidak Boleh Diberi Jus Buah

Tidak sedikit orang tua yang memberikan jus buah pada bayi yang sedang memasuki masa MPASI untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien (vitamin dan mineral). Padahal, jus buah tidak disarankan untuk diberikan sampai bayi berusia 12 bulan. Alternatifnya, Anda bisa memberikan jus buah supaya kebutuhan vitamin si kecil tetap terpenuhi. Untuk bayi berusia 12-24 bulan, Anda bisa memberikan jus buah dengan jumlah maksimal 120 ml per harinya.

Lantas, mengapa si kecil tidak boleh mengonsumsi jus buah secara berlebihan, apalagi sebagai pengganti ASI? Cara ini berisiko membuat berat badan tidak naik karena jus buah tidak mengandung protein, malahan mengurangi asupan makanan bergizi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa minuman yang diberikan benar-benar merupakan jus buah, bukan minuman rasa buah.

Set of 5 Small Jar Crystal of the Sea

Kesimpulannya, panduan pemberian MPASI harus dilakukan sesuai dengan usia si kecil. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan empat prinsip dasar pemberian MPASI, khususnya mencukupi kebutuhan gizi si kecil. Untuk memenuhi prinsip tersebut, Anda bisa menambahkan food powder dari Crystal of the Sea. Anda bisa langsung membeli Set of 5 Small Jar (White Anchovy + Brown Anchovy + Shrimp + Seaweed + Gabus) dengan lima rasa yang berbeda sekaligus mengajarkan si kecil mengenai macam-macam rasa makanan. Segera dapatkan produknya hanya di Tokopedia atau Shopee Crystal of the Sea!

Produk Crystal of the Sea

Sumber rujukan:

  • https://www.alodokter.com/informasi-pent­ing-tentang-pemberian-mpasi-pada-bayi
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/as­i/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-­ibu-mpasi
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

FOLLOW US

Memperkenalkan bayi pada makanan padat, atau yang dikenal sebagai MPASI (Makanan Pendamping ASI), dapat …

Dalam era digital saat ini, teknologi terus berkembang pesat dan memberikan dampak signifikan dalam …

Omega 3 telah lama dikenal sebagai salah satu asam lemak esensial yang penting bagi …