Apakah usia 18 tahun masih bisa tumbuh tinggi? Usia 18 tahun memang merupakan usia di mana sebagian besar orang sudah mencapai tinggi badan maksimal mereka. Namun, masih ada beberapa orang yang memiliki kemungkinan untuk tetap bertambah tinggi bahkan setelah melewati usia 18 tahun.
Melalui artikel ini, Anda akan mengeksplorasi kemungkinan mengenai apakah usia 18 tahun masih bisa tumbuh tinggi atau tidak dengan lebih dalam. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan beberapa tips agar bisa mendapatkan tinggi badan yang maksimal. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Contents
Apakah Usia 18 Tahun Masih Bisa Tumbuh Tinggi?
Secara umum, pertumbuhan tinggi badan seseorang sudah mulai melambat atau bahkan berhenti pada usia 18 tahun. Namun, ada beberapa orang yang masih bisa tumbuh tinggi bahkan setelah melewati usia 18 tahun. Walaupun begitu, hal ini tergantung pada berbagai faktor, seperti genetik, kondisi kesehatan, hingga gaya hidup yang dijalani.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan tinggi badan seseorang. Hal ini dapat ditunjukkan dengan melihat anak yang kembar; jika salah satu anak kembar memiliki tubuh yang tinggi, maka anak yang satunya lagi juga akan memiliki tubuh yang tinggi.
Selain itu, jika seorang anak memiliki orang tua dengan tubuh yang tinggi, maka anak tersebut juga akan memiliki kemungkinan untuk memiliki tinggi badan yang sama atau bahkan lebih dari orang tuanya. Namun, genetik bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi tinggi badan seseorang.
Selain faktor genetik, kondisi kesehatan dan gaya hidup juga dapat memengaruhi tinggi badan seseorang. Orang yang mengalami masalah kesehatan seperti gangguan tiroid atau masalah hormonal lainnya mungkin tidak akan tumbuh tinggi setelah usia 18 tahun. Begitu juga dengan orang yang mengalami malagizi atau kurang mendapat asupan gizi yang cukup, akan mengalami kesulitan dalam tumbuh tinggi setelah usia 18 tahun.
Sekali lagi, perlu diingat bahwa pertumbuhan tinggi setelah usia 18 tahun tidak akan terjadi pada semua orang. Jika seseorang merasa ingin tumbuh lebih tinggi, dia harus menerima tinggi badan yang dimilikinya dan mencari cara untuk dapat tampil lebih tinggi, seperti dengan mengenakan sepatu yang tinggi atau berdandan dengan cara yang tepat.
Baca juga: 6 Makanan yang Baik untuk Tulang
Berapa Tinggi Badan Usia 18 Tahun?
Indonesia merupakan salah satu negara dengan rata-rata penduduk yang cukup pendek. Berdasarkan penelitian gabungan yang dilakukan oleh Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan University of Kiel pada tahun 2018, rata-rata tinggi badan orang Indonesia adalah 164.03 cm untuk laki-laki dan 154.05 cm untuk perempuan.
Walaupun begitu, nilai tinggi badan di atas hanya merupakan rata-rata dan banyak orang yang memiliki tinggi badan di atas atau di bawah rata-rata tersebut. Jadi, selama masih berada pada masa pertumbuhan (usia di bawah 18 tahun), ada banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan tinggi badan seorang anak.
Baca juga: Tabel Berat Badan Anak Ideal Usia 0-18 Tahun (Khusus Anak Indonesia)
Tips Memaksimalkan Tinggi Badan
Meskipun tinggi badan orang sebagian besar ditentukan oleh faktor genetik, tetapi ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk tampil lebih tinggi dan memaksimalkan potensi pertumbuhan.
1. Konsumsi Makanan yang Seimbang
Selama masa pertumbuhan, sangat penting bagi anak untuk mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya. Makanan bergizi dan seimbang yang perlu dikonsumsi dapat mencakup:
- buah segar
- sayuran segar
- biji-bijian utuh
- protein
- produk susu
Setelah dewasa, terutama ketika sudah mulai tua, tinggi badan seseorang terkadang akan menurun. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda harus membatasi atau menghindari makanan yang mengandung:
- gula
- lemak trans
- lemak jenuh
Apabila kondisi medis, atau usia yang sudah tua, menyebabkan tinggi badan menurun dengan memengaruhi kepadatan tulang, coba tingkatkan asupan kalsium Anda. Disarankan agar wanita di atas usia 50 tahun dan pria di atas usia 70 tahun harus mengonsumsi setidaknya 1.200 miligram (mg) kalsium per hari.
Vitamin D juga dapat meningkatkan kesehatan tulang. Sumber umum vitamin D termasuk teri, tuna, salmon, susu yang diperkaya, dan kuning telur. Jika Anda tidak mendapatkan vitamin D yang cukup dalam makanan, Anda dapat mengonsumsi suplemen sesuai dengan anjuran dokter.
Baca juga: 11 Olahan Ikan Teri yang Praktis, Lezat, dan Bergizi
2. Aktif Bergerak
Olahraga teratur memiliki banyak sekali manfaat dalam hidup, terutama untuk tinggi badan. Ini dapat memperkuat otot dan tulang, membantu mempertahankan berat badan, dan bahkan meningkatkan produksi HGH (Human Growth Hormone), yang merupakan hormon penentu pertumbuhan tinggi badan seseorang.
Anak yang masih berada pada masa pertumbuhan harus berolahraga setidaknya 1 jam sehari. Selama waktu ini, anak harus fokus pada:
- latihan membangun kekuatan, seperti push-up atau sit-up
- latihan fleksibilitas, seperti yoga
- aktivitas aerobik, seperti bermain kucing-kucingan, lompat tali, atau bersepeda
Anda dapat dengan mudah menghitung nilai gizi makanan yang akan anak Anda konsumsi dengan menggunakan bantuan tool dari Crystal of the Sea bernama ‘Nutrition Calculator‘. Sangat simple, cukup masukkan bahan masakan Anda dan Crystal of the Sea akan memberi informasi nilai gizinya.
Berolahraga sebagai orang dewasa juga memiliki banyak sekali manfaat. Selain membantu Anda menjaga kesehatan secara keseluruhan, ini juga dapat membantu mengurangi risiko osteoporosis. Kondisi ini terjadi ketika tulang Anda menjadi lemah atau rapuh, yang mengakibatkan hilangnya kepadatan tulang dan menyebabkan tubuh “menyusut.” Untuk mengurangi risiko osteoporosis, cobalah untuk aktif berjalan, berolahraga, atau berlatih yoga beberapa kali dalam seminggu.
3. Rutin Berenang
Rajin berenang dapat membantu memperbaiki postur tubuh dengan menguatkan otot-otot inti, termasuk otot-otot di sekitar tulang belakang. Kegiatan berenang melibatkan berbagai gerakan tubuh yang dapat membantu memperkuat otot-otot punggung, perut, dan pinggul, yang pada gilirannya dapat membantu menjaga stabilitas dan dukungan bagi tulang belakang.
Selain itu, berenang juga dapat membantu merenggangkan otot-otot yang tegang, mengurangi stres pada sendi, dan meningkatkan fleksibilitas. Namun, penting untuk diingat bahwa hasil yang Anda peroleh dari berenang dalam hal memperbaiki postur tubuh dapat bervariasi tergantung pada intensitas, teknik berenang, dan konsistensi latihan.
Baca juga: 11 Makanan untuk Mencegah Stunting pada Balita
4. Tidur yang Cukup
Tahukah Anda bahwa tubuh akan melepaskan HGH selama kita tidur? Nah, ketika Anda kekurangan tidur, produksi HGH dan hormon lainnya akan turun. Selain itu, kekurangan tidur pada masa pertumbuhan dapat menciptakan berbagai komplikasi pada kesehatan pada masa depan.
Berikut adalah berapa banyak waktu tidur yang direkomendasikan untuk berbagai kelompok umur:
- Bayi baru lahir hingga usia 3 bulan: 14-17 jam
- Bayi usia 4-12 bulan: 12-16 jam
- Balita usia 1-2 tahun: 11-14 jam
- Balita usia 3-5 tahun: 10-13 jam
- Anak-anak usia 6-13: 9-12 jam
- Remaja usia 14-17: 8-10 jam
- Dewasa usia 18-64: 7-9 jam
- Orang dewasa yang lebih tua di atas usia 65: 7-8 jam
Setelah membaca artikel ini, pertanyaan mengenai apakah usia 18 tahun masih bisa tumbuh tinggi pasti sudah terjawab, kan? Jika ingin memiliki tubuh yang tinggi, yuk maksimalkan potensi pertumbuhan selama masih berusia di bawah 18 tahun. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan yang seimbang seperti produk Crystal of the Sea. Kami menyediakan berbagai macam makanan sehat, mulai dari dried seafood, food powder, hingga snacks dan frozen food. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai produk kami, hubungi di sini!
Sumber rujukan:
- https://www.healthline.com/health/how-to-increase-height
- https://www.healthline.com/nutrition/increasing-height
- https://www.actascientific.com/ASPE/pdf/ASPE-01-0006.pdf
- https://fk.ui.ac.id/infosehat/benarkah-berenang-bisa-sembuhkan-berbagai-penyakit/