10 CIRI-CIRI KERACUNAN MAKANAN PADA ANAK SERTA CARA MENCEGAHNYA

Ciri Ciri Keracunan Makanan

Keracunan makanan (food poisoning) adalah masalah yang sering terjadi dan dapat mengganggu kesehatan kita, baik dewasa maupun anak-anak. Ketika kita mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau zat beracun lainnya, tubuh kita dapat bereaksi dengan gejala yang tidak menyenangkan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui ciri-ciri keracunan makanan agar dapat segera mengambil tindakan yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa ciri-ciri keracunan makanan yang umum terjadi, serta bagaimana cara mencegahnya.

Coba Gratis Produk Crystal of the Sea

Sebelum masuk ke ulasan lebih lanjut, jika Anda ingin mengetahui lebih dalam informasi seputar cara mengatasi keracunan makanan kedaluwarsa, Anda bisa membaca artikel Cara Mengatasi Keracunan Makanan Kedaluwarsa dari Crystal of the Sea.

Ciri-Ciri Keracunan Makanan

Ciri atau Gejala Keracunan Makanan

Keracunan makanan disebabkan oleh berbagai faktor penyakit, disertai dengan ciri-ciri yang dapat kita rasakan pada tubuh kita, seperti muntah atau diare, nyeri dan keram, dan banyak lagi. Berikut ini beberapa gejaja yang dirasakan akibat keracunan makanan, baik anak-anak maupun orang dewasa, antara lain:

1. Mengalami Diare

Keracunan makanan adalah kondisi yang umumnya ditandai dengan munculnya diare. Diare ditandai dengan keluarnya tinja encer saat buang air besar dalam periode 24 jam. Diare terjadi akibat peradangan yang menyebabkan usus tidak mampu menyerap kembali air dan cairan lain selama proses pencernaan.

Diare juga dapat disertai gejala lain, seperti perut mulas, kembung, atau kram perut. Karena diare menyebabkan kehilangan banyak cairan, penderita berisiko mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, penting untuk minum air putih agar tetap terhidrasi.

Baca juga: Apa Penyebab Bayi Mencret Setelah MPASI? Ini Penjelasannya!

2. Nyeri dan Kram pada Bagian Perut

Selain diare, keracunan makanan juga dapat menyebabkan nyeri dan kram perut. Kondisi ini bisa dirasakan sebagai sensasi perut kembung atau rasa sakit yang tajam. Perut yang terasa tidak nyaman adalah tanda bahwa sistem pencernaan kita sedang mengalami gangguan.

3. Sakit pada Bagian Kepala

Beberapa orang yang mengalami keracunan makanan juga melaporkan adanya sakit kepala. Hal ini mungkin disebabkan oleh dehidrasi atau reaksi tubuh terhadap racun yang masuk ke dalam sistem saraf kita. Sakit kepala ini dapat bersifat ringan hingga parah, tergantung pada tingkat keracunan yang dialami.

4. Mengalami Mual dan Muntah

Ciri lain yang sering muncul setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit adalah mual dan muntah. Kondisi ini dapat terjadi secara bersamaan dengan diare atau terjadi terpisah.

Mual adalah sensasi ingin muntah, sedangkan muntah adalah proses pengeluaran makanan atau cairan dari lambung melalui mulut. Mual dan muntah adalah upaya tubuh untuk mengeluarkan racun yang masuk ke dalam sistem pencernaan.

5. Demam yang Cukup Tinggi

Dalam beberapa kasus, keracunan makanan dapat menyebabkan demam yang cukup tinggi. Demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau adanya bahan asing dalam tubuh. Jika Anda mengalami demam setelah mengonsumsi makanan yang meragukan, ada kemungkinan Anda sedang mengalami keracunan makanan.

6. Mengalami Kelelahan

Ciri lainnya adalah merasa lelah atau lesu setelah mengonsumsi makanan tertentu. Keracunan makanan dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh, menyebabkan dehidrasi, dan menguras energi. Jika Anda merasa lelah setelah makan, hal ini bisa menjadi tanda keracunan makanan.

7. Penurunan Nafsu Makan

Penurunan nafsu makan adalah salah satu gejala umum yang sering terjadi saat mengalami keracunan makanan. Saat mengalami keracunan, tubuh cenderung menolak makanan sebagai respons alami terhadap infeksi atau racun yang masuk.

8. Menggigil

Menggigil adalah respons tubuh terhadap infeksi atau keracunan. Saat mengalami keracunan makanan, seseorang bisa merasa dingin dan menggigil meskipun suhu tubuh meningkat. Ini merupakan tanda bahwa tubuh sedang berusaha melawan racun atau patogen.

9. Keluar Keringat yang Berlebihan

Keringat berlebihan adalah gejala lain dari keracunan makanan. Ini bisa terjadi karena tubuh berusaha mengeluarkan racun melalui keringat. Selain itu, keringat berlebihan dapat terjadi akibat demam yang tinggi.

10. Otot Terasa Nyeri

Nyeri otot akibat keracunan makanan seringkali terjadi karena tubuh sedang melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit. Ketika racun atau patogen masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan bereaksi dengan melepaskan senyawa-senyawa yang dapat memicu peradangan. Proses peradangan inilah yang kemudian menimbulkan rasa nyeri pada otot, terutama di bagian tubuh yang biasanya tidak terasa sakit.

Penyebab Keracunan Makanan

Menurut sumber yang dikutip dari WebMD, berikut adalah beberapa penyebab keracunan makanan pada anak:

  • Campylobacter: Bakteri ini hadir dalam makanan dan minuman yang tidak diproses dengan baik.
  • Listeria: Umumnya ditemukan dalam daging deli dan keju lembut.
  • Escherichia coli (E. coli): Terdapat pada sayuran mentah dan daging yang belum sepenuhnya matang.
  • Norovirus: Bakteri ini bisa ada dalam kerang yang belum sepenuhnya matang.
  • Staphylococcus aureus: Bakteri ini bisa menyebabkan infeksi staph yang berpotensi menghasilkan bisul.
  • Salmonella: Biasanya ditemukan dalam unggas yang tidak dimasak sepenuhnya dan telur mentah.

Selain disebabkan oleh bakteri, keracunan makanan juga bisa disebabkan oleh makanan yang tidak dimasak dengan baik, penyimpanan makanan yang tidak tepat, serta konsumsi makanan yang kedaluwarsa. Selain itu, makanan yang terkontaminasi oleh orang yang sedang sakit juga dapat menimbulkan keracunan.

Bagaimana Cara Mencegah Keracunan Makanan?

Tubuh kita yang mengalami keracunan makanan dapat menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan. Keracunan makanan seringkali berkaitan dengan tingkat higienis pada makanan dan alat masak yang kita gunakan untuk mengolah makanan tersebut.

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kondisi keracunan makanan, yaitu:

1. Rajin Mencuci Tangan

Cara pencegahan yang paling penting adalah dengan rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani makanan. Gunakan sabun antibakteri dan air yang mengalir untuk membersihkan tangan Anda secara menyeluruh selama minimal 20 detik. Hal ini dapat membantu mengurangi penyebaran bakteri dan kuman yang bisa menyebabkan keracunan makanan.

2. Membersihkan Meja Dapur

Pastikan meja dapur, peralatan makan, dan alat masak lainnya selalu dalam kondisi bersih. Bersihkan permukaan meja dapur dengan menggunakan cairan pembersih yang sesuai untuk menghilangkan bakteri dan kuman yang mungkin ada.

3. Menggunakan Alat Masak yang Sudah Dicuci Bersih

Sebelum memasak atau menggunakan alat masak, pastikan untuk mencuci bersih alat-alat tersebut. Bahan makanan yang baru akan masuk ke dalam alat masak yang sudah terkontaminasi bisa menjadi sumber keracunan makanan. Bersihkan dengan menggunakan sabun dan air panas, lalu keringkan dengan bersih sebelum digunakan.

4. Menyimpan Bahan Makanan Mentah secara Terpisah

Penting untuk menyimpan bahan makanan mentah, seperti daging, unggas, dan ikan, secara terpisah dari bahan makanan yang sudah matang atau siap saji. Hal ini mencegah penyebaran bakteri dari bahan makanan mentah yang dapat menyebabkan keracunan jika tidak dimasak dengan baik.

Baca juga: Begini Cara Menyimpan Makanan di Kulkas dengan Benar Agar Tahan Lama

5. Memasak dengan Suhu yang Tepat

Pastikan makanan dimasak dengan suhu yang tepat untuk membunuh bakteri dan kuman yang mungkin ada. Gunakan termometer makanan untuk memastikan makanan telah matang sepenuhnya, terutama pada daging, unggas, dan makanan laut.

6. Menjaga Suhu Kulkas

Pastikan suhu kulkas Anda tetap stabil di bawah 5 derajat Celsius. Suhu yang rendah menghambat pertumbuhan bakteri dalam makanan. Selalu simpan makanan yang mudah rusak, seperti produk susu, daging, dan makanan laut, di dalam kulkas.

7. Teliti saat Berbelanja Bahan Makanan

Perhatikan kebersihan dan kondisi bahan makanan saat berbelanja. Pilih bahan makanan yang segar, tidak rusak, dan tidak melebihi tanggal kedaluwarsa. Hindari membeli makanan dari tempat yang tidak tepercaya atau penjual yang tidak memiliki standar kebersihan yang memadai.

Apa yang Harus Dilakukan Saat Mengalami Keracunan Makanan?

Saat mengalami keracunan makanan, tindakan yang tepat dapat membantu mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi.

Berikut adalah langkah-langkah yang sebaiknya diambil saat mengalami keracunan makanan:

  1. Hentikan konsumsi makanan yang diduga menyebabkan keracunan. Batasi konsumsi makanan sampai gejala keracunan berkurang. Setelah itu, penderita dianjurkan mengonsumsi makanan rendah lemak yang mudah dicerna, seperti pisang, madu, bubur, dan kentang. Hindari minuman beralkohol, kafein, susu, makanan pedas, berminyak, atau makanan dan minuman asam sementara waktu karena dapat memperburuk gejala keracunan.
  2. Beristirahat. Tubuh memerlukan waktu untuk memerangi infeksi atau racun dalam sistem. Cobalah untuk beristirahat dan menghindari aktivitas berat.
  3. Terhidrasi. Salah satu risiko keracunan makanan adalah dehidrasi karena muntah dan diare yang berlebihan. Minumlah banyak air, jus, atau minuman elektrolit untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Hindari alkohol, kafein, dan minuman berkarbonasi.
  4. Mengonsumsi obat. Sebagian besar kasus keracunan makanan tidak memerlukan obat-obatan. Namun, dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan antibiotik atau obat antiemetik (obat anti-mual) untuk mengatasi gejala. Ingat, jangan mengonsumsi obat tanpa resep dari dokter.
  5. Hubungi Layanan Gawat Dararut. Jika gejala parah atau berlangsung lebih dari beberapa hari, atau jika ada tanda-tanda dehidrasi yang parah (seperti mulut kering, sedikit buang air kecil, atau penurunan berat badan yang signifikan), segera cari perawatan medis. Dokter dapat memberikan perawatan yang sesuai dan mengatasi komplikasi yang mungkin timbul.
  6. Mengonsumsi Air Jahe. Pertolongan berikutnya untuk keracunan makanan adalah dengan mengonsumsi air jahe. Air jahe dikenal mampu membantu meredakan gejala keracunan seperti mual dan sakit perut. Tidak hanya itu, air rebusan jahe juga memberikan efek menenangkan pada saluran pencernaan, sehingga baik untuk dikonsumsi oleh penderita gangguan pencernaan lainnya.

Mengenali ciri-ciri keracunan makanan sangat penting agar kita dapat segera mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan alat masak, memasak dengan suhu yang tepat, serta memperhatikan kebersihan bahan makanan saat berbelanja adalah langkah-langkah penting dalam mencegah keracunan makanan. Dengan adanya kesadaran akan bahaya keracunan makanan, kita dapat menjaga kesehatan dan kualitas hidup kita serta keluarga.

Almond Fish dari Crystal Sea Baik untuk Pertumbuhan Anak

Anda juga bisa melakukan metode alternatif jika membutuhkan makanan atau snack sehat praktis yang mudah untuk disimpan dan aman untuk dikonsumsi anak, yaitu dengan menambahkan Snack Ikan Teri Almond Kering Tanpa Garam dari Crystal of the Sea ke dalam koleksi menu snack sehat anak.

Selain menyehatkan, Produk Crystal of the Sea satu ini kaya akan berbagai gizi penting yang dibutuhkan anak, seperti Omega-3 dan Omega-6 untuk perkembangan otak dan metabolisme tubuh, hingga Vitamin B2 dan Vitamin E yang berperan sebagai antioksidan untuk menjaga sel tubuh anak dari kerusakan. Tidak hanya itu, Snack Ikan Teri Almond Kering Tanpa Garam ini mengandung 100% ikan teri jengki premium asli tanpa bahan pengawet, pewarna makanan, dan gula, sehingga aman dikonsumsi oleh anak umur satu tahun ke atas, ibu hamil, hingga lansia.

Tunggu apa lagi? Dapatkan produknya sekarang juga hanya di Tokopedia atau Shopee!

Produk Crystal of the Sea

Sumber rujukan:

  • https://www.halodoc.com/artikel/6-ciri-ciri-keracunan-makanan-dan-cara-mengobatinya
  • https://hellosehat.com/infeksi/infeksi-melalui-makanan/cara-mencegah-keracunan-makanan/
crystal sea indonesia

crystal sea indonesia

Crystal of the Sea hadir mempersembahkan yang terbaik dari alam untuk Anda, kami berkomitmen sepenuh hati untuk terus menghasilkan produk berkualitas yang sehat dan lezat.

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

FOLLOW US

Masih banyak orang yang belum mengetahui manfaat HACCP yang diterapkan pada sistem keamanan pangan. …

Wortel adalah salah satu sayuran yang sangat populer dan sering digunakan dalam berbagai masakan …

Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari tingginya Masalah keamanan pangan di Indonesia. Badan …