11 Ciri-Ciri Anak Tumbuh Gigi dan Solusi Terbaik Mengatasi Sakitnya

Masa pertumbuhan gigi pada anak merupakan periode penting yang penuh dengan suka duka. Oleh karena itu, bagi orang tua memahami ciri-ciri dan solusi terbaik untuk mengatasi sakit tumbuh gigi pada anak menjadi kunci untuk membantu Si Kecil melewati masa ini dengan lebih mudah dan menyenangkan. Untuk membantu Anda memahami semua ciri-cirinya, Crystal of the Sea telah merangkum 11 ciri-ciri anak  tumbuh gigi dan solusi terbaik yang bisa Anda lakukan untuk membantu meredakan rasa sakitnya.

11 Ciri-Ciri Anak Tumbuh Gigi

Berikut 11 ciri-ciri umum yang menandakan bahwa Si Kecil sedang dalam proses tumbuh gigi, dijelaskan dengan lebih lengkap dan detail:

1. Meningkatnya Produksi Air Liur

Anak mengeluarkan air liur lebih banyak dari biasanya, bahkan hingga menetes dan membasahi pakaian dan tempat tidur. Air liur yang berlebihan ini dapat membuat pipi dan dagu Si Kecil basah dan lengket, serta membuat mereka merasa tidak nyaman. 

Produksi air liur meningkat saat tubuh berusaha membersihkan gusi dan gigi yang sedang tumbuh. Peningkatan air liur ini merupakan mekanisme alami untuk membantu melunakkan makanan dan memudahkan proses menelan.

Air liur yang berlebihan dapat menyebabkan ruam di sekitar mulut dan dagu, ditandai dengan kulit kemerahan, iritasi, dan bintik-bintik kecil. Hal ini terjadi karena air liur yang terus-menerus mengenai kulit dapat menyebabkan iritasi dan peradangan.

Baca Juga: 7 Manfaat Ikan Teri untuk Anak dan Bayi dalam Masa Pertumbuhan

2. Keinginan Menggigit

Anak memiliki keinginan kuat untuk menggigit apa pun yang mereka temukan, termasuk tangan, mainan, bahkan orang tua. Mereka mungkin akan menggigit lebih keras dari biasanya dan terlihat lebih agresif. 

Rasa gatal dan tidak nyaman pada gusi mendorong anak untuk mencari stimulasi dan meredakan rasa sakit dengan menggigit. Tekanan pada gusi saat menggigit dapat membantu meredakan rasa gatal dan nyeri.

Sediakan teether atau mainan gigit yang aman dan terbuat dari bahan bebas BPA untuk meredakan rasa gatal pada gusi. Pilih teether yang memiliki tekstur yang berbeda untuk memberikan stimulasi yang bervariasi pada gusi. Dinginkan teether di lemari es sebelum diberikan kepada anak untuk efek yang lebih menenangkan.

3. Rewel dan Mudah Marah

Anak menjadi lebih rewel, mudah marah, dan sulit ditenangkan, terutama saat rasa sakit pada gusi makin parah. Mereka mungkin akan lebih sering menangis, merengek, dan menolak untuk disusui atau makan. Rasa tidak nyaman dan nyeri pada gusi dapat mengganggu mood dan membuat anak rewel. Rasa sakit ini dapat membuat mereka sulit fokus pada aktivitas lain dan mudah frustrasi.

Peluk, tenangkan, dan berikan kasih sayang kepada anak untuk membantu mereka merasa lebih nyaman. Berikan perhatian ekstra dan ajak mereka bermain dengan lembut untuk mengalihkan perhatian dari rasa sakit. Pijat gusi anak dengan lembut menggunakan jari atau kain basah yang dingin untuk meredakan rasa gatal dan nyeri.

4. Kehilangan Nafsu Makan

Anak enggan makan, terutama makanan yang keras atau dingin, karena rasa sakit pada gusi saat mengunyah. Mereka mungkin hanya ingin minum susu atau makan makanan yang lunak dan mudah ditelan. 

Rasa sakit dan peradangan pada gusi membuat anak tidak nyaman saat makan, terutama makanan yang membutuhkan banyak kunyahan. Aktivitas mengunyah dapat memperburuk rasa sakit pada gusi yang bengkak dan meradang.

Sajikan makanan yang lebih lunak dan mudah ditelan, seperti bubur, sup, yogurt dingin, atau buah-buahan beku. Potong makanan menjadi potongan kecil dan sajikan dalam suhu ruangan agar lebih mudah dikunyah dan ditelan. Tawarkan ASI atau susu formula lebih sering untuk memastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi.

5. Susah Tidur

Anak mengalami kesulitan tidur di malam hari, sering terbangun dan rewel karena rasa tidak nyaman pada gusi. Mereka mungkin akan sulit untuk kembali tidur setelah terbangun dan terlihat gelisah dan tidak tenang. 

Rasa sakit dan ketidaknyamanan pada gusi mengganggu tidur anak, membuat mereka sulit untuk merasa rileks dan tenang. Rasa gatal dan nyeri pada gusi dapat membuat mereka sulit untuk menemukan posisi tidur yang nyaman.

Ciptakan suasana tidur yang nyaman, seperti meredupkan lampu, memutar musik yang menenangkan, dan membacakan cerita pengantar tidur. Berikan pijatan lembut pada tubuh anak untuk membantu mereka rileks dan lebih mudah tertidur. Pastikan suhu ruangan tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Hindari memberikan stimulasi berlebihan sebelum tidur, seperti menonton TV atau bermain gadget.

Baca Juga: GTM (Gerakan Tutup Mulut) pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya

6. Membengkaknya Gusi

Area gusi di sekitar gigi yang akan tumbuh terlihat bengkak, merah, dan terasa lunak saat disentuh. Pembengkakan ini dapat bervariasi dalam ukuran dan mungkin terasa hangat saat diraba. Peradangan terjadi pada gusi saat gigi mulai menembus permukaan gusi. Peradangan ini menyebabkan gusi menjadi bengkak, merah, dan terasa sakit.

Pembengkakan gusi dapat disertai dengan kemerahan, rasa sakit, dan rasa panas pada area tersebut. Dalam beberapa kasus, anak mungkin mengalami sedikit pendarahan pada gusi.

7. Demam Ringan

Anak mengalami demam ringan (sekitar 38°C) selama beberapa hari saat gigi mulai tumbuh. Demam ini biasanya tidak terlalu tinggi dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Demam merupakan respons tubuh terhadap peradangan yang terjadi saat gigi tumbuh. Sistem kekebalan tubuh melepaskan zat-zat yang membantu melawan infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.

Jika demam anak tinggi (lebih dari 38°C) atau disertai dengan gejala lain seperti ruam, muntah, atau diare, segera konsultasikan dengan dokter. Demam tinggi dapat menandakan infeksi atau kondisi medis lainnya yang memerlukan penanganan profesional.

8. Menyodok Telinga atau Pipi

Anak sering menyodok telinga atau pipinya dengan jari karena rasa gatal pada gusi dapat merambat ke area tersebut. Mereka mungkin terlihat seperti sedang menggaruk telinga atau pipi mereka dengan intens. 

Saraf yang sama pada gusi juga tersambung dengan telinga dan pipi. Rasa gatal dan nyeri pada gusi dapat merangsang saraf-saraf tersebut, sehingga anak merasakan sensasi gatal atau tidak nyaman di area telinga dan pipi.

Alihkan perhatian anak dengan memberikan mainan atau mengajaknya bermain untuk mengurangi rasa gatal pada gusi. Pijat gusi anak dengan lembut untuk membantu meredakan rasa gatal dan nyeri.

9. Diare

Beberapa anak mengalami diare ringan saat tumbuh gigi, tinja menjadi lebih encer dan lebih sering buang air besar. Diare ini biasanya tidak parah dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. 

Air liur yang berlebihan saat tumbuh gigi dapat ditelan dan masuk ke pencernaan. Air liur ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri di usus, sehingga menyebabkan perubahan pada sistem pencernaan dan diare ringan.

Jika diare anak parah atau disertai dengan gejala lain seperti muntah, demam tinggi, atau tinja berdarah, segera konsultasikan dengan dokter. Diare parah dapat menyebabkan dehidrasi dan memerlukan penanganan medis.

10. Ruam Kulit

Ruam kulit di sekitar mulut dan dagu dapat muncul akibat iritasi dari air liur yang berlebihan. Ruam ini biasanya berwarna merah, gatal, dan terasa perih. Air liur yang menetes dan mengering di sekitar mulut dan dagu dapat membuat iritasi kulit yang sensitif pada bayi dan balita. Iritasi ini menyebabkan ruam, kemerahan, dan rasa tidak nyaman.

Jaga agar area sekitar mulut dan dagu anak tetap kering dan bersih. Seka air liur yang menetes dengan kain lembut dan kering. Gunakan pelembab hypoallergenic untuk membantu menjaga kelembaban kulit dan mencegah iritasi.

11. Batuk dan Pilek

Batuk dan pilek ringan dapat terjadi karena iritasi pada saluran pernapasan akibat air liur yang mengalir ke belakang tenggorokan. Batuk dan pilek ini biasanya tidak parah dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Air liur yang berlebihan saat tumbuh gigi dapat mengalir ke belakang tenggorokan dan membuat iritasi saluran pernapasan. Iritasi ini menyebabkan batuk dan pilek ringan.

Berikan anak banyak minum air putih untuk membantu mengencerkan dahak dan meredakan batuk. Gunakan humidifier untuk membantu melembabkan udara di ruangan dan meredakan hidung tersumbat. Jika batuk dan pilek anak parah atau disertai dengan gejala lain seperti demam tinggi, segera konsultasikan dengan dokter.

Baca Juga: 9 Jenis Nutrisi Otak Anak dan Pilihan Makanan Terbaiknya

5 Solusi Mengatasi Sakit Tumbuh Gigi pada Anak

Meskipun proses tumbuh gigi pada setiap anak berbeda-beda, berikut beberapa solusi yang dapat membantu meredakan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada Si Kecil:

1. Teether

Teether atau gigitan dingin adalah benda yang aman untuk digigit oleh anak saat mereka sedang tumbuh gigi. Pilihlah teether yang terbuat dari bahan yang aman dan bebas BPA. Dinginkan teether di lemari es sebelum diberikan kepada anak.

2. Pijat Gusi

Pijatlah gusi anak dengan jari yang bersih atau dengan menggunakan kain basah yang dingin. Pijatan lembut dapat membantu meredakan rasa gatal dan nyeri pada gusi.

3. Berikan Makanan Lembut

Sajikan makanan dingin atau lunak yang mudah ditelan, seperti yogurt dingin, saus apel, atau buah-buahan beku. Hindari makanan keras, panas, atau pedas yang dapat memperburuk rasa sakit pada gusi.

4. Obat Pereda Nyeri

Obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen dapat diberikan kepada anak untuk meredakan rasa sakit dan demam. Konsultasikan dengan dokter anak untuk dosis yang tepat sesuai usia dan berat badan anak.

5. Kompres Hangat

Kompres hangat di pipi atau rahang dapat membantu meredakan rasa sakit dan pembengkakan pada gusi. Gunakan kompres hangat selama 15-20 menit, beberapa kali sehari.

Tumbuh gigi merupakan proses alami yang dialami oleh semua bayi dan balita. Dengan memahami ciri-ciri dan solusi terbaik untuk mengatasi sakit tumbuh gigi, orang tua dapat membantu Si Kecil melewati masa ini dengan lebih mudah dan nyaman.

Di tengah masa pertumbuhan gigi, penting untuk memastikan Si Kecil mendapatkan asupan gizi yang maksimal. Crystal of the Sea, penyedia makanan laut sehat untuk keluarga Indonesia, menawarkan camilan sehat seperti Snack Keripik Teri Sehat yang terbuat dari teri segar pilihan dan diolah dengan metode penggorengan sehat tanpa minyak. 

Camilan ini kaya akan protein, kalsium, dan omega-3 yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Selain rasanya yang lezat dan kandungan gizi yang baik, keripik ini juga sangat cocok bagi si Kecil untuk pertumbuhan gigi dan motorik mulut si Kecil.

Tertarik untuk mencobanya? Klik di sini untuk informasi lebih lengkap tentang setiap produk yang kami tawarkan!

Sumber:

crystal sea indonesia

crystal sea indonesia

Crystal of the Sea hadir mempersembahkan yang terbaik dari alam untuk Anda, kami berkomitmen sepenuh hati untuk terus menghasilkan produk berkualitas yang sehat dan lezat.

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

FOLLOW US

Udang merupakan salah satu makanan laut (seafood) yang digemari oleh banyak orang. Dibandingkan dengan …

Selama setahun pertama kehidupan bayi, memberikan gizi yang tepat, terutama dalam hal protein, sangat …

Menjaga pola makan sehat dan seimbang merupakan kunci utama untuk mencapai berat badan ideal. …