Mengatasi Kekurangan Gizi pada Anak Picky Eater

Mengatasi Kekurangan Gizi pada Anak Picky Eaters.

Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang tua dan tenaga kesehatan yang menyadari risiko kekurangan nutrisi pada anak, terutama akibat kebiasaan makan yang pilih-pilih (Picky Eater). Dr. Natasya Ayu Andamari, SpA seorang dokter spesialis anak, memberikan pemahaman mengenai tantangan ini serta strategi efektif yang dapat diterapkan oleh orang tua. 

Memahami Kekurangan Nutrisi pada Anak

Kekurangan nutrisi sering terjadi ketika anak tidak mendapatkan asupan zat gizi yang cukup, yang dapat berdampak pada berbagai masalah kesehatan. Salah satu penyebab utamanya adalah kebiasaan “picky eating” atau pilih-pilih makanan, di mana anak hanya mau makan 1-2 jenis makanan dari masing-masing kelompok karbohidrat, protein, sayur atau buah. Seperti misalnya anak hanya mau makan nasi sebagai sumber karbohidrat atau hanya mau ayam sebagai sumber protein. Menurut dr. Natasya, pola makan ini umumnya muncul di usia satu tahun dan dapat berlanjut hingga usia tiga tahun atau lebih jika tidak segera ditangani.

Selain itu, pola makan pilih-pilih lain yang sering ditemukan yaitu “small eaters” yang hanya makan dalam porsi sangat kecil, dan “selective eaters” yang benar-benar menghindari kategori makanan tertentu, seperti karbohidrat atau protein. Kedua pola ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting, seperti anemia, pertumbuhan terhambat (stunting), serta membuat anak kurang berenergi.

Langkah Praktis untuk Memperbaiki Pola Makan Anak

Meski tantangan nutrisi ini cukup kompleks, ada beberapa langkah proaktif yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak untuk tumbuh kembang yang optimal. Berikut strategi yang disarankan oleh dr. Natasya:

1. Kreatif dalam Penyajian Makanan dan Pengenalan Secara Bertahap

Mulailah memperkenalkan makanan baru dalam porsi kecil yang mudah diterima anak. Misalnya, jika anak tidak menyukai ikan, cobalah mencampurkannya dalam makanan favorit seperti bakso ayam. Pendekatan bertahap ini membantu anak mengenal rasa dan tekstur baru tanpa merasa terpaksa.

2. Meningkatkan Kepadatan Nutrisi dengan Porsi Kecil tapi Sering

Untuk anak yang makan dalam jumlah kecil, berikan makanan lebih sering dengan kandungan nutrisi yang padat. Tambahkan lemak sehat, seperti keju, ke dalam makanan kecil untuk memenuhi kebutuhan kalori harian tanpa membuat anak merasa kenyang berlebihan.

Baca Juga: 14 Cara Mengatasi Stunting pada Anak, Lakukan Sedini Mungkin!

3. Dorong Variasi dan Repetisi untuk Mencegah Penolakan Makanan

Anak mungkin perlu mencoba makanan hingga 10–15 kali sebelum benar-benar menerimanya. Berikan variasi cara penyajian, seperti ayam panggang, sup ayam, atau ayam cincang dalam pasta, untuk memperluas preferensi makanan mereka.

4. Utamakan Makanan Segar dibanding Olahan Instan

Hindari makanan olahan yang kurang bernutrisi dan beralihlah ke makanan segar. Contohnya, buat camilan sehat seperti sandwich keju atau homemade nugget yang bebas bahan tambahan.

5. Ciptakan Lingkungan Makan yang Mendukung

Suasana makan yang nyaman dapat membantu anak merasa lebih rileks. Gunakan alat makan berwarna cerah, ciptakan suasana menyenangkan, dan libatkan anak dalam menyiapkan makanan untuk meningkatkan rasa penasaran mereka.

6. Gunakan Suplemen Multivitamin dengan Bijak

Suplemen bisa diberikan jika anak kekurangan nutrisi dan tidak bisa menggantikan makanan seimbang. Konsultasikan dengan dokter anak sebelum memberikan multivitamin.

7. Atasi Kekurangan Nutrisi dengan Makanan Khusus

Untuk anak dengan anemia, masukkan makanan kaya zat besi, seperti ati atau daging merah ke dalam menu makan mereka. Dalam kasus kekurangan gizi yang parah, dokter mungkin memberikan aturan makan tertentu dan suplementasi bila diperlukan.

8. Sediakan Camilan Sehat dan Bernutrisi

Pilih camilan yang kaya nutrisi, seperti stik ubi, bola-bola keju, atau pudding susu.

9. Pertimbangan Khusus untuk Anak dengan Alergi

Jika anak memiliki alergi, contohnya alergi ikan maka carilah alternatif protein hewani lain seperti ayam atau daging. Bereksperimen dengan berbagai jenis makanan dalam satu kategori dapat membantu menemukan pilihan yang cocok. Namun tetap jangan lupa untuk perkenalkan kembali protein yang berpotensi membuat anak alergi namun dengan jumlah yang kecil.

10. Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan

Jika masalah makan terus berlanjut atau anak menunjukkan tanda kekurangan gizi, seperti kelelahan atau pertumbuhan yang lambat, segera konsultasikan dengan dokter speasialis anak.

Kesimpulan

Kekurangan nutrisi akibat kebiasaan makan yang pilih-pilih merupakan tantangan yang dihadapi banyak orang tua. Namun, dengan kesabaran, kreativitas, dan panduan dokter spesialis anak, orang tua dapat mendukung kebutuhan gizi anak mereka sekaligus membangun pola makan sehat yang bertahan seumur hidup. 

Untuk informasi lebih lengkap mengenai “Mengatasi Kekurangan Gizi pada Anak Picky Eater” bisa diakses melalui video berikut ini: Mengatasi Kekurangan Gizi pada Anak Picky Eater (Health Talk).

Sumber:

crystal sea indonesia

crystal sea indonesia

Crystal of the Sea hadir mempersembahkan yang terbaik dari alam untuk Anda, kami berkomitmen sepenuh hati untuk terus menghasilkan produk berkualitas yang sehat dan lezat.

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

FOLLOW US

Memilih makanan untuk dikonsumsi selama masa kehamilan bisa menjadi hal yang menantang untuk Bunda. …

Setelah mengetahui apa itu stunting dan penyebabnya, sebagai orang tua, dan calon orang tua, …

Dalam menjalani kehidupan yang serba cepat, menyediakan makanan sehat dan bergizi untuk keluarga seringkali …