Contents
- Apa Itu Superfood dan Mengapa Penting untuk MPASI?
- Kapan Superfood Bisa Dikenalkan?
- Mengolah Superfood Tanpa Kehilangan Nutrisi
- Apa Saja Contoh Superfood yang Cocok untuk MPASI?
- Superfood vs Alergi: Apa yang Harus Diperhatikan?
- Panduan Mengenalkan Superfood dengan Aman dan Efektif
- Pentingnya Variasi dan Disiplin dalam MPASI
Apa Itu Superfood dan Mengapa Penting untuk MPASI?
Superfood adalah istilah yang digunakan untuk makanan yang kaya akan nutrisi, baik makro maupun mikro, yang penting untuk tumbuh kembang bayi. Dalam masa MPASI (Makanan Pendamping ASI), pemberian superfood dapat membantu memastikan kebutuhan gizi bayi terpenuhi secara optimal.
Namun, perlu dipahami bahwa tidak ada klasifikasi resmi tentang daftar superfood tertentu. Semua protein hewani seperti telur, hati ayam, daging sapi, ikan, hingga seafood dapat dianggap sebagai superfood jika dipilih dan diolah dengan benar. Bahkan sayuran seperti bayam, wortel, dan buah seperti alpukat dan blueberry termasuk dalam kategori ini karena kandungan gizinya yang tinggi.
Cek produk kami:
Kapan Superfood Bisa Dikenalkan?
Menurut Dr. Deva, konselor MPASI dan ASI, superfood bisa dikenalkan sejak bayi mulai MPASI, yaitu usia 6 bulan. Namun, penting untuk memperhatikan kesiapan bayi, terutama dari sisi oromotor (kemampuan mengunyah) dan tekstur makanan yang diberikan.
Tekstur yang diberikan perlu disesuaikan dengan usia dan kemampuan bayi. Misalnya, bayi yang belum tumbuh gigi bukan berarti tidak bisa diberikan makanan dengan tekstur sedikit lebih kasar. Justru stimulasi oromotor sejak dini penting untuk mendukung kemampuan makan dan bicara anak di kemudian hari.
Mengolah Superfood Tanpa Kehilangan Nutrisi
Mengolah superfood bisa dilakukan dengan berbagai metode: dikukus, ditumis, direbus, atau digoreng. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan, terutama dari sisi kandungan nutrisi yang dapat berkurang akibat pemanasan.
Untuk mengakalinya, variasikan metode masak setiap harinya. Misalnya, jika pagi hari makanan digoreng, maka siang bisa disajikan dalam bentuk kukusan atau kuah. Hal ini penting agar anak terbiasa dengan berbagai jenis rasa dan tekstur, serta tidak bosan.
Selain itu, memanfaatkan kaldu tulang atau kaldu ikan juga bisa menjadi alternatif untuk menambah rasa dan kalori pada makanan bayi. Namun, perlu diingat bahwa kaldu bukanlah sumber protein utama, melainkan hanya pelengkap.


Apa Saja Contoh Superfood yang Cocok untuk MPASI?
Berikut beberapa contoh superfood yang aman dan cocok untuk bayi:
- Hati ayam: Kaya akan zat besi, namun tidak perlu diberikan setiap hari. Teksturnya yang unik kadang menimbulkan gag reflex, sehingga disarankan tidak diberikan terus-menerus.
- Telur: Kaya akan omega-3, mudah diolah, dan bisa dikenalkan sejak dini jika tidak ada riwayat alergi.
- Ikan teri nasi atau teri jengki: Kaya akan kalsium dan bisa menjadi pelengkap menu harian dalam bentuk food powder.
- Ikan laut (salmon, kembung, gabus): Sumber protein hewani tinggi dan kaya asam lemak esensial.
- Alpukat dan blueberry: Mengandung lemak sehat dan antioksidan tinggi, baik untuk kesehatan otak.
- Sayuran seperti wortel, bayam, labu: Kaya vitamin dan mineral penting.
Superfood vs Alergi: Apa yang Harus Diperhatikan?
Sebelum memberikan superfood tertentu, orang tua perlu memperhatikan apakah ada riwayat alergi dalam keluarga. Jika ada, perkenalkan makanan baru satu per satu dan berikan jeda 2–3 hari untuk mengamati reaksi alergi.
Reaksi alergi bisa muncul dalam bentuk ruam, gatal, muntah, atau gangguan pencernaan. Bila muncul reaksi seperti ini, hentikan dulu pemberian makanan tersebut, konsultasikan ke dokter, dan jangan langsung menyimpulkan alergi tanpa pemeriksaan lebih lanjut.
Jika terbukti alergi, bukan berarti makanan tersebut tidak bisa dikonsumsi seumur hidup. Ada proses bertahap (desensitisasi) di mana makanan bisa dicoba kembali dalam jumlah kecil dalam rentang waktu tertentu.
Panduan Mengenalkan Superfood dengan Aman dan Efektif
- Perhatikan tekstur makanan sesuai usia dan kemampuan bayi.
- Mulai dari satu jenis makanan baru per hari dan pantau reaksinya.
- Gunakan berbagai metode memasak agar anak tidak bosan dan tetap mendapatkan nutrisi maksimal.
- Jadwalkan waktu makan dengan disiplin untuk membantu bayi mengenali rasa lapar dan kenyang.
- Periksa perkembangan anak secara berkala, termasuk berat badan, tinggi badan, dan keterampilan motorik.
- Cek label komposisi produk jika menggunakan bahan kemasan: pastikan tidak mengandung garam, gula, atau bahan tambahan yang tidak dibutuhkan bayi.
Baca Juga : Gizi dan Imun: Cara Menjaga Anak Tetap Sehat di Musim Hujan
Pentingnya Variasi dan Disiplin dalam MPASI
Setiap anak berbeda, dan tidak ada pendekatan tunggal dalam MPASI. Namun, dengan mengandalkan makanan bernutrisi tinggi seperti superfood, serta memberikan variasi dalam penyajian dan membangun rutinitas yang konsisten, anak dapat tumbuh dengan optimal.
Jika anak mengalami gag reflex saat dikenalkan makanan baru, tetap tenang. Itu adalah hal yang normal dan bisa diatasi dengan pelan-pelan, selang-seling tekstur, dan tetap konsisten.
Jangan lupa, selain dari makanan, stimulasi dan kebiasaan sehari-hari sangat berpengaruh terhadap nafsu makan, tidur, dan perkembangan si kecil secara keseluruhan.
Masih banyak insight penting lainnya dari Dr. Deva soal MPASI dan gizi anak! Untuk video lengkap sesi live ini, kamu bisa menontonnya di Instagram @crystalofthesea melalui link berikut: https://www.instagram.com/p/DAU6I8gOSUT/
Yuk, terus ikuti blog Crystal of the Sea untuk artikel informatif lainnya seputar gizi anak dan parenting terkini!


Sumber :
- https://www.instagram.com/p/DAU6I8gOSUT/