Contents
- Memahami Berat Badan Ideal Anak
- Mengapa Berat Badan Anak Tidak Naik-naik?
- Prinsip Output dan Input Kalori
- Makanan yang Disarankan untuk Menaikkan Berat Badan Anak
- Tantangan Anak Picky Eater
- Apakah Double Prohe Diperlukan?
- Jangan Abaikan Vitamin dan Pemeriksaan Kesehatan
- Peran Orang Tua: Kunci Utama Kesuksesan Nutrisi Anak
Memahami Berat Badan Ideal Anak
Berat badan anak sering kali menjadi kekhawatiran utama bagi orang tua. Namun, penting untuk dipahami bahwa standar berat badan anak tidak bisa diukur hanya dari penampilan fisik seperti “gemoy” atau “chubby”. Menurut dr. Deva Putriane, Cht, CPHCT, ukuran berat badan ideal sebaiknya mengacu pada kurva pertumbuhan yang terdapat di buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) atau KMS (Kartu Menuju Sehat).
Kunci utamanya adalah kenaikan berat badan secara konsisten tiap bulan. Misalnya, anak usia di atas dua tahun minimal perlu naik sekitar 200 gram per bulan. Jika berat badan stagnan meskipun masih di zona hijau, ini tetap merupakan sinyal yang perlu diwaspadai.
Cek produk kami:
Mengapa Berat Badan Anak Tidak Naik-naik?
Ada banyak penyebab berat badan anak sulit naik, antara lain:
- Pola makan tidak teratur atau tidak seimbang
- Aktivitas fisik tinggi tanpa asupan kalori yang memadai
- Anak mengalami gangguan pencernaan, seperti alergi makanan
- Penyakit penyerta seperti infeksi saluran napas, TBC, atau defisiensi zat besi
- Penggunaan gadget saat makan atau kebiasaan makan sambil bermain
Yang paling penting, orang tua perlu mengobservasi kondisi anak secara menyeluruh: dari frekuensi makan, kualitas tidur, kebersihan lingkungan, hingga kebiasaan makan sehari-hari.
Prinsip Output dan Input Kalori
Jika anak aktif berlari, berenang, atau berolahraga, bukan berarti berat badannya tidak bisa naik. Selama asupan kalorinya mencukupi — baik sebelum dan sesudah aktivitas — maka pertambahan berat badan tetap bisa terjadi.
Misalnya, jika anak mengikuti latihan fisik intens selama 2 jam, pastikan ia mengonsumsi makanan padat kalori seperti telur bebek, udang, atau daging sebelum dan sesudah aktivitas.
Prinsip sederhananya:
“Kalori keluar = kalori masuk kembali dengan seimbang.”
Makanan yang Disarankan untuk Menaikkan Berat Badan Anak
Makanan terbaik adalah real food yang dimasak matang sempurna dan seimbang. Hindari makanan mentah seperti telur mentah yang belum tentu aman bagi sistem pencernaan anak yang masih berkembang. Telur, daging, ikan, tahu-tempe, serta nasi atau karbohidrat lain adalah pilihan terbaik, selama diberikan dalam porsi sesuai kebutuhan.
Tips lainnya:
- Gunakan lemak sehat seperti santan, minyak kelapa, atau minyak ayam (bukan minyak jelantah)
- Kaldu boleh digunakan, tetapi jangan hanya mengandalkan air kaldunya — berikan juga isi dari kaldu tersebut
- Variasikan penyajian protein agar anak tidak bosan, misalnya daging disuwir atau telur diolah menjadi telur dadar isi sayur


Tantangan Anak Picky Eater
Picky eater adalah tantangan tersendiri. Anak yang pilih-pilih makanan sering kali sulit diajak makan menu keluarga. dr. Deva Putriane, Cht, CPHCT menyarankan:
- Tetap sajikan makanan yang tidak disukai dalam bentuk utuh setiap hari, agar anak familiar secara visual
- Ajak anak ikut memilih atau menyiapkan makanan
- Sajikan dalam porsi kecil dan tampilan menarik
- Gunakan piring sekat agar anak bisa melihat setiap elemen makanan
- Perkenalkan makanan baru secara perlahan, tidak perlu langsung dalam porsi besar
Apakah Double Prohe Diperlukan?
Double prohe (dua jenis protein hewani dalam satu waktu makan) diperbolehkan, selama jumlahnya tidak melebihi takaran kebutuhan anak. Misalnya, jika kebutuhan protein anak adalah 50 gram per makan, maka bisa dibagi menjadi 25 gram ayam dan 25 gram telur.
Yang perlu dihindari adalah kelebihan porsi, bukan kombinasi sumber protein itu sendiri. Justru Indonesia masih kekurangan asupan protein anak — bukan kelebihan.
Baca Juga : Anak Picky Eater? Ini Tips & Menu Alternatif dari Dokter!
Jangan Abaikan Vitamin dan Pemeriksaan Kesehatan
Vitamin D, zat besi, dan vitamin A adalah tiga jenis suplemen yang direkomendasikan oleh IDAI. Namun, pemberiannya tetap harus sesuai petunjuk dokter berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan berat badan anak.
Untuk anak yang mengalami kecurigaan alergi, berat badan tidak naik meski sudah makan banyak, atau sering sakit berulang, penting untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut agar diketahui apakah ada silent disease seperti TBC atau gangguan metabolisme.
Peran Orang Tua: Kunci Utama Kesuksesan Nutrisi Anak
Tak bisa dipungkiri, faktor terbesar dalam suksesnya proses makan anak adalah orang tuanya. Parenting yang tenang, sabar, dan konsisten akan membentuk kebiasaan makan yang sehat. Hindari memarahi anak saat makan, jangan memaksa, dan ciptakan suasana makan yang menyenangkan.
Jika selama ini anak susah makan, evaluasi dulu rules dan kebiasaan di rumah. Apakah anak makan sambil main? Sering nonton gadget? Atau makan tanpa jadwal?
Perubahan kecil dimulai dari rutinitas yang teratur, jam tidur yang cukup, dan pola makan yang konsisten.
Ingat, proses menaikkan berat badan anak butuh waktu dan kesabaran. Tapi dengan pola makan yang tepat, suasana makan yang menyenangkan, dan pemantauan berkala, hasil yang optimal bisa dicapai.Baca terus artikel lainnya di blog Crystal of the Sea untuk tips tumbuh kembang anak lainnya. Dan jangan lewatkan untuk menonton videonya.


Sumber :
- https://www.instagram.com/p/DFKEG4fzYwi/