Anda sedang pusing karena anak melancarkan aksi Gerakan Tutup Mulut (GTM)? Tidak ada salahnya mencari tahu penyebab GTM serta solusi mengatasinya. Perlu disadari pula bahwa alasan kegagalan solusi GTM adalah perlakuan yang salah ketika anak berada di fase tersebut.
Sebagai orang tua, Anda mungkin belum memahami betul apa itu GTM. Ada pula orang tua yang bingung penyebab anak melakukan GTM, belum lagi cara mengatasinya. Selain itu, beberapa tindakan orang tua justru malah membuat aksi GTM anak makin menjadi-jadi. Agar tidak bingung, simak artikel ini untuk mengetahui cara mengatasi GTM pada bayi Anda.
Contents
Apa itu Gerakan Tutup Mulut (GTM)?
Gerakan Tutup Mulut (GTM) merupakan tindakan anak menutup mulutnya ketika makan. Aksi GTM bisa juga berupa melepehkan makanan, memalingkan kepala, atau menangis. Biasanya, GTM mulai terjadi sejak bayi sudah mulai mengonsumsi Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Orang tua cenderung bersikap toleran dalam memberikan makanan ketika anak sedang GTM. Pasalnya, orang tua merasa panik dan bingung mencari solusinya. Alhasil, mereka pun melakukan berbagai cara demi mendorong si buah hati mau makan.
Contohnya, terus memberikan camilan atau junk food, memberikan suplemen penambah nafsu makan, bahkan mengajak sang anak beraktivitas sambil makan. Masalahnya, sikap tersebut belum tentu menjadi solusi agar anak tidak lagi GTM. Anda sebagai orang tua justru harus tahu tindakan apa yang harus dihindari ketika anak berada di fase tersebut.
Penyebab GTM pada Anak
Alasan anak sedang mengalami GTM bermacam-macam. Penyebabnya bisa berupa masalah sepele seperti menu makanan yang tidak sesuai seleranya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), suasana makan yang tidak nyaman juga dapat berperan dalam menyebabkan GTM.
Rekomendasi dari dokter anak Indonesia menyarankan agar orang tua menciptakan suasana makan yang menyenangkan dan bebas tekanan untuk membantu mengatasi masalah ini. Untuk mengetahui lengkapnya, berikut beberapa penyebab GTM pada anak:
1. Masih Merasa Kenyang
Penyebab yang paling sering sehingga membuat gangguan makan pada Anak (GTM) yaitu karena mereka masih kenyang. Anak masih kenyang karena camilan-camilan sebelumnya sehingga mereka tidak mau membuka mulutnya. Jarak antara jam makan utama dan camilan yang terlalu singkat juga menjadi penyebabnya.
2. Makanan Tidak Sesuai Selera
Penyebab ini biasanya terjadi pada picky eater. Mereka memilih-milih makanan karena menu yang disajikan tidak sesuai seleranya. Sayangnya, masalah ini sering terjadi ketika Anda berusaha menyajikan makanan sehat seperti sayuran atau buah-buahan.
3. Porsi Makan Terlalu Banyak
Tanpa disadari, Anda mungkin memberikan porsi yang terlalu banyak pada makanan anak. Padahal, porsi makanan anak tidak sama seperti porsi orang dewasa. Anda harus mengetahui porsi yang wajar untuk anak sesuai usia mereka.
4. Makan Sambil Melakukan Aktivitas Lain
Anak menutup mulutnya saat makan karena mereka terdistraksi dengan aktivitas atau benda lainnya, seperti gadget, televisi, mainan, dan barang di sekitarnya.
Ada pula orang tua yang mengajak anak makan sambil jalan-jalan. Alhasil, si buah hati lebih fokus sama distraksi tersebut dan mengabaikan makanannya.
5. Sembelit
Anak GTM juga bisa disebabkan karena sembelit. Alhasil, nafsu makan hilang sehingga mereka berhenti makan. Masalah ini sulit disadari, terutama jika mereka belum mampu mengutarakan masalahnya.
6. Sensitif Terhadap Makanan
Beberapa anak bisa jadi mengalami sensitivitas makanan. Salah satunya penyakit celiac, yakni sistem imun bereaksi melawan makanan dengan kandungan gluten.
Saat makan, mereka bisa merasa nyeri dan tidak nyaman. Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui penyebab GTM ini.
Baca juga: Yuk Cari Tahu Kandungan Gizi Udang yang Lezat dan Sehat
7. Anoreksia Nervosa
Anak-anak pun bisa mengalami gangguan psikologis ini sehingga mereka melakukan GTM. Anoreksia nervosa merupakan kondisi medis ketika anak memiliki persepsi yang salah tentang berat badan.
Selain itu, mereka juga takut memiliki bobot badan yang besar. Biasanya, kondisi ini dialami pada anak yang sudah sadar tentang berat badannya.
8. Sedang Tumbuh Gigi
Selain beberapa penyebab di atas, anak usia 2 tahun biasanya mengalami GTM karena sedang tumbuh gigi. Dalam kondisi ini anak akan menjadi lebih rewel dan menolak makan karena area mulutnya sakit.
9. Esofagis Eosinofilik
Berikutnya ada esofagitis eosinofilik yang menyerang kerongkongan anak. Penyakit ini berupa penumpukan sel imun sehingga tenggorokan menjadi bengkak. Rasa tidak nyaman di area tenggorokan ini membuat anak GTM.
10. TRAUMA SAAT WAKTU MAKAN
Ada berbagai perilaku anak GTM saat makan, mulai dari menutup mulut hingga berlari menghindar saat disuapi. Situasi ini sering membuat orang tua merasa jengkel dan frustrasi.
Jika sang ibu mulai merasa kesal, cobalah berhenti sejenak untuk menarik napas dan menenangkan diri. Usahakan untuk tidak menunjukkan emosi di depan anak, serta hindari memaksa atau memarahinya untuk menghabiskan makanannya.
Memaksa anak untuk menghabiskan makanannya hanya akan membuatnya semakin enggan makan, karena si Kecil akan mengaitkan waktu makan dengan pengalaman yang tidak menyenangkan.
Apa Dampak Kesehatan Anak GTM?
Apa saja risiko kesehatan yang dapat muncul jika anak mengalami GTM atau susah makan secara umum? Berikut ini penjelasannya.
1. Kekurangan Asupan Gizi
Salah satu alasan mengapa orangtua harus memberi perhatian pada masalah GTM pada anak karena anak tersayang dapat mengalami malnutrisi seperti kekurangan gizi bahkan stunting.
Dapatkan informasi mengenai standar berat dan tinggi badan anak Anda dan ketahui apakah si kecil sedang bertumbuh secara normal melalui tool keren dari Crystal of the Sea ‘Stunting Checker‘ berikut ini.
2. Gangguan Perkembangan Otak
Selain dampak jangka pendek seperti kekurangan asupan gizi, Anak GTM juga memiliki risiko tinggi dalam jangka panjang terkena gangguan perkembangan otak. Hal ini dapat berdampak pula pada aspek kognitif Anak.
3. Risiko Penyakit Tidak Menular
Terakhir adalah beragam penyakit tidak menular dapat meningkat seiring bertambahnya usia Anak, seperti hipertensi, obesitas, dan stroke.
Cara Mengatasi GTM pada Anak dengan Bijak
Anda mungkin akan bertanya, jika anak GTM apa yang harus dilakukan dan bagaimana solusi tepat agar anak tidak lagi GTM?
Anda dapat melakukan tujuh cara di bawah ini untuk mengatasi anak GTM:
1. Jauhkan Anak Dari Sumber Distraksi
Cara mengatasi anak GTM yang pertama yaitu menjauhkan akan dari sumber distraksi. Jangan membiasakan anak makan sembari melakukan hal-hal lain seperti bermain gawai, mainan, atau menonton TV.
Selain itu, Anda pun harus menerapkan cara ini untuk diri sendiri agar bisa ditiru sang anak, seperti tidak mengakses smartphone ketika makan.
2. Berikan Porsi Makanan yang Sesuai
Ketika anak mulai belajar makan, mereka tentu tidak dapat langsung mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, penting untuk tidak memberikan porsi yang berlebihan.
Sebaiknya, berikan makanan secukupnya sesuai dengan kemampuan makan anak dan jangan memaksanya untuk menghabiskan semuanya. Pastikan porsi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan si Kecil.
3. Perhatikan Menu Makanan
Menu makanan ini diperhatikan dari segi jumlah, jenis, tekstur (khususnya MPASI), dan bentuknya. Agar kebutuhan gizi anak tetap terpenuhi, konsultasikan saja masalah ini ke dokter.
10 Resep MPASI 1 Tahun Anti GTM, Lezat, Bergizi dan Anak Suka
4. Buat Suasana Lebih Nyaman
Suasana nyaman bisa diciptakan dengan makan bersama keluarga di meja makan. Ini adalah salah satu cara mengatasi anak GTM yang cukup efektif.
Ketika melihat orang tuanya menikmati makanan, mereka pun terpengaruh dan ikut makan. Solusi ini berkaitan pula dengan poin pertama, yakni menjauhkan anak dari sumber distraksi.
5. Membuat Feeding Rules
Salah satu langkah penting dalam mengatasi GTM pada anak adalah dengan membuat feeding rules atau aturan pemberian makanan. Aturan ini bisa berisi jadwal makan rutin, berapa kali sehari anak akan makan, dan seberapa banyak anak akan makan dengan tujuan bahwa si kecil benar-benar sedang lapar ketika masuk waktu makannya serta melatih perilaku makan yang sehat pada anak.
6. Batasi Jumlah Camilan
Pembatasan jumlah camilan sangat efektif dalam mengatasi GTM akibat kekenyangan. Anda pun harus membiasakan solusi ini, terutama jika camilan favoritnya tergolong tidak bergizi.
7. Dorong Anak Untuk Makan Sendiri
Cobalah menawarkan kembali makanan kepada anak ketika mereka GTM. Bila si kecil tetap tidak mau makan setelah 10-15 menit, akhiri proses makannya. Anak akan belajar mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri, kemudian mau makan ketika kembali merasa lapar.
8. Tidak Memberi Makan Anak Menjelang Waktu Tidur
Pastikan untuk tidak memberi makan anak menjelang waktu tidurnya. Anak yang mengantuk cenderung menolak makan dan menjadi lebih rewel. Jika anak sudah mengantuk tapi belum makan, berikan camilan ringan agar perutnya tidak terlalu kosong.
Usahakan untuk menciptakan jadwal makan yang teratur dan konsisten setiap hari, sehingga anak tahu kapan waktu makan pagi, siang, dan malam. Menyajikan menu yang beragam juga bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi anak yang susah makan.
Baca juga: 15 Resep MPASI 9 Bulan yang Praktis dan Bikin Anak Ketagihan
Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Orang Tua saat Anak GTM?
Saat menjalankan solusi di atas, Anda harus mengetahui bahwa ada larangan saat anak sedang GTM. Hindari melakukan langkah di bawah ini.
1. Memaksa Anak Makan
Jangan pernah memaksa anak untuk makan karena bisa membuatnya trauma. Apabila anak tidak menghabiskan makanannya dalam 30 menit, segera hentikan agar level gula darahnya tidak terpengaruh.
2. Membiasakan Makan Sambil Beraktivitas
Hindari membiarkan anak bermain atau mengajak anak jalan-jalan ketika jam makan. Biarkan mereka fokus pada makanannya sampai jam makan selesai.
3. Memberikan Makanan sebagai Hadiah
Jangan pernah memberikan rewards berupa makanan apabila si kecil berhasil melakukan sesuatu. Anak akan memiliki sugesti bahwa makanan itu hadiah, bukan kebutuhan yang wajib dipenuhi.
4. Memberikan Makanan atau Minuman Lain
Bagi anak kecil, camilan atau minuman lebih menarik daripada makanan utama. Jadi, hindari memberikan camilan atau minuman lainnya selain air putih selama jam makan.
Atasi GTM pada Anak dengan Food Powder White Anchovy
Solusi terbaik mengatasi GTM adalah membuat variasi menu makanan. Anda bisa memberikan food powder dari Crystal of the Sea sebagai tambahan menu MPASI si kecil. Ada tiga varian rasa food powder yang bisa membuat si kecil penasaran untuk menyantapnya, yaitu White Anchovy, Brown Anchovy, dan Shrimp.
Jangan khawatir, produk food powder kami telah mengandung berbagai gizi yang baik untuk anak, seperti Omega-3, DHA, dan kalsium. Anda tertarik mencobanya? Hubungi kami untuk bertanya lebih lanjut mengenai food powder Crystal of the Sea.
Apakah Anda sudah memahami apa itu GTM serta penyebabnya setelah membaca artikel ini? Jangan lupa untuk menerapkan solusinya agar anak tidak lagi menutup mulut saat makan.
Sumber rujukan:
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/gerakan-tutup-mulut-gtm-pada-batita
- https://www.sehatq.com/artikel/penyebab-anak-gtm-dan-tips-untuk-mengatasinya
- https://kumparan.com/kumparanmom/istilah-mpasi-gtm-singkatan-dari-apa-1x9RQdTw9we/full
- https://kumparan.com/kumparanmom/yang-boleh-dan-tak-perlu-dilakukan-agar-gerakan-tutup-mulut-gtm-anak-berhenti-1sxc6PMJwBe/full
- https://www.haibunda.com/parenting/20201202131715-59-177278/penyebab-anak-2-tahun-gtm-simak-dampak-cara-atasinya-menurut-dokter-bun
- https://www.suara.com/health/2023/01/26/212500/jangan-dibiarkan-dokter-gizi-ungkap-gerakan-tutup-mulut-bisa-sebabkan-stunting-pada-anak