Contents
- Mengapa Nutrisi Ibu Hamil Tidak Bisa Diabaikan?
- Pola Makan Seimbang: Bukan Berarti Makan untuk Dua Orang
- Jangan Lupakan Aktivitas Fisik yang Tepat
- Konsumsi Makanan yang Mendukung Proses Persalinan
- Mitos dan Fakta Seputar Nutrisi Ibu Hamil
- Apakah Boleh Puasa Saat Hamil?
- Nutrisi Pasca Persalinan Tak Kalah Penting
- Jangan Abaikan Faktor Non-Gizi: Istirahat & Manajemen Stres
Mengapa Nutrisi Ibu Hamil Tidak Bisa Diabaikan?
Bagi sebagian besar ibu hamil, terutama yang sedang menjalani kehamilan pertama, kekhawatiran menjelang persalinan adalah hal yang wajar. Selain mempersiapkan mental dan dukungan pasangan, nutrisi yang tepat menjadi kunci agar proses persalinan bisa berjalan lebih lancar.
Menurut dr. Steven, SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan, pemenuhan nutrisi selama kehamilan, khususnya trimester akhir, dapat sangat berpengaruh terhadap kekuatan tubuh ibu saat melahirkan. Tidak hanya itu, asupan gizi yang optimal juga mendukung pertumbuhan janin yang sehat dan meminimalkan komplikasi selama persalinan.
Cek produk kami:
Pola Makan Seimbang: Bukan Berarti Makan untuk Dua Orang
Masih banyak anggapan bahwa ibu hamil perlu “makan untuk dua orang”. Padahal ini mitos. Yang benar, kebutuhan kalori ibu hamil memang meningkat, tetapi hanya sekitar 300 kalori tambahan per hari di trimester akhir. Fokus utama bukan pada kuantitas, melainkan kualitas makanan.
Nutrisi yang wajib dipenuhi:
- Protein: Penting untuk pertumbuhan jaringan ibu dan janin serta membantu penyembuhan pasca persalinan.
- Zat Besi: Menurunkan risiko anemia dan mendukung pasokan oksigen melalui hemoglobin.
- Asam Folat: Mencegah cacat tabung saraf pada janin.
- Kalsium dan Vitamin D: Membantu perkembangan tulang janin dan menjaga kekuatan tulang ibu.
- Omega-3 (DHA & EPA): Mendukung perkembangan otak dan sistem saraf janin.
Crystal of the Sea memiliki produk kaldu murni dari laut yang kaya omega-3 dan zat besi alami. Produk ini cocok untuk ibu hamil karena bebas pengawet, tanpa tambahan MSG dan garam.
Jangan Lupakan Aktivitas Fisik yang Tepat
Ibu hamil yang aktif secara fisik cenderung memiliki stamina lebih baik saat persalinan. Namun, tentu saja jenis olahraga harus disesuaikan. Aktivitas yang disarankan mencakup:
- Jalan cepat
- Senam hamil
- Prenatal yoga
- Berenang
Yang perlu dihindari adalah olahraga dengan risiko tinggi seperti bersepeda outdoor, olahraga kontak fisik, atau angkat beban tanpa pengawasan instruktur. Menurut dr. Steven, SpOG, olahraga yang ideal adalah yang mampu meningkatkan denyut nadi, tapi tetap aman bagi janin.


Konsumsi Makanan yang Mendukung Proses Persalinan
Memasuki trimester ketiga, ada beberapa makanan yang diyakini membantu mempermudah pembukaan dan kontraksi. Salah satunya adalah kurma. Kandungan gula alami dan nutrisi pada kurma dapat membantu menyiapkan otot-otot rahim menghadapi proses persalinan.
Selain itu, sumber protein tinggi seperti telur, ikan laut, dan daging merah sangat disarankan. Kaldu hewani alami, seperti yang tersedia dalam produk Crystal of the Sea, bisa menjadi pilihan yang praktis dan bergizi.
Mitos dan Fakta Seputar Nutrisi Ibu Hamil
Berikut beberapa mitos populer yang perlu diluruskan:
1. Minum air es membuat bayi besar
Mitos. Yang membuat bayi besar adalah kandungan gula berlebih, bukan suhu minuman. Air es tidak berdampak langsung pada berat janin.
2. Ibu hamil tidak boleh berolahraga
Mitos. Justru olahraga ringan hingga sedang yang rutin sangat dianjurkan selama kondisi kehamilan normal.
3. VCO atau minyak zaitun bisa memperlancar jalan lahir
Mitos. Jalur lahir tidak tersambung dengan sistem pencernaan. Konsumsi VCO hanya bermanfaat jika dikaitkan dengan aspek nutrisi umum, bukan pelumas jalan lahir.
Baca Juga : Cara Naikkan Berat Badan Anak Tanpa Drama: Tips Sehat dan Aman untuk Orang Tua
Apakah Boleh Puasa Saat Hamil?
Ibu hamil boleh berpuasa selama kondisi kesehatannya memungkinkan. Syarat utamanya:
- Tidak mengalami mual berlebih
- Nafsu makan tetap baik saat sahur dan berbuka
- Kebutuhan cairan dan nutrisi tetap terpenuhi
- Tidak ada komplikasi seperti anemia atau preeklampsia
Jika masih ragu, konsultasikan dulu dengan dokter kandungan sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Nutrisi Pasca Persalinan Tak Kalah Penting
Banyak ibu fokus pada kehamilan, namun lupa bahwa fase setelah melahirkan (nifas) juga membutuhkan nutrisi padat gizi. Mengapa?
- Untuk pemulihan luka persalinan
- Memproduksi ASI yang berkualitas
- Menjaga energi agar tidak mudah lelah
Protein, zat besi, vitamin C, dan omega-3 tetap menjadi gizi utama. Konsumsi makanan utuh seperti ikan, telur, dan kaldu hewani sangat dianjurkan. Crystal of the Sea juga menyediakan produk yang cocok dikonsumsi pascamelahirkan karena aman, alami, dan bebas tambahan kimia.
Jangan Abaikan Faktor Non-Gizi: Istirahat & Manajemen Stres
Selain makan sehat, tidur yang cukup dan manajemen stres sangat berpengaruh terhadap kondisi ibu hamil dan janin. Hindari terlalu banyak screen time, dan ciptakan suasana yang tenang menjelang tidur. Relaksasi dengan musik lembut, membaca buku, atau teknik pernapasan bisa membantu.
Jika merasa cemas berlebih atau memiliki riwayat preeklampsia, rutin berkonsultasilah dengan dokter untuk pemantauan lebih intensif.
Persalinan yang lancar tidak terjadi begitu saja, melainkan hasil dari kombinasi gaya hidup sehat, nutrisi seimbang, dan kesadaran penuh akan kebutuhan tubuh sendiri. Yuk, mulai lebih peduli dengan apa yang dikonsumsi selama masa kehamilan! Ingin tahu tips seputar kehamilan dan nutrisi lainnya? Baca update terbaru di blog kami dan jangan lewatkan versi video lengkapnya di Instagram kami: Tonton di sini


Sumber :
- https://www.instagram.com/p/DG2sR78Tx6S/